Review Buku The Psychology of Money yang Dapat Merubah Pandanganmu tentang Uang

Lihat Foto
Sumber Gambar: Canva
Review Buku Psychology of Money
Rujukan artikel ini:
Psychology of Money
Pengarang: Morgan Housel
Penulis Renny Novita
|
Editor: Ratih Widiastuty

Sebelum memulai review buku The Psychology of Money, berikut ilustrasi berdasarkan contoh nyata yang menunjukan dua orang yang kontras berbeda. Baca selengkapnya terkait Resensi Buku The Psychology of Money.

Orang pertama adalah Robert James Read, seorang petugas pompa bensin, petugas kebersihan, dan seorang dermawan Amerika.

Dia menabung selama hidupnya, hidup hemat, dan mengumpulkan kekayaan bersih sebesar $8 juta saat dia meninggal.

Sebagian besar kekayaannya disumbangkan ke rumah sakit dan perpustakaan setempat.

Orang kedua adalah Richard Fuscone, seorang lulusan Harvard yang bekerja sebagai eksekutif di Merrill Lynch.

Dia meminjam uang sangat banyak dan boros serta hidup dalam kemewahan.

Pada tahun 2008, dia terkena krisis keuangan dan dinyatakan bangkrut.

Lalu, apa yang berbeda selain adanya kesenjangan pendidikan dan pengalaman kerja yang masif di antara keduanya?

Ronald Read adalah orang yang sabar, dia menabung dan hidup seadanya.

Sementara Richard Fuscone adalah orang yang tamak, yang tidak pernah merasa cukup dengan apa yang dia miliki sehingga dia terus meminjam.

Psychology of Money, Kesuksesan Finansial Bagi yang Berperilaku Baik dengan Uang

Dari ilustrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa kekayaan bukan lah masalah privilege yang selama ini diyakini oleh banyak orang.

Pendidikan yang tinggi serta kedudukan yang bagus memang dapat menjadi faktor seseorang dapat memperoleh kebebasan finansial, namun itu hanya faktor kecil saja, yang memegang peranan penting sebenarnya adalah perilaku kita terhadap uang.

Uang berfungsi sebagai alat tukar dan perilaku kita yang benar lah yang bisa membawa kita mencapai kebebasan finansial.

Seorang jenius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa memperoleh bencana finansial.

Sementara orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa menjadi kaya, jika mereka memiliki beberapa keterampilan perilaku yang tidak ada hubungannya dengan ukuran kecerdasan formal.

Psychology of Money, Berhenti Membandingkan Hidup Kita dengan Orang Lain

Salah satu faktor yang membuat kita konsumtif adalah karena kita membandingkan hidup dengan orang lain.

Begitu pula dengan keputusan investasi yang salah karena pertimbangan yang kurang baik.

Jika kita telaah dan sadari kembali, sebenarnya tidak ada alasan untuk kita mempertaruhkan apa yang kita punya untuk sesuatu yang tidak kita miliki dan tidak kita butuhkan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Membandingkan diri kita dengan orang lain seringkali menjadi biang keladinya.

Kapitalisme memang menghasilkan kekayaan dan kecemburuan, tetapi perbandingan sosial adalah proses tanpa akhir, di mana selalu ada seseorang yang lebih kaya dari kita.

Kuncinya adalah merasa cukup.

Cukup tidak berarti jadi tidak bisa menikmati hidup.

Cukup berarti kita tahu kapan harus menghindari melakukan sesuatu yang akan kita sesali.

Psychology of Money, Jangan Lupa untuk Mengelola Waktu

Kesamaan kita dengan orang lain adalah kita diberikan waktu yang sama, yaitu 24 jam.

Di dalam 24 jam ini, kita mempunyai kesempatan untuk menghasilkan sesuatu yang bisa menambah atau mengurangi value di dalam hidup kita, baik itu dalam bentuk finansial ataupun non finansial.

Bagaimana kita mengelola waktu juga tergantung kepada kondisi psikologis.

Orang yang bahagia mempunyai kecenderungan untuk dapat mengontrol waktu dan energi nya dengan baik.

Hal ini nantinya akan tercermin pada bagaimana dia mengambil keputusan finansial, termasuk keputusan berinvestasi.

Salah satu orang yang bisa kita jadikan acuan dalam berinvestasi adalah Warren Buffet.

Dia bukan saja investor yang baik, tapi dia adalah investor yang baik selama lebih dari 75 tahun.

Bayangkan, selama itu dia membuat keputusan investasi yang benar.

Kesuksesan finansial Buffet memang terkait dengan basis keuangan yang dia bangun sejak remaja dan keahliannya terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Keahlian dia adalah berinvestasi, tetapi rahasianya adalah waktu.

Buffet tahu bagaimana hubungan antara investasi, waktu, dan sikap selama dia berinvestasi.

Dia tidak tamak untuk selalu mencari dan mendapatkan return yang paling tinggi.

Masih ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari buku The Psychology of Money, yang mengeksplorasi perilaku atau sikap individu manusia terhadap uang.

Buku The Psychology of Money bisa kalian dapatkan di Gramedia.com.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi