Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal dan Memahami Konsep AKM dan Penerapannya Dalam Pendidikan

Kompas.com, 30 September 2022, 18:30 WIB
konsep akm dan penerapannya dalam pendidikan Sumber: freepik konsep akm dan penerapannya dalam pendidikan
Rujukan artikel ini:
Landasan Pendidikan: Dasar Pengenalan Diri…
Pengarang: Amos Neolaka, Prof., Dr.,…
|
Editor Rahmad

AKM adalah salah satu konsep yang baru di dalam dunia pendidikan Indonesia. AKM merupakan bagian dari sebuah kebijakan Merdeka Belajar yang diusung oleh Kemdikbud. Merdeka Belajar merupakan kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi dalam pengelolaan Pendidikan di Indonesia.

AKM adalah bagian dari Asesmen Nasional yang menjadi pengganti dalam Ujian Nasional (UN) sebagai bentuk evaluasi terkait dengan mutu pendidikan siswa. AKM adalah sistem yang digunakan untuk mendorong perbaikan dalam mutu pembelajaran dari peserta didik.

Pada bidang pendidikan, AKM merupakan sebuah inovasi baru yang berkaitan dengan penjamin mutu pendidikan. AKM adalah sistem yang dirancang untuk menghasilkan informasi yang akurat demi memperbaiki kualitas belajar-mengajar.

Bagi peserta didik, AKM adalah sebuah penilaian yang diperlukan oleh semua murid untuk bisa mengembangkan kapasitas diri mereka dan mampu berpartisipasi positif bagi masyarakat.

Definisi AKM

AKM adalah singkatan dari Asesmen Kompetensi Minimum. Mengutip dari pusat asesmen dan pembelajaran Kemendikbud, AKM adalah penilaian kompetensi mendasar yang dibutuhkan oleh semua murid agar mampu mengembangkan kapasitas diri masing-masing.

AKM adalah sebuah sistem yang akan menggantikan peranan Ujian Nasional (UN) sebagai sumber informasi untuk memetakan serta mengevaluasi mutu pada sistem Pendidikan. AKM dirancang dengan fungsi untuk mengukur pencapaian para peserta didik dari hasil belajar kognitif mereka selama ini, yaitu literasi dan numerasi.

AKM menyajikan masalah yang memiliki konteks yang beragam, diharapkan bisa diselesaikan oleh murid dengan menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang mereka miliki.

Asesmen Nasional ini disebut-sebut akan menjadi pengganti dalam Ujian Nasional (UN). Asesmen Nasional tidak sepenuhnya menggantikan peranan UN dalam melakukan evaluasi prestasi atau hasil belajar secara individual saja. Namun, Asesmen Nasional menggantikan peran UN sebagai sumber informasi yang berfungsi untuk memetakan serta mengevaluasi mutu dari sistem Pendidikan di Indonesia.

Tujuan AKM

konsep akm dan penerapannya dalam pendidikan konsep akm dan penerapannya dalam pendidikan

AKM memiliki tujuan untuk mengukur pencapaian para peserta didik dari hasil belajar kognitif. Tingkat kompetensi inilah yang dimanfaatkan oleh peran guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang efektif serta berkualitas.

AKM mendukung sistem teaching at the right point. Di mana itu merupakan salah satu system untuk mengajar kepada peserta didik yang disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan peserta didik di awal.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pembelajaran yang dirancang berdasarkan pada AKM bisa memudahkan murid untuk menguasai kompetensi yang diharapkan, karena sudah disesuaikan dengan kemampuan murid. AKM dimaksud untuk mengukur kompetensi secara lebih mendalam, tidak hanya sekedar untuk menguasai kontennya saja.

Penerapan AKM Dalam Pendidikan

konsep akm dan penerapannya dalam pendidikan konsep akm dan penerapannya dalam pendidikan

AKM dalam Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan Pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia, termasuk pula di dalamnya satuan Pendidikan kesetaraan. Di setiap satuan Pendidikan, Asesmen Nasional ini akan diikuti oleh Sebagian peserta didik yang berada di kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Kemendikbud sendiri.

Asesmen Nasional hanya diikuti oleh Sebagian murid saja, karena tidak digunakan untuk menentukan kelulusan atau penilaian dalam prestasi murid sebagai seorang individu. Asesmen Nasional ini adalah cara untuk memetakan serta memotret mutu sekolah dan sistem Pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, tak semua murid perlu untuk menjadi peserta dalam Asesmen Nasional ini.

Hasil dari Asesmen Nasional diharapkan mampu menjadi dasar dalam dilakukannya perbaikan dalam pembelajaran. Pilihan pada jenjang kelas V, VIII, dan XI juga bukan tanpa maksud. Pemilihan jenjang kelas tersebut dimaksudkan supaya murid yang menjadi peserta Asesmen Nasional ini bisa merasakan perbaikan dari pembelajaran saat mereka masih berada di satuan Pendidikan tersebut.

Dalam penerapannya, mutu satuan Pendidikan dapat dinilai berdasarkan pada hasil belajar murid yang mendasar, yaitu literasi, numerasi, dan karakter. Ditambah pula kualitas dari proses belajar-mengajar dan iklim satuan Pendidikan yang mampu mendukung pembelajaran. Beragam informasi tersebut diperoleh dari tugas instrument, di antaranya adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, serta survei lingkungan belajar.

Saat ini, proses AKM sudah berlangsung. Dalam berbagai forum, beberapa guru mengungkapkan adanya kesulitan dalam memperoleh referensi soal AKM dan pembelajaran yang inovatif. Namun, para pendidik atau guru, bisa mempelajarinya dengan mudah melalui buku Model Pembelajaran Inovatif dan Soal Berbasis AKM Jenjang SMA.

Buku Model Pembelajaran Inovatif dan Soal Berbasis AKM Jenjang SMA akan mengupas soal AKM dan pembelajaran yang inovatif secara mendalam. Melalui buku ini, gur mampu membekali dirinya melalui rancangan pembelajaran yang berbasis AKM.

Buku ini dilengkapi pula dengan contoh soal dari berbagai level kognitif, baik literasi ataupun numerasi. Dengan begitu, diharapkan para guru mampu merancang pembelajaran yang inovatif untuk di dalam kelas.

Buku ini bisa langsung kamu pesan melalui https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau