Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aura Kharismatik adalah Kepercayaan Diri dan Kecerdasan Emosional, Kenali Tanda-Tandanya Berikut Ini

Kompas.com - 10/12/2024, 10:00 WIB
Aura Kharismatik adalah  Sumber Gambar: Pexels.com Aura Kharismatik adalah 
Rujukan artikel ini:
Mendengarkan dengan Hati
Pengarang: Patrick King
|
Editor Laila Wulanalfi

Kharismatik merupakan kesan dalam pribadi seseorang yang menjadikan orang tersebut tampak menarik, mempunyai daya tarik, dan memiliki pengaruh kuat terhadap orang lain.

Aura kharismatik pun dapat dirasakan dari cara seseorang berkomunikasi dengan baik secara verbal maupun nonverbal.

Mempunyai aura kharismatik merupakan kualitas yang memikat bagi banyak orang.

Seseorang dengan aura yang positif kerap kali membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi siapa saja yang ada di sekitarnya.

Melalui senyuman yang tulus serta sikap yang penuh dengan kebaikan, orang kharismatik dapat memberikan inspirasi serta memotivasi orang lain.

Kemunculan orang yang mempunyai aura kharismatik bisa menciptakan suasana menjadi jauh lebih baik, mengeluarkan energi yang menjadikan orang lain merasa nyaman dan dihargai.

Aura kharismatik sendiri kerap dibarengi dengan aura positif yang bisa menarik perhatian banyak orang.

Kombinasi antara pikiran positif dan rasa percaya diri biasanya mampu menciptakan aura kharismatik yang dapat dengan gampang dirasakan oleh banyak orang.

Aura kharismatik tentunya akan memberikan kemudahan dalam hal komunikasi atau interaksi dengan orang lain karena akan lebih mudah disukai.

Lantas, apa saja tanda aura kharismatik yang ada pada diri seseorang? Cari tahu jawabannya berikut ini.

Tanda-Tanda Aura Kharismatik

1. Tutur Kata yang Baik dan Sopan

Komunikasi yang efektif tidak hanya mencakup isi perkataan saja, tapi juga cara bagaimana kata-kata itu disampaikan.

Tutur kata yang baik dan sopan dengan mimik wajah yang teduh serta intonasi suara meyakinkan, dapat menambah wibawa dan kenyamanan bagi yang mendengarkannya.

Seseorang dengan aura kharismatik pun kerap memilih bahasa yang pantas serta bijak, dan menghindari pemakaian kata yang kasar serta merendahkan.

Pasalnya, cara berbicara dapat mencerminkan karakter kuat seseorang.

2. Tidak Egois

Seseorang dengan aura kharismatik biasanya tidak mementingkan diri sendiri sehingga akan ada banyak orang yang menyukainya akibat sifatnya yang tidak egois.

Seseorang beraura kharismatik terlihat melalui kemampuannya dalam memperlihatkan kepedulian terhadap orang lain.

Biasanya mereka akan menolong dan menghargai orang lain secara tulus karena bagi mereka pujian dan pengakuan dari orang lain bukanlah sesuatu yang penting.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Maka dari itu, aura kharismatik memang benar-benar bersumber dari dalam hati.

3. Tidak Pernah Membicarakan Kekurangan Orang Lain

Membicarakan kekurangan orang lain dengan cara merusak reputasi atau merendahkan bukanlah karakter dari orang-orang berkharismatik.

Mereka selalu memegang prinsip etika dan sopan santun yang selalu menjadi pegangan hidup karena memang dirasa tidak bermanfaat.

Pasalnya, membicarakan keburukan atau kekurangan orang lain hanya akan menciptakan lingkungan negatif yang justru malah akan merugikan diri sendiri.

Obrolan yang positif dengan topik-topik yang berbobot dan bermanfaat dipilih sebagai bahan pembicaraan bagi orang-orang berkharismatik.

4. Mau Mengakui Kesalahan dan Melakukan Introspeksi Diri

Salah satu hal yang paling menonjol dari orang-orang berkharismatik adalah mereka mau mengakui kesalahan dan melakukan introspeksi diri untuk memperbaikinya.

Saat mereka melakukan kesalahan dan merugikan orang lain, kata maaf tentunya akan terlontar dari mulut mereka.

Setelah mengakui dan memahami kesalahan yang dibuat, introspeksi diri pun dilakukan sebagai bentuk refleksi agar kualitas diri bisa ditingkatkan.

Mereka tidak merasa selalu benar sendiri dan mau mendengarkan pendapat atau masukan dari orang lain.

5. Sedikit Berbicara, Banyak Mendengarkan

Saat kebanyakan orang suka membicarakan diri mereka sendiri, orang-orang berkharismatik justru malah lebih suka mendengarkan orang lain.

Mereka enggan membicarakan hal-hal tidak penting tentang diri sendiri dan lebih tertarik mendengarkan cerita orang lain.

Dengan mendengarkan orang lain, mereka merasa dapat jauh lebih memahami dan menghargai lawan bicara.

Tidak hanya itu, mendengarkan juga dapat memberikan perspektif atau sudut pandang baru bagi kehidupan.

Berbicara mengenai kemampuan mendengarkan, buku Mendengarkan dengan Hati bisa menjadi referensi yang tepat untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan yang dapat menciptakan hubungan yang tulus dan saling percaya.

Buku ini akan memberikan wawasan yang mampu menambah soft skill untuk menjalin relasi yang kuat melalui kemampuan mendengarkan secara tulus.

Buku ini juga disampaikan secara ringkas dan lugas sehingga siapa saja yang membacanya akan dengan mudah mendapatkan ilmu dan esensi yang diberikan.

Dapatkan bukunya sekarang juga di Gramedia.com sekarang juga.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau