Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Kriteria Negara Berkembang?

Kompas.com - 29/11/2024, 13:00 WIB
 Kriteria Negara Berkembang Sumber Gambar: Freepik.com  Kriteria Negara Berkembang
Rujukan artikel ini:
Implementasi Pembiayaan Berkelanjutan di Negara…
Pengarang: Dian Lestari
|
Editor Laila Wulanalfi

Negara berkembang adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan negara-negara yang sedang dalam proses mencapai tingkat pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur yang lebih tinggi.

Meskipun ada banyak cara untuk mengkategorikan negara sebagai negara berkembang, beberapa kriteria umum sering digunakan sebagai indikator.

Identifikasi negara berkembang menjadi penting dalam konteks global karena dapat membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan yang tepat, serta alokasi bantuan internasional.

Berikut ini penjelasan mengenai beberapa kriteria utama yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi negara berkembang.

Kriteria Negara Berkembang

1. Pendapatan Nasional Bruto (GNI) per Kapita

Pendapatan Nasional Bruto (GNI) per kapita adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk menentukan status ekonomi suatu negara.

Negara berkembang memiliki GNI per kapita yang lebih rendah dibandingkan dengan negara maju.

Bank Dunia mengkategorikan negara-negara berdasarkan GNI per kapita, dan negara dengan GNI per kapita yang rendah dan menengah sering diklasifikasikan sebagai negara berkembang.

2. Tingkat Kemiskinan

Tingkat kemiskinan yang tinggi adalah ciri khas lain dari negara berkembang.

Banyak penduduk di negara berkembang hidup di bawah garis kemiskinan internasional yang ditetapkan oleh Bank Dunia yakni pendapatan kurang dari $1,90 per hari.

Kemiskinan yang meluas ini sering diiringi dengan kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang layak.

3. Tingkat Pengangguran dan Ketidakstabilan Pekerjaan

Negara berkembang sering kali memiliki tingkat pengangguran yang tinggi dan banyak pekerja yang berada dalam sektor informal.

Pekerjaan di sektor informal tidak memberikan jaminan sosial atau perlindungan hukum sehingga meningkatkan ketidakstabilan ekonomi bagi individu.

4. Kualitas Pendidikan dan Akses terhadap Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara.

Negara berkembang umumnya memiliki tingkat melek huruf yang lebih rendah dan akses yang terbatas terhadap pendidikan berkualitas.

Kurangnya fasilitas pendidikan, tenaga pengajar yang terlatih, dan dana pendidikan sering kali menjadi hambatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negara-negara ini.

5. Infrastruktur yang Kurang Memadai

Infrastruktur yang kurang memadai adalah masalah umum di banyak negara berkembang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hal ini termasuk keterbatasan akses terhadap transportasi, listrik, air bersih, dan fasilitas kesehatan.

Infrastruktur yang buruk dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.

6. Ketergantungan pada Sektor Primer

Banyak negara berkembang sangat bergantung pada sektor primer, seperti pertanian dan pertambangan untuk sumber pendapatan mereka.

Ketergantungan yang tinggi pada komoditas primer membuat ekonomi negara-negara ini rentan terhadap fluktuasi harga internasional dan bencana alam.

7. Indikator Kesehatan

Indikator kesehatan seperti harapan hidup, angka kematian bayi, dan akses terhadap layanan kesehatan juga digunakan untuk menilai status perkembangan suatu negara.

Negara berkembang sering memiliki harapan hidup yang lebih rendah dan angka kematian bayi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju.

Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih menjadi tantangan besar di banyak negara berkembang.

8. Ketidakstabilan Politik dan Sosial

Negara berkembang sering menghadapi ketidakstabilan politik dan sosial yang dapat menghambat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Konflik internal, korupsi, dan pemerintahan yang lemah adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidakstabilan di negara-negara ini.

Nah, itu dia beberapa kriteria negara berkembang yang perlu kamu ketahui.

Kriteria-kriteria yang telah disebutkan diatas memberikan gambaran umum tentang karakteristik yang biasanya dimiliki oleh negara berkembang.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap negara memiliki konteks dan tantangan uniknya sendiri sehingga pendekatan yang komprehensif dan kontekstual diperlukan untuk memahami dinamika pembangunan di negara-negara berkembang.

Untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana negara berkembang dapat mengatasi tantangan-tantangan ini melalui pembiayaan berkelanjutan, buku Implementasi Pembiayaan Berkelanjutan di Negara Berkembang yang ditulis oleh Dian Lestari adalah sumber yang sangat berharga.

Buku ini membahas berbagai strategi dan pendekatan untuk memastikan bahwa upaya pembiayaan yang dilakukan di negara berkembang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan.

Dalam bukunya, Penulis mengeksplorasi bagaimana pembiayaan dapat diarahkan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang lebih baik di negara-negara berkembang.

Buku ini juga memberikan wawasan tentang praktik terbaik dan kebijakan yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan, memperkuat kerangka kerja kelembagaan, mendorong partisipasi sektor swasta dalam inisiatif pembangunan berkelanjutan, dan masih banyak lagi.

Jangan lewatkan dan dapatkan segera buku Implementasi Pembiayaan Berkelanjutan di Negara Berkembang hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau