Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu OCD Ekstrem?

Kompas.com - 20/10/2022, 12:00 WIB
Apa Itu OCD Ekstrem Sumber Gambar: unsplash.com Apa Itu OCD Ekstrem
Rujukan artikel ini:
Psychological Tests For Teens: Check…
Pengarang: Nurul Chomaria, S. Psi
|
Editor Ratih Widiastuty

Gangguan mental sering kali masih dianggap sepele lantaran jenis penyakitnya yang ‘tidak terlihat’ dan kerap dikaitkan karena kurang beribadah.

Padahal, ada banyak penyebab gangguan mental yang dapat terjadi pada seseorang, seperti faktor genetik, faktor biologis, maupun trauma masa lalu.

Tak hanya penyebabnya yang beragam, gangguan mental juga terdiri dari beberapa jenis, seperti gangguan kecemasan, skizofrenia, stress pasca-trauma (PTSD), dan depresi.

Selain itu, ada pula gangguan mental jenis obsessive-compulsive disorder atau dikenal dengan OCD.

Untuk gangguan mental tersebut, terutama pada jenis OCD ekstrem sempat jadi bahan perbincangan publik setelah artis Aliando Syarief pada awal tahun 2022 mengaku tengah menderita penyakit itu.

Bahkan, penyakit OCD ekstrem sempat membuat aktor 25 Oktober tersebut hiatus dari pekerjaannya di dunia entertainment selama 2 tahun.

Lalu, apa itu OCD ekstrem dan apa saja gejalanya?

Apa Itu OCD Ekstrem?

Secara umum, OCD merupakan penyakit yang membuat penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara kompulsif atau paksaan dengan pemikiran yang tidak bisa dikontrol dan bersifat berulang-ulang (obsesif).

Pada kasus OCD ekstrem, penderitanya akan diliputi rasa cemas atau ketakutan jika tidak melakukan suatu tindakan yang menurutnya harus diperbaiki, seperti merasa wajib selalu mencuci tangan setiap kali berinteraksi dengan orang lain.

Hal tersebut dipengaruhi karena sifat penyakit OCD yang obsesif, yaitu gangguan pikiran yang terjadi terus menerus hingga menimbulkan perasaan cemas atau takut.

Biasanya, penderita OCD dapat menyadari bahwa pikiran dan tindakannya akan suatu hal termasuk berlebihan, tetapi tetap merasa harus melakukan dan tidak dapat menghindarinya.

Meski umumnya sering terjadi di awal usia dewasa, OCD juga dapat terjadi pada anak-anak atau remaja.

Gejala OCD Ekstrem

Ketika gangguan mental tersebut sudah menjadi berlebihan, maka gejala yang akan muncul di antaranya:

  1. Selalu merasa harus terlihat rapi dan tidak bisa melihat ketidakrapian.
  2. Selalu ingin objek atau sesuatu yang tidak sesuai urutan, ukuran atau warna.
  3. Sering mengulangi aktivitas yang sudah dilakukan sebelumnya.
  4. Takut akan keramaian.
  5. Tidak ingin menyentuh hal-hal yang telah disentuh orang lain.
  6. Sering menghitung atau mengulangi kata-kata, meski penderita tidak ingin melakukannya.
  7. Sering memiliki pikiran berulang untuk melakukan suatu hal yang pada dasarnya tidak ingin dilakukannya.

Gejala OCD dapat menjadi semakin parah ketika mengalami kondisi stres yang meningkat.

Biasanya, gejala diawali dengan tingkah laku kebiasaan berulang yang ringan hingga dapat menjadi parah jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Oleh karena itu, ketika memiliki pikiran mengganggu dan kebiasaan yang secara tidak langsung sering dilakukan secara berulang, cobalah untuk mengunjungi dokter agar mendapatkan diagnosa yang tepat.

Cara Mengatasi OCD

Meski ketika sudah merasa mengalami gejala OCD ekstrem disarankan untuk segera mengunjungi dokter, tetapi kamu juga dapat mencoba mengatasinya dengan tips berikut ini:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Memahami Segala Informasi Terkait OCD

Segala informasi terkait fakta-fakta seputar OCD dapat jadi langkah awal untuk mengatasi penyakit tersebut.

Hal yang perlu kamu sadari adalah bahwa OCD merupakan salah satu jenis gangguan mental yang berkaitan dengan kecemasan.

Umumnya, gejala penyakit ini akan muncul di sekitar usia 19 tahun dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari atas perilaku yang berulang-ulang muncul.

2. Menulis Jurnal

Menulis jurnal dipercaya bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan mental, seperti OCD.

Kamu bisa menuliskan pemikiran yang tidak diinginkan dan mengganggu, terutama yang membuat pikiran cemas.

Selain itu, tuliskan pula dorongan apa saja yang biasanya dapat memicu kamu untuk melakukan hal-hal secara berulang agar dapat mencoba melawan pikiran-pikiran tersebut.

3. Tantang Diri untuk Menafsirkan Ketakutan yang Dipikirkan

Ketika mengalami ketakutan pada suatu hal, cobalah tanyakan pada diri sendiri apakah ketakutan tersebut benar atau hanya ada dalam pikiranmu saja.

Selanjutnya, coba pertimbangkan apakah penafsiran tersebut akurat dan apa sisi negatif dan positif dari memiliki pola pikir seperti itu.

Tantang diri untuk menafsirkan ketakutan yang dipikirkan agar lebih terbuka untuk mencari strategi pemikiran yang baru.

Nah, bagaimanapun juga OCD ekstrem harus ditangani secara tepat oleh profesional agar tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski begitu, kondisi mental tidak sepenuhnya bersifat permanen dan memiliki kesempatan untuk diperbaiki sehingga membuat hidup jadi lebih menyenangkan.

Untuk kamu yang masih remaja dan merasa memiliki gangguan mental, kamu bisa membaca buku Psychological Test for Teens: Check Your Mental Health.

Buku ini bisa jadi salah satu referensi bacaan dalam memahami kesehatan mental yang kita miliki, terutama bagi remaja dalam memahami perkembangan diri.

Dalam buku ini juga memuat serangkaian tes psikologi yang dapat menampilkan kepribadian kita yang sebenarnya.

Dapatkan buku Psychological Test for Teens: Check Your Mental Health di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau