Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mengetahui Orang yang Berbohong Menurut Psikologi? Cari Tahu Di Sini Yuk!

Kompas.com - 20/10/2022, 18:00 WIB
Cara Mengetahui Orang Berbohong Menurut Psikologi Sumber Gambar: Freepik.com Cara Mengetahui Orang Berbohong Menurut Psikologi
Rujukan artikel ini:
Gesture
Pengarang: Zaka Putra Ramadani
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Siapa orang di dunia ini yang tidak pernah berbohong? Mungkin bisa dikatakan kalau tidak ada satupun orang yang tidak pernah berbohong sepanjang hidupnya.

Kebohongan sebenarnya termasuk tindakan yang tidak terpuji, tapi sifat ini pada dasarnya sudah terlanjur mendarah daging dan sangat sulit untuk dihilangkan.

Tanpa disadari, kebohongan yang terjadi terus menerus akan berbuntut panjang pada permasalahan tertentu, misalnya seperti gangguan kepribadian anti sosial.

Terlalu sering berbohong bisa berdampak pada kondisi psikologis seseorang, bahkan tak jarang ia juga akan dijauhi oleh orang-orang terdekatnya.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak, yang dilihat dari sisi Psikologi.

Cara Mengetahui Orang Berbohong Menurut Psikologi

1. Telapak Tangan yang Berkeringat

Saat berbohong, tingkat metabolisme tubuh akan menjadi tidak beraturan dan terjadi peningkatan detak jantung, ini biasanya terjadi di alam bawah sadarmu.

Hal inilah yang menjadi penyebab telapak tangan yang berkeringat secara tiba-tiba, padahal ia jelas-jelas tidak sedang melakukan kegiatan apapun atau bermasalah dengan siapapun.

2. Tidak Bisa Diam

Seseorang yang sedang berbohong bisa terlihat dari adanya perubahan perilaku yang terlalu tiba-tiba dan ia juga terlihat tidak bisa diam.

Ia akan selalu berusaha mencari hal kecil untuk bisa mengalihkan perhatiannya, seperti memutar-mutar bolpen, meremas jari, atau menggoyangkan kaki, ini menunjukkan kalau ia sebenarnya sedang merasa tidak nyaman.

3. Menambahkan Banyak Kata yang Tidak Perlu

Saat sedang terlibat perbincangan dan kamu ingin tahu apakah lawan bicaramu sedang bohong atau tidak, kamu bisa coba mendengarkan ceritanya sampai habis dan perhatikan setiap kata yang ia gunakan.

Kemudian kamu bisa memintanya untuk menceritakan kembali kejadian tersebut secara detail, jika ia mengucapkan kalimat yang sama seperti sebelumnya maka ada kemungkinan ia jujur, namun jika tidak maka kamu perlu mencurigainya.

4. Perhatikan Caranya Bernapas

Orang yang sedang berbohong tentunya menginginkan agar pembicaraannya segera selesai, hal ini membuatnya jadi terkesan tergesa-gesa saat berbicara sampai akhirnya ia melupakan apa yang sebelumnya ia katakan.

Dari sini kamu bisa melihat bagaimana cara lawan bicaramu bernapas.

Jika napasnya terlihat rileks maka ia jujur, tapi jika napasnya terlihat tidak beraturan maka ia bisa dipastikan sedang menutupi sesuatu.

5. Percayalah pada Insting dan Naluri

Tidak hanya binatang saja yang memiliki insting atau naluri yang tajam, manusia ternyata juga memilikinya namun tidak banyak dari mereka yang menyadarinya.

Manusia memiliki naluri untuk memahami, menganalisa, dan mempertimbangkan ancaman terhadap dirinya sendiri dan orang terdekatnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dari sini kamu bisa mengetahui dan memastikan apakah lawan bicaramu sedang berbohong atau tidak.

Kamu bisa melihat dari gerak-gerik dan perkataannya, kemudian ikutilah insting atau nalurimu sendiri.

6. Posisi Kepala

Seseorang yang berbohong biasanya akan menampilkan kesan ragu dan gelisah walaupun ia sudah mencoba meyakinkan kita dengan bahasa yang baik.

Tapi saat kamu ingin mendeteksi adanya kebohongan dari seseorang, kamu bisa coba periksa kepalanya karena orang yang berbohong cenderung akan terus bergeser dan mengubah posisi kepala mereka tanpa sadar.

7. Berusaha Meyakinkan Kita dengan Berlebihan

Seseorang yang tidak ingin terlihat sedang berbohong biasanya akan melakukan hal aneh supaya kebohongannya tidak terbongkar.

Saat sedang terlibat percakapan, ia akan terus berusaha meyakinkan lawan bicaranya secara berlebihan, ia bisa tiba-tiba menggunakan kata “Percayalah” atau “Demi Tuhan…”, ini bertujuan supaya kamu yakin kalau ia tidak sedang berbohong.

Itulah beberapa cara termudah yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak.

Pada dasarnya, kita sebenarnya bisa melihat atau menilai kejujuran dan ketulusan seseorang dari gerak gerik atau gesturenya saat sedang berkomunikasi.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, kamu bisa temukan penjelasannya melalui buku Gesture yang ditulis oleh Zaka Putra Ramadani.

Selain bisa mendeteksi kebohongan, gesture juga bisa digunakan untuk menyesuaikan diri dan menghindari missed communication dengan seseorang.

Buku ini mengajak kita untuk belajar dan melatih kemampuan membaca pesan dari bahasa tubuh lawan bicara yang akan kita hadapi.

Buku ini memuat banyak teori komunikasi verbal dan non-verbal yang dipadukan dengan keilmuan Psikologi, juga membahas mengenai intuisi dan kecerdasan emosional yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia dalam hidupnya.

Tidak hanya melalui gesture, kita ternyata juga bisa menggunakan media lain seperti golongan darah, tulisan, atau tanda tangan untuk mengetahui karakter seseorang, semuanya bisa dipelajari dalam buku ini.

Jika tertarik, kamu bisa membeli buku ini melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau