Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Punya Kepribadian Narsistik Itu Buruk? Cari Tahu Alasannya di Sini

Kompas.com - 27/01/2022, 19:00 WIB
Sumber Gambar : Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela…
Pengarang: Tetsuko Kuroyanagi
|
Editor Novia Putri Anindhita

Memiliki rasa percaya diri memang merupakan hal yang penting.

Namun, rasa percaya diri yang berlebihan hingga berujung pada kepribadian narsistik merupakan hal yang kurang baik, bahkan perlu untuk kamu waspadai.

Penasaran kenapa? Yuk, simak penjelasan mengenai kepribadian narsistik berikut ini.

Definisi Kepribadian Narsistik

Menurut ilmu psikologi, kepribadian narsistik adalah kondisi di mana seseorang menganggap bahwa dirinya sangatlah penting dan merasa terlalu kagum dengan dirinya sendiri.

Biasanya kepribadian ini ditandai dengan kurangnya empati terhadap orang lain dan selalu mencari perhatian untuk mendapatkan pujian.

Bahkan dalam istilah medis, kepribadian ini dikategorikan sebagai sebuah gangguan mental yang disebut dengan gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (narcissism).

Kondisi gangguan kepribadian ini digambarkan dengan seseorang yang merasa bahwa dirinya lebih penting dan lebih baik dibandingkan dengan orang lain, serta mudah merasa tersinggung dan sakit hati saat menerima kritik.

Mereka sering kali memamerkan hal yang mereka miliki secara berlebihan untuk mencari perhatian dan memperoleh pengakuan dari orang lain.

Ciri Kepribadian Narsistik

Seseorang yang memiliki kepribadian narsistik biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Selalu mengutamakan kepentingan pribadi dan menilai dirinya lebih baik dibandingkan orang lain atau overconfidence
  • Tidak mau mendengarkan pendapat atau kritik dari orang lain
  • Sering memonopoli percakapan dan membanggakan diri secara berlebihan
  • Menjatuhkan atau memanfaatkan orang lain untuk membuat dirinya terlihat baik
  • Memiliki sikap arogan dan tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain
  • Selalu haus akan pengakuan dan merasa bahwa orang lain iri terhadap dirinya
  • Suka mengkhayalkan dirinya memiliki kekuasaan, kesuksesan, dan daya tarik yang tinggi
  • Mengharapkan perilaku istimewa dari orang lain dan merasa bahwa dirinya pantas untuk mendapatkannya

Penyebab Kepribadian Narsistik

Biasanya kepribadian narsistik dapat dideteksi sejak usia remaja atau dewasa muda.

Namun, belum dapat diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan seseorang bisa memiliki kepribadian narsistik ini.

Kemungkinan besar kepribadian ini muncul dikarenakan oleh faktor lingkungan, terutama keluarga.

Orang tua yang meremehkannya sejak kecil dan tidak memvalidasi perasaan yang ia rasakan bisa menjadi salah satu faktor.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kurangnya kasih sayang dan tidak pernah mendapat pujian atas pencapaian-pencapaian kecil di masa kanak-kanak.

Bisa juga karena orang tua yang terlalu memanjakan secara berlebihan sehingga kemudian dia merasa bahwa dirinya istimewa.

Bahkan juga bisa disebabkan karena mempelajari perilaku manipulatif yang sering ditunjukkan oleh orang tua.

Mengatasi Kepribadian Narsistik

Karena ciri-ciri kepribadian narsistik memiliki banyak sifat buruk seperti yang disebutkan di atas, jika kamu merasa memiliki kepribadian ini, kamu perlu mengatasinya.

Jika tidak segera diatasi dan dibiarkan terus-menerus, tidak akan membutuhkan waktu yang lama bagi orang-orang di sekitar untuk menjauhi kamu.

Kamu akan sulit memiliki hubungan sosial dengan orang lain karena kebanyakan orang tentunya akan enggan untuk berhubungan dengan seseorang yang memiliki kepribadian narsistik.

Jika kamu mengalami kesulitan untuk mengendalikan ego, cenderung merasa lebih hebat dan suka merendahkan orang lain, inilah saat yang tepat untuk kamu mencari bantuan dengan menemui seorang psikolog atau psikiater.

Selain dengan memperoleh bantuan dari profesional, bagi kamu yang memiliki kepribadian narsistik, kamu juga bisa belajar menumbuhkan rasa empati kamu melalui membaca buku.

Buku Totto-chan: Gadis Cilik di Jendala yang ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi bisa menjadi pilihan yang pas untuk kamu.

Cerita yang ditulis dalam buku ini merupakan kisah nyata sang penulis semasa kecil, ketika Jepang belum luluh lantak dikarenakan oleh perang pasifik saat perang dunia kedua.

Tingkah Totto-chan yang polos dan penuh rasa ingin tahu akan membuat kamu gemas saat mengikuti kisahnya.

Tiap bab yang disajikan dalam buku ini juga ditulis dengan indah sehingga kamu akan mudah larut di dalamnya.

Kamu akan belajar banyak mengenai empati melalui kisah kawan-kawan Totto-chan selama bersekolah di Tomoe Gakuen.

Jika kamu tertarik untuk segera membaca bukunya, kamu bisa membelinya dengan mudah melalui online di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau