Tiga Prinsip Manajemen yang Harus Dimiliki oleh Seorang Atasan

Lihat Foto
Sumber Gambar: Canva
Prinsip Manajemen
Rujukan artikel ini:
Manajemen Strategik
Pengarang: Hery, Hery, S.E., M.Si.,…
Penulis Renny Novita
|
Editor: Ratih Widiastuty

Kepemimpinan memainkan peran sentral dalam kesuksesan perusahaan.

Seorang pemimpin yang baik dapat memotivasi karyawan untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Kepemimpinan yang efektif adalah yang muncul dari nilai-nilai dan strategi perusahaan.

Prinsip manajemen di sini adalah untuk mengkomunikasikannya.

Prinsip ini memberikan arahan tentang bagaimana kepemimpinan harus dipahami dan dijalankan di dalam organisasi.

Prinsip-prinsip manajemen bersifat dinamis karena berkembang bersama dengan organisasi.

Namun, ada tiga prinsip manajemen yang terpenting dimiliki seorang atasan, antara lain:

3 Prinsip Manajemen yang Harus Dimiliki Seorang Atasan

1. Aktif Mendengarkan

Banyak kesalahpahaman yang terjadi dalam interaksi sehari-hari karena manajer yang hanya mendengarkan secara singkat.

Mereka bertindak seolah tidak mempunyai banyak waktu sehingga menilai pernyataan yang dibuat oleh karyawan terlalu cepat, alih-alih mendengarkan terlebih dahulu apa yang dikatakan, mengajukan pertanyaan, dan memahaminya.

Karyawan juga akan merasakan apakah atasan mereka memang tertarik dengan apa yang mereka katakan atau tidak.

Sikap atasan yang hanya sedikit atau setengah mendengarkan dapat menunjukkan kurangnya rasa menghargai terhadap bawahan, walaupun sebenarnya tidak bermaksud seperti itu.

Kesalahpahaman dapat mudah terjadi dan dari sini dapat memicu konflik.

​​Atasan yang baik akan dapat memerankan perannya sebagai pendengar yang baik untuk dapat menilai situasi dengan lebih baik, menghindari kesalahpahaman, dan dapat meningkatkan kepercayaan.

Selain itu, karyawan juga merasa mendapatkan apresiasi dan ini dapat menciptakan atmosfer dan motivasi kerja yang lebih baik.

2. Menghargai Usaha yang Diberikan Karyawan dan Tidak Pelit Memberikan Pujian

Jangan sungkan untuk menghargai usaha karyawan dengan mengucapkan terima kasih.

Terima kasih adalah kata yang kecil, tetapi memiliki dampak yang besar.

Selain itu berikan pujian jika karyawan memang layak mendapatkannya.

Memberikan pujian itu penting karena orang-orang mendambakan pengakuan.

Siapa pun yang bekerja di sebuah perusahaan atau di dalam sebuah tim menginginkan dirinya dihargai.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Oleh karena itu, atasan yang baik memuji karyawan mereka ketika mereka telah melakukan sesuatu dengan baik.

Seorang profesor psikologi pada Stanford University di Amerika Serikat telah membuktikan di dalam penelitiannya, bahwa karyawan yang dipuji menjadi lebih termotivasi dan menetapkan tujuan yang lebih tinggi.

Agar lebih otentik, sebaiknya pujian langsung diberikan saat momen itu berlangsung dan tidak ditunda sampai beberapa waktu kemudian.

Ketika memberikan pujian, berikan juga alasan mengapa dia pantas diberikan dengan pujian dan katakan dengan tepat apa yang kamu suka tentangnya.

Misalnya, “Kerja yang bagus. Kamu telah memberikan analisa yang tajam dalam laporan ini. Ini menjadi masukan yang penting ketika laporan ini dibawa ke meeting besar.

Hindari penggunaan kalimat singkat seperti, “Bagus sekali.”

Sepenggal kalimat ini terkesan tidak sungguh-sungguh dan tidak memberikan efek positif kepada karyawan.

3. Menjadi Role Model

Atasan yang baik tidak segan untuk melakukan pekerjaan yang sama seperti karyawan mereka.

Ini menciptakan rasa hormat dan juga membantu untuk lebih memahami proses kerja karyawan.

Dengan cara ini, mereka dapat mengenali apa yang berjalan dengan sangat baik dalam pekerjaan sehari-hari dan hal-hal apa yang mungkin masih kurang.

Selain rasa hormat, sikap pemimpin seperti ini juga dapat menjadi contoh yang baik bagi karyawan dan menginspirasi mereka.

Jika karyawan sudah termotivasi, mereka juga akan bersemangat memberikan kinerja di atas rata-rata untuk mencapai tujuan dan strategi perusahaan.


Baca juga: Prinsip Pareto


Penerapan Prinsip Manajemen

Prinsip manajemen ini sangat penting untuk diterapkan untuk mencapai keunggulan bersaing (competitive advantages), yang merupakan faktor yang membedakan organisasi dengan yang lainnya.

Menurut buku Manajemen Strategik, pembeda ini berasal dari kompetensi inti yang dimiliki organisasi, di mana organisasi memiliki sumber daya serta kemampuan yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya, seperti inovasi produk yang unik, layanan pelanggan yang sangat memuaskan, keandalan sistem informasi, tenaga kerja, teknik pemanufakturan, dan lain sebagainya.

Dengan keunggulan bersaing ini, memungkinkan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan atau jangka panjang.

Oleh karena itu, para manajer dari masing-masing unit bisnis harus menerapkan prinsip manajemen yang baik dan mengarahkan keputusan dan tindakannya kepada upaya pencapaian keunggulan bersaing, demi meraih pangsa pasar dan hasil kinerja bisnis yang lebih menguntungkan.

Buku Manajemen Strategik atau buku manajemen lainnya bisa kamu dapatkan di Gramedia.com atau toko buku Gramedia di kotamu.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi