Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan ‘White Lies’ Kerap Dilakukan Demi Kebaikan, Apa Alasannya?

Kompas.com - 20/11/2023, 13:00 WIB
White Lies Sumber Gambar: Freepik.com White Lies
Rujukan artikel ini:
Stop Overthinking: Lebih Happy Jalani…
Pengarang: Nick Trenton
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Semua orang tahu kalau berbohong adalah tindakan yang tidak baik.

Tapi pada kenyataannya, setiap manusia pasti pernah melakukan kebohongan sepanjang hidupnya, entah itu kebohongan yang kecil atau besar.

Kebohongan juga dikenal dengan istilah ‘white lies’.

Istilah white lies ini biasanya dilakukan seseorang untuk menghindari adanya keributan.

Tindakan ini sebenarnya lebih bersifat abu-abu, sebab orang yang melakukannya sadar kalau itu kebohongan, tapi tetap dilakukan demi kebaikan.

Namun, apakah tindakan itu perlu dilakukan? Apa alasan yang membuat seseorang melakukan tindakan white lies? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian White Lies

White lies adalah sebuah istilah untuk menggambarkan tindakan seseorang yang berbohong demi menghindari konflik atau mencegah orang merasa kecewa setelah mengetahui suatu kebenaran.

Tindakan white lies sering kali dianggap sebagai solusi terbaik agar kita tidak menyakiti hati orang lain yang tidak sepemikiran dengan kita.

Tanpa sadar, kita sebenarnya sudah banyak menerima tindakan white lies sejak kecil, seperti saat sedang makan orang tua kita akan memberitahu kalau makanannya akan menangis jika tidak dihabiskan.

Meskipun tujuannya untuk menjaga keharmonisan, white lies tetaplah kebohongan yang tidak boleh dilakukan.

Dalam beberapa kasus, orang-orang yang melakukan white lies memiliki tujuan tertentu, misalnya untuk mempertahankan hubungan pertemanan atau menghindari kemarahan dari pasangan.

Alhasil, banyak orang melakukan tindakan ini karena dianggap menguntungkan dan bisa membantu menyelesaikan masalah yang ada.

Alasan Seseorang Melakukan White Lies

1. Menghindari Hal yang Sifatnya Merugikan

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, tindakan white lies biasanya dilakukan supaya kita tidak menyakiti orang lain.

Misalnya saat kamu mengetahui temanmu berbohong pada orang lain, kamu memilih untuk diam dan mendengarkan percakapan mereka.

Tindakan itu sebenarnya kurang tepat, tapi kamu memilih untuk diam karena tidak ingin menyakiti hati temanmu dan melindungi dari hal-hal yang akan merugikannya di kemudian hari.

2. Meluruskan Hal Negatif

Saat temanmu memiliki pandangan atau perasaan negatif terhadap orang lain, kamu akan ikut mengiyakan perkataan temanmu atau justru memberikan pandangan yang berbeda?

Kalau jawabanmu adalah opsi yang kedua, itu tandanya kamu sudah melakukan tindakan white lies.

Kamu bisa memberikan pandangan yang jauh lebih baik supaya temanmu tidak lagi berpikiran negatif dan mau memperbaiki hubungannya dengan orang lain.

3. Mematuhi Norma atau Aturan yang Berlaku

Meskipun tidak tertulis secara resmi, kita tentunya tidak boleh mengkritik seseorang di tengah keramaian.

Kalau tetap melakukan hal tersebut, kita akan dianggap melanggar norma sosial dan akan mendapatkan hukuman berupa pengucilan atau bahkan ujaran kebencian dari orang sekitar.

Dalam lingkup pertemanan, tindakan white lies sering sekali dilakukan untuk menjaga keharmonisan dan menghindar dari hal-hal yang negatif.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Daripada mengatakan hal-hal yang ada dalam pikiran dan memicu keretakan, akan lebih baik kalau kita diam dan mengatakan hal yang sebaliknya.

4. Memberikan Harapan pada Seseorang

Mau bagaimana pun, white lies adalah tindakan yang salah dan tidak boleh dilakukan secara terus menerus.

Salah satu alasannya karena white lies bisa memberikan harapan pada seseorang.

Misalnya saat kamu langsung mengiyakan ajakan teman yang memintamu untuk menemaninya ke sebuah pesta, padahal di hari yang sama, kamu sudah punya agenda lain.

Tindakan tersebut secara tidak langsung akan membuat temanmu senang dan berharap lebih padamu, padahal kamu sendiri belum tentu bisa menemaninya ke pesta.

Contoh lainnya seperti saat kamu mengucapkan kalimat-kalimat positif pada seseorang yang sering merasa rendah diri

Hal itu tentunya akan membuatnya merasa berharga dan pelan-pelan menumbuhkan rasa percaya diri di dalam dirinya.

Cara Menyikapi Tindakan White Lies

Pada dasarnya, seseorang yang berada dalam kondisi terdesak tidak akan bisa menghindar dari tindakan white lies.

Mereka sebenarnya sudah menyadari konsekuensi yang ada, tapi tetap melakukan kebohongan demi membantu dan menyenangkan orang lain.

Dengan cara ini, seseorang juga akan mendapatkan kepercayaan dan bisa memengaruhi orang lain untuk berada di pihaknya.

Jadi, untuk menghindar dari tindakan white lies, kamu harus belajar untuk bisa menerima kebenaran yang ada, meskipun itu menyakitkan.

Dengan begitu, orang lain tidak akan melakukan kebohongan hanya demi menyenangkan hatimu atau karena takut membuatmu merasa tidak nyaman.

Sebaliknya, kita juga harus belajar untuk menghindari white lies dan mulai bersikap jujur pada diri sendiri maupun orang lain.

Selain takut menyakiti hati orang lain, tindakan white lies biasanya terjadi karena seseorang merasa overthinking dan takut kalau kejujurannya malah menambah masalah baru.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa temukan solusinya dalam buku Stop Overthinking: Lebih Happy Jalani Hidup dengan Tidak Berpikir Berlebihan.

Dalam kondisi normal, otak akan membantu kita memecahkan masalah dan memahami sesuatu dengan lebih jelas.

Tapi saat overthinking, otak akan mendorong insting kognitif dan membuat pikiran kita menjadi lebih aktif.

Sifat overthinking akan memicu kekhawatiran, kecemasan, stres, dan bahkan bisa mendorong kita untuk memikirkan hal-hal yang buruk.

Untuk mengatasinya, buku ini akan membagikan beberapa metode dan teknik untuk menjauhkan diri dari overthinking, dan memanfaatkan pikiran untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Dengan menerapkan metode tersebut, kita bisa belajar untuk mengendalikan pikiran dan membantu kita terhindar dari pikiran negatif yang belum tentu terjadi.

Yuk, segera dapatkan buku ini di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau