Olahraga tolak peluru merupakan salah satu teknik berolahraga yang bertujuan untuk melempar bola logam sekuat dan sejauh mungkin.
Olahraga ini mungkin hampir sama dengan cabang olahraga atletik lempar lainnya, hanya saja, pada cabang olahraga tolak peluru, pemain diwajibkan untuk menggunakan tenaga semaksimal mungkin untuk membuat lemparan tersebut melesat hingga jauh.
Permainan ini sangat mengandalkan teknik gerak dari lengan yang ditopang oleh kekuatan dari bahu.
Maka dari itu, pada permainan tolak peluru, pemain tidak bisa asal melempar bolanya saja, ada teknik khusus yang harus diperhatikan saat bermain tolak peluru.
Karena jika pada saat bermain tolak peluru tidak mengetahui teknik dasar dari gerakannya, maka itu bisa saja mencederai tanganmu sendiri.
Berikut ini beberapa teknik dasar tolak peluru yang dapat kamu perhatikan.
Pada saat bermain tolak peluru, gerakan tolakan atau dorongan terhadap bola tersebut harus sangat diperhatikan.
Gerakan tolak peluru hanya bisa menggunakan kekuatan dari salah satu tangan saja.
Teknik olahraga tolak peluru mempunyai dua macam gaya bermain yang dapat dilakukan oleh peserta permainan.
Teknik tersebut diberi nama teknik O'brien, teknik spin atau memutar, serta ada pula cara bermain tolak peluru bagi para pemula, yakni dengan teknik ortodoks.
Teknik ortodoks biasa dilakukan untuk para pemula yang ingin berlatih permainan tolak peluru.
Teknik ini terbilang cukup mudah karena tidak terlalu membutuhkan banyak gerakan untuk melempar bola tersebut.
Teknik ortodoks dapat dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dengan gaya melempar, seperti gaya pelempar pada permainan baseball.
Pelempar meletakan bola logam tersebut sejajar di antara kepala dan bahu dan kemudian dilakukan lemparan atau tolakan.
Berbeda dengan teknik ortodoks, teknik spin biasa dilakukan oleh atlet tolak peluru profesional karena pada teknik ini dibutuhkan keseimbangan saat memutar badan dan melepaskan bola logam tersebut.
Teknik ini meliputi gerakan yang bisa membuat bola logam tersebut terhempas jauh dari posisi si pelempar.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Teknik spin pertama kali diperkenalkan oleh atlet tolak peluru asal Rusia bernama Aleksandr Baryshnikov.
Pada salah satu pertandingannya, Aleksandr Baryshnikov menggunakan teknik spin dan melakukan putaran hingga 360 derajat dalam kecepatan tinggi dan berhasil melesat jauh.
Walaupun teknik spin terbilang sangat efektif untuk melesatkan bola hingga jauh, akan tetapi teknik O’brien merupakan gaya melempar peluru yang populer dan paling sering digunakan para atlet profesional.
Teknik O’brien pertama kali digunakan oleh seorang atlet tolak peluru asal Amerika bernama Parry O’brien, maka tidak heran jika teknik O’brien diambil dari nama atlet asal Amerika tersebut.
Teknik ini biasa dilakukan dengan gaya glide atau meluncur dan dilakukan dengan cara membelakangi arah tolakan atau lemparan.
Pada saat melakukan gerakan O’brien, seorang atlet diharuskan untuk memiliki posisi membelakangi area pendaratan.
Atlet tersebut akan melakukan gerakan berputar hingga 180 derajat terlebih dahulu sebelum melepaskan bola logam tersebut.
Teknik O’brien merupakan teknik lanjutan dari ortodoks karena pada gerakan-gerakannya terbilang sangat mirip.
Hanya saja pada teknik O’brien, para atlet diharuskan untuk melakukan tolakan atau lemparan dengan tenaga besar yang dikeluarkan dari lengan.
Nah, itu dia beberapa teknik dasar olahraga tolak peluru yang wajib kamu ketahui.
Untuk kamu yang ingin mempelajari teknik olahraga atletik lainnya, kamu bisa membaca buku Strategi Pembelajaran Atletik yang ditulis oleh Fransiskus Sales sebagai bahan referensi agar semakin menambah wawasan kamu tentang dunia olahraga atletik.
Olahraga atletik sering disebut sebagai induk dari semua cabang olahraga, hal ini dikarenakan semua gerakan-gerakan dasar yang terdapat pada semua cabang olahraga merupakan gerakan-gerakan dasar yang awalnya dari olahraga atletik, seperti jalan, lari, lompat, hingga lempar.
Selain itu, atletik juga berpengaruh pada penomoran di perlombaan khusus seperti jalan cepat, lari halangan rintangan, dan lari lintas alam (cross country).
Buku ini berisi strategi pembelajaran mengenai atletik hingga perkembangan atletik yang terus gencar dilakukan dengan kreatif dan inovatif agar atletik diminati, tetap terlihat menarik, serta menghibur masyarakat yang ingin menonton perlombaan atletik.
Karena dalam beberapa kondisi di lapangan, kejuaraan maupun pada perlombaan jumlah penonton yang hadir kini semakin menurun sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus atletik dunia (IAAF), Asia (AAF), Indonesia (PASI) untuk mengembalikan kembali minat masyarakat terhadap atletik.
Kamu bisa membaca keseluruhan isi bukunya dengan membelinya di Gramedia.com.