Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Atau Leader? Kenali Cara Menjadi Pemimpin Yang Baik

Kompas.com - 06/11/2021, 14:00 WIB
Sumber gambar: Pexels.com
Rujukan artikel ini:
Great Leaders Have No Rules
Pengarang: KEVIN KRUSE
Penulis Lika Purnama
|
Editor Novia Putri Anindhita

Dalam dunia organisasi ataupun struktural perusahaan, pasti dibutuhkan seorang leader untuk memimpin.

Tugasnya adalah sebagai nahkoda, mengarahkan perusahaan menuju jalan paling menguntungkan demi mencapai tujuan.

Bos dan leader atau pemimpin adalah istilah yang amat sangat sering kita dengarkan di kehidupan sehari-hari

Meskipun secara definisi KBBI menyatakan bahwa bos dan pemimpin memiliki makna yang sama, namun dalam praktiknya, dua sosok ini sangat berbeda.

Pemimpin digambarkan sebagai sosok yang bersahaja, mengayomi, memberikan contoh dengan tindakan langsung, sedangkan seorang bos memiliki konotasi yang lebih negatif.

Jika karyawan mengalami kegagalan, seorang bos akan menyalahkan, namun seorang pemimpin akan memberikan kesempatan untuk karyawan tersebut melakukan evaluasi dan bersama-sama mencari cara agar kesalahan tersebut tak terjadi lagi.

Seorang bos hanya akan memanfaatkan karyawan untuk dirinya sendiri, sementara seorang pemimpin yang baik akan membantu setiap pekerjanya untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik setiap harinya.

Bos akan mengancam memberi hukuman jika gagal, sedangkan pemimpin yang baik memberikan semangat berupa bonus bila karyawan berhasil melakukan tugasnya dengan baik.

Menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah. Kemampuan memimpin dengan baik juga tidak langsung didapatkan secara instan, melainkan butuh pembelajaran yang begitu lama ditambah dengan pengalaman-pengalaman menakjubkan yang telah dilalui selama ini.

Nah, agar kamu tidak terjebak menjadi seorang bos dengan konotasi negatif, yuk kenali 5 cara menjadi pemimpin yang baik berikut ini:

1. Ahli Membuat Keputusan

Seorang pemimpin adalah ujung tombak dari sebuah organisasi. Berkembang atau tidaknya sebuah perusahaan tergantung pada bagaimana pemimpinnya mengambil keputusan.

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin meskipun kecil, namun dapat memiliki efek yang besar bagi kelangsungan hidup banyak orang.

Itulah kenapa pemimpin yang baik harus mampu mempertimbangkan faktor resiko yang terburuk dan meminimalisir agar hal itu tidak terjadi.

Perlu pemikiran yang matang dan perhitungan yang tepat. Oleh karena itu memiliki kemampuan yang baik dalam hal ini adalah sebuah keharusan.

2. Tidak Menutup Telinga

Meskipun keputusan mutlak berada di tangannya, namun pemimpin yang baik akan selalu bersedia terbuka menerima saran dan kritik demi organisasi yang lebih baik.

Berbeda dengan bos yang lebih banyak bicara, pemimpin yang baik justru akan lebih banyak mendengarkan.

Ia juga harus mampu memberikan stimulus agar karyawannya tidak cepat berpuas diri, dan dapat selalu merasa tertantang untuk melakukan pembaruan agar dapat menghasilkan ide-ide segar yang inovatif.



3. Mampu Membuat Karyawan Merasa Nyaman untuk Berpendapat

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pemimpin yang baik mengerti bahwa tindakan mengintimidasi dan terlalu banyak menunjukan power seperti yang banyak dilakukan oleh seorang bos dapat membuat karyawan justru merasa takut untuk berpendapat.

Rasa tidak nyaman akibat overpower dan intimidasi tersebut jadi menghambat ide-ide cemerlang yang harusnya muncul berdasarkan usulan dari karyawan.

Sebaliknya, pemimpin yang baik harus mampu untuk mendorong dan membuat mereka merasa aman dan percaya diri ketika memberikan pendapatnya.

4. Memiliki Energi Positif

Idealnya, pemimpin adalah sumber inspirasi bagi karyawannya.

Pemimpin yang baik akan memahami bagaimana cara meningkatkan semangat dan memotivasi karyawan agar dapat bekerja secara lebih maksimal lagi.

Selain itu, menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif adalah salah satu keharusan.

Tipe pemimpin yang memiliki energi positif seperti ini yang justru dihormati dan disukai.

5. Menuntun Bukan Menuntut

Salah satu karakteristik utama yang jelas membedakan antara bos dan pemimpin adalah cara kerjanya.

Bos akan cenderung menuntut, mengatur, dan mengekang setiap langkah karyawannya sesuai dengan apa yang ia percaya akan berhasil.

Namun jika ternyata apa yang ia perintahkan gagal, ia juga dengan mudahnya akan menyalahkan karyawan yang dianggap tidak mampu bekerja.

Berbanding terbalik dengan itu, seorang pemimpin yang baik akan memberikan arahan dan bimbingan kepada karyawannya tentang garis besar apa yang harus mereka lakukan.

Selebihnya, pemimpin akan membiarkan karyawannya untuk melakukan inovasi.

Setelah membaca cara-cara menjadi pemimpin yang baik, apakah sudah dapat menentukan apakah selama ini kamu termasuk bos ataukah pemimpin?

Jika masih seorang bos, maka tak ada salahnya untuk menjadikan ini sebagai momentum yang tepat untuk mengubah diri menjadi lebih baik.

Sebagai rekomendasi, buku Great Leaders Have No Rules karya Kevin Kruse yang telah di terjemahkan dalam bahasa Indonesia akan jadi bacaan yang tepat untuk mengantarkan kamu menjadi seorang pemimpin yang luar biasa.

Buku ini sederhana, konkret, memberikan strategi-strategi disertai dengan contoh yang diambil dari kehidupan nyata sehingga akan lebih mudah untuk dipelajari.

Buku ini cocok dibaca oleh pemimpin dari semua kalangan. Kevin Kruse menuliskan tips-tips dan penerapannya dengan begitu unik sehingga bisa diterapkan oleh siapapun, entah itu pengusaha, pimpinan militer, atau bahkan seorang guru.

Jika kamu tertarik membacanya, buku Great Leaders Have No Rules karya Kevin Kruse kini dapat dipesan secara online di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau