Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Cara Bahagia

Kompas.com - 27/01/2022, 14:00 WIB
Sumber Foto: Dok. Elex Media Komputindo
Rujukan artikel ini:
Ada Yang Salah Dengan Hidupku
Pengarang: Yusrina Sri
Penulis Yusrina Sri
|
Editor Novia Putri Anindhita

Sebagai manusia, hakikatnya dalam hidup ini kita tidak mencari kaya, tidak mengejar takhta, tidak perlu ‘nama’.

Sejatinya, kita hanya menginginkan bahagia.

Ada yang menganggap ia akan bahagia jika kaya dan berharta, maka ia berusaha keras mengumpulkan harta sebanyak mungkin.

Makin banyak, menurutnya ia akan makin bahagia.

Ada yang mengira ia akan bahagia jika punya jabatan dan kekuasaan, maka ia berusaha keras mendapatkan jabatan dan kedudukan.

Makin tinggi, menurutnya ia akan makin bahagia.

Pertanyaannya adalah jika sudah demikian, apakah benar-benar bahagia?

Betapa banyak orang yang tidak kekurangan materi apa pun dalam hidupnya, namun kekurangan sesuatu di dalam batinnya.

Betapa banyak orang kaya yang tidak nyenyak tidur di atas kasur besar di kediaman mewah, tidak nikmat makan dengan hidangan mahal buatan koki ternama.

Kenapa bisa?

Jika bahagia bisa dibeli, mungkin kita tidak akan pernah kebagian.

Orang-orang kaya akan menghabiskan kekayaan mereka untuk membeli kebahagiaan.

Sedangkan orang-orang miskin tidak akan pernah merasakannya, karena tidak punya apa-apa untuk membelinya.

Jika bahagia adalah tempat yang bisa didatangi, maka seluruh manusia akan berbondong-bondong datang ke sana.

Tapi tidak! Bahagia bisa saja dirasakan bahkan oleh seorang anak kecil bertelanjang kaki berlarian di tengah hujan lebat, tapi bisa saja tidak dirasakan oleh seorang lelaki dengan setelan mewah di dalam mobil mahal.

Bahagia bisa saja ditemukan di sebuah gubuk di tengah sawah yang menaungi seorang ayah, ibu, dan dua anak yang melahap singkong rebus, tapi bisa saja tidak ditemukan di sebuah meja makan besar dengan hidangan paling nikmat sekalipun.

Makna Kebahagiaan

Jadi, sesungguhnya apa kebahagiaan itu? Bagaimana cara agar kita bahagia dengan sebenar-benar bahagia?

Mari kita simak perkataan Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib yang mengatakan: “Semoga Allah menjadikan kalian orang-orang yang bersyukur tatkala diberi nikmat, bersabar ketika ditimpa musibah, dan segera memohon ampunan kepada Allah ketika terjerumus dalam dosa. Inilah tiga tanda kebahagiaan dan tanda keberuntungan seorang hamba di dunia dan akhiratnya. Seorang hamba senantiasa akan berputar pada tiga kondisi ini.

Selama hidup, kita akan selalu menjalani roda kehidupan yang berputar dalam tiga kondisi, yaitu mendapat nikmat, mendapat musibah, dan berbuat salah.

Tidak ada satu orang pun manusia yang tidak mengalami ini.

Setiap kita akan selalu diberi nikmat, juga akan selalu diberi ujian, dan akan selalu melakukan kesalahan.

Dari satu nikmat ke nikmat yang lain, dari satu masalah ke masalah yang lain, dari satu kesalahan ke kesalahan yang lain. Ini sifat alami manusia.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika seseorang ingin bahagia dalam hidupnya dengan kebahagiaan yang sejati, maka hendaklah ia melakukan tiga hal, yaitu syukur, sabar, dan tobat.

Apa pun nikmat hidup yang kamu dapat, bersyukurlah.

Bersyukurlah walau hanya sepasang sandal yang kamu miliki.

Bersyukurlah meski hanya 500 perak yang kamu punya.

Sebab di dalam syukur ada kebahagiaan.

Apa pun cobaan hidup yang kamu hadapi, bersabarlah.

Bersabarlah meski rasanya kamu tidak sanggup.

Bersabarlah meski rasanya kamu ingin marah membabi-buta.

Bersabarlah meski kamu mampu dan bisa untuk melawan balik.

Sebab di dalam sabar ada kebahagiaan. Apa pun kesalahan yang pernah kamu perbuat, sebesar dan sekeji apa pun, bertobatlah.

Bertobatlah meski menurutmu dosamu terlalu banyak.

Meminta ampunlah sekalipun menurutmu sudah terlambat.

Sebab di dalam tobat ada kebahagiaan.

Bahkan, Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib bahwa siapa saja yang diberi nikmat lalu bersyukur, diberi musibah lalu bersabar, berbuat salah lalu minta ampun, maka ia boleh masuk surga melalui pintu mana saja yang dikehendaki.

Jika sudah begini, memangnya apa lagi yang kita butuhkan untuk merasa bahagia?

Lalu, bagaimana cara untuk bisa bersyukur di setiap nikmat, bersabar dalam setiap musibah, dan senantiasa bertobat di setiap kali berdosa?

Rekomendasi Buku

Temukan jawaban selengkapnya dalam buku Ada yang Salah dengan Hidupku karya penulis best seller Yusrina Sri.

Buku terbaru terbitan Quanta, Elex Media Komputindo ini mengupas tuntas alasan di balik kegelisahanmu, anxiety yang tidak terjelaskan, hal-hal yang membuatmu merasa hampa dan lelah secara rohani, jawaban dari setiap pertanyaan “Aku ini kenapa?” yang sering kamu pertanyakan pada dirimu sendiri, dan tentu saja juga tentang kebahagiaan dan cara meraihnya.

Dapatkan segera di Toko Gramedia terdekat di kotamu ya, atau bisa melalui pesan antar di gramedia.com.

Kamu juga bisa dapatkan gratis voucher diskon yang kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Klik di sini untuk segera dapatkan vouchernya.

promo diskon promo diskon

Selamat berbelanja dan selamat bahagia!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau