Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati! Hindari 5 Kebiasaan Berikut Ini Jika Tidak Ingin Menjadi Miskin

Kompas.com - 01/03/2022, 10:13 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Semua Bisa Kaya
Pengarang: Marviarum Eka Ramdiati
|
Editor Almira Rahma Natasya

Kondisi finansial seseorang bisa berubah sewaktu-waktu jika dibarengi dengan nasib dan usaha yang diperjuangkan untuk meningkatkannya, dari yang tidak memiliki apa-apa bisa menjadi kaya raya.

Namun sebaliknya, ada pula kondisi di mana kita secara tidak sadar malah menghambur-hamburkan uang hanya untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan yang hanya akan berujung pada penyesalan, penderitaan, dan kemiskinan yang akan tampak di depan mata.

Persepsi atau pendapat orang lain tentang gaya hidup yang kita jalani seakan memiliki peran penting dalam kehidupan, sehingga sering kali kita justru tergoda untuk mendapatkan segala sesuatu yang dipandang tinggi, tapi sebenarnya mampu merendahkan kondisi keuangan.

Masa depan yang mulanya tampak indah dan cerah akibat kondisi finansial yang stabil dan cenderung naik, malah menjadi bumerang yang berbalik arah jika gaya hidup yang kamu pilih untuk memuaskan pendapat orang terus dilakukan.

Di mana tren dan kemewahan seakan menjadi dewa kehidupan yang dipuja-puja, agar bisa dianggap penting dan prestise di hadapan banyak orang, yang sesungguhnya hanya ilusi sesaat yang akan menjerumuskan pada lubang kemiskinan.

Maka dari itu, penting sekali untuk mulai menghindari lima kebiasaan berikut ini agar tidak menjadi miskin.

5 Kebiasaan yang Membuat Jatuh Miskin

1. Membeli Barang Secara Impulsif

Saat mendengar kata diskon, pasti hasrat untuk membeli segera muncul menggebu-gebu untuk memborong barang dengan potongan harga tersebut, sebab kamu berpikir akan mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah dan menguntungkan.

Faktanya tidak selalu demikian jika barang yang kamu beli hanya merupakan hasrat sementara yang impulsif, karena pada kenyataannya barang-barang tersebut tidak terlalu kamu butuhkan kecuali hanya untuk memenuhi kesenangan sesaat.

Memborong barang dengan harga diskon bukanlah keputusan yang bijak jika pada akhirnya barang-barang tersebut malah tidak terpakai dan uang simpanan yang kamu miliki hanya akan terbuang secara cuma-cuma.

2. Menghabiskan Uang Lebih Banyak Saat Mendapatkan Bonus

Ketika penghasilan yang kamu peroleh meningkat akibat bonus yang diberikan, pasti akan muncul hasrat untuk membelanjakan uang tersebut secara berlebihan karena otak sudah tersetel uang bonus tersebut bisa digunakan untuk foya-foya.

Mungkin sesekali mengeluarkan uang untuk self reward tidaklah mengapa asalkan jangan dilakukan setiap waktu, apalagi saat mendapatkan bonus yang jumlahnya mungkin cukup besar.

Alangkah lebih baik jika kamu memilih untuk menabung uang bonus tersebut untuk tabungan masa depan yang akan menghindarkan kamu dari jerat kemiskinan.

3. Mengutamakan Gengsi untuk Mengikuti Tren

Tren atau gaya hidup yang tengah digandrungi dalam masyarakat biasanya menjadi pemicu kuat untuk mengikutinya agar orang lain bisa melihat jika kamu mampu untuk masuk dalam tren tersebut sehingga gengsi pun bisa diutamakan.

Tren-tren yang kerap muncul ini biasanya memerlukan biaya yang tidak sedikit, mulai dari barang branded, makanan mewah, hingga treatment kecantikan yang menguras kocek seakan mampu memancing gengsi untuk turut serta ambil bagian.

Kebiasaan dalam mengikuti tren atau gaya hidup yang menguras kocek ini tentunya haruslah segera dihentikan jika tidak mau ada penyesalan nantinya di masa depan, sebab memberi makan gengsi hanya akan berujung pada jurang kemiskinan.

4. Membeli Sesuatu yang Tidak Sesuai dengan Penghasilan

Kemunculan barang-barang yang mampu mendongkrak status biasanya memerlukan dana yang tidak sedikit sehingga biasanya kamu akan mengakalinya untuk mendapatkan barang tersebut dengan cara meminjam uang atau berutang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mungkin tidak ada salahnya jika kamu meminjam pinjaman untuk membeli sesuatu yang berhubungan dengan investasi masa depan, seperti rumah sebab selain bisa dijadikan hunian, harga rumah juga cenderung naik setiap tahunnya.

Namun, jika kamu memutuskan untuk berutang hanya untuk membeli barang-barang mewah yang hanya akan memuaskan nafsu sesaat, seperti smartphone dan tas mewah, pada akhirnya kondisi keuangan akan terganggu dan hidup pun jadi tidak tenang karena dikejar utang.

5. Kebiasaan Nongkrong Setiap Hari

Tuntutan pergaulan masyarakat urban mungkin mengharuskan kamu untuk ikut nongkrong di kafe atau restoran setiap harinya, agar bisa diakui dan masuk ke dalam circle pertemanan.

Tapi, jika hampir setiap hari kamu mengeluarkan kocek hanya untuk nongkrong dan hura-hura di kafe dan restoran, bisa dijamin kondisi keuangan kamu tidak akan baik-baik saja.

Usahakan untuk tidak nongkrong setiap hari di kafe atau restoran dengan membatasi diri setiap bulannya dengan hanya nongkrong satu sampai tiga kali saja, agar uang yang kamu keluarkan untuk nongkrong tersebut dapat dialokasikan untuk masa depan yang menghindarkan kamu dari kemiskinan.

Selain menghindari kebiasaan-kebiasaan ini, kamu juga perlu mengatur keuangan agar bisa menjadi kaya raya secara finansial di masa depan.

Buku berikut ini akan sangat cocok untuk membantu kamu dalam mengatur keuangan dengan cerdas dan tepat agar bisa bebas finansial.

Buku Semua Bisa Kaya yang ditulis oleh Marviarum Eka Ramdiati ini akan memberikan panduan cerdas dan lengkap dalam mengatur keuangan secara syariah.

Di sini, kamu akan menemukan panduan bagaimana cara mengatur keuangan sesuai dengan Al-Quran dan hadis, mulai dari menetapkan serta mencapai tujuan finansial, tips-tips dalam berhemat, hingga memilih instrumen investasi yang tepat.

Semuanya dijelaskan dengan lengkap dan sederhana yang akan memudahkan kamu untuk memahami dan meresapi setiap pembahasan yang ada.

Selain buku Semua Bisa Kaya, buku Seni Mengatur Keuangan Keluarga dalam Segala Situasi juga bisa dijadikan bahan pembelajaran dalam mengatur keuangan agar tidak boros dan jauh dari jurang kemiskinan.

Buku ini akan memberikan tips-tips sederhana yang memberikan efek yang luar biasa dalam mengatur keuangan agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan tanpa harus melupakan masa depan.

Kamu akan memperoleh insight, seperti langkah praktis dalam menetapkan tujuan keuangan, mengelola gaya hidup dan pengeluaran, menambah sumber penghasilan, hingga menganalisis kondisi keuangan sekarang ini.

Buku Semua Bisa Kaya dan Mengatur Keuangan Keluarga dalam Segala Situasi dapat kamu pesan dan beli di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau