Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Hidup Minimalis, Menjadi Ringan dan Nyaman

Kompas.com - 11/06/2023, 09:00 WIB
Gaya Hidup Minimalis Sumber Gambar: Freepik.com Gaya Hidup Minimalis
Rujukan artikel ini:
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo…
Pengarang: Mark Manson
|
Editor Ratih Widiastuty

Gaung gaya hidup minimalis sepertinya sudah sangat kencang diperdengarkan melalui berbagai media yang ada, baik melalui buku, televisi, hingga media sosial.

Apalagi tren gaya hidup minimalis semakin banyak diminati tatkala praktisi-praktisi dalam bidang ini mulai naik daun, sebut saja seperti Marie Kondo dan Fumio Sasaki yang sukses membagikan ilmu menjadi minimalis melalui buku yang mereka tulis.

Meskipun gaya hidup minimalis sudah menjadi populer dan mulai diterapkan oleh beberapa kalangan masyarakat, tapi sepertinya gaya hidup konsumtif masih menjadi pilihan yang sulit untuk ditinggalkan.

Ini tidak mengherankan karena budaya menjadi konsumtif memang sudah ditekankan sejak dahulu kala melalui iklan dan standar kehidupan yang diciptakan di tengah masyarakat.

Banyak sekali produk-produk yang dijual seolah-olah mampu memperbaiki kehidupan dan mesti dimiliki melalui cara pemasaran yang memperdaya masyarakat untuk menjadi lebih konsumtif.

Apabila tidak mampu membeli atau memiliki produk tersebut, komunitas seakan tidak menganggap eksistensi kita sebagai seorang manusia yang bahagia.

Maka, ketika gaya hidup minimalis mulai menjadi tren yang diminati oleh anak muda, hal ini tentu saja menimbulkan beberapa pergeseran kebudayaan yang terasa berbeda.

Namun, apa salahnya tampil berbeda jika mampu meringankan perasaan akan beban kehidupan yang menekankan untuk selalu menjadi konsumtif setiap harinya.

Sudut Pandang Gaya Hidup Minimalis

Meskipun gaya hidup minimalis tidak akan cocok untuk semua orang, tapi jika diterapkan dengan sudut pandang yang tepat, gaya hidup ini justru malah mampu membuat hidup terasa lebih nyaman dan ringan.

Pasalnya, gaya hidup minimalis tidak menuntut kita untuk memiliki barang-barang yang sejatinya memerlukan perhatian untuk dijaga dan dirawat.

Kehidupan sendiri sudah memberikan berbagai macam permasalahan sehingga akan terasa lebih ringan dengan sedikitnya barang-barang supaya kita bisa fokus memilih hal yang lebih penting untuk mendapatkan perhatian kita.

Hidup dengan barang-barang yang sedikit tentunya akan meringankan pikiran dan fisik karena tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk merawat serta menjaga barang-barang yang memang tidak terlalu kita butuhkan tersebut.

Membagi fokus dan perhatian pada berbagai hal justru malah menjadi beban dan tekanan yang menjadikan kehidupan terasa jauh lebih berat untuk dijalani.

Gaya hidup minimalis memberikan solusi dan penghiburan untuk meringankan hidup kita terhadap barang-barang yang hanya menuntut perhatian, fokus, dan tenaga.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selain menjadikan hidup lebih ringan, gaya hidup minimalis juga mampu membuat hidup terasa lebih nyaman.

Tidak hanya membantu menentukan perhatian pada hal-hal yang lebih penting, gaya hidup minimalis juga dapat membuat urusan finansial jadi lebih mudah untuk diatur karena sudah tidak ada lagi hasrat untuk memenuhi keinginan dalam membeli barang-barang yang hanya memenuhi ruang, baik secara fisik maupun psikis.

Prinsip Gaya Hidup Minimalis

Tidak bisa disangkal, barang-barang yang kita beli tentunya ke depannya akan menimbulkan masalah, seperti tidak ada ruang untuk menyimpannya atau terjadi kerusakan yang sudah pasti menyulitkan.

Maka dari itu, gaya hidup minimalis akan menghindarkan kita dari kesulitan tersebut sehingga bisa membuat kita lebih fokus pada hal yang jauh lebih penting.

Banyak sekali hal-hal yang jauh lebih berarti daripada hanya sekedar barang-barang dan kenikmatan duniawi sehingga sayang rasanya apabila waktu yang singkat ini hanya digunakan untuk memikirkan kebahagiaan semu ini.

Akan jauh lebih bijak dan bermakna apabila kita bisa fokus dalam mengejar serta mewujudkan mimpi.

Atau mungkin menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita sayangi supaya setiap detik dan momen yang kita miliki terasa jauh lebih berarti daripada hanya sekedar kenikmatan duniawi.

Prinsip kehidupan dalam memilih hal yang paling penting untuk mendapatkan perhatian kita bisa dipahami lebih lanjut lagi dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.

Di sini akan kita temukan berbagai prinsip hidup yang dijabarkan oleh Mark Manson berdasarkan pengalaman hidupnya yang tentunya penuh tantangan dan tidak mudah.

Buku ini dapat menjadi sumber insight baru yang mencerahkan tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan jauh lebih bahagia.

Kabar baiknya untuk kamu yang sedang mencoba gaya hidup minimalis, buku ini sudah hadir dalam edisi handy.

Edisi handy hadir dengan sampul yang jauh lebih ringan serta kemasan yang lebih dinamis sehingga nyaman untuk digenggam.

Maka bukunya sendiri akan lebih mudah untuk dibawa ke mana-mana karena tidak memakan tempat yang banyak.

Segera pesan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau