Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Tahu Kenapa Pacar Tidak Menghubungi Selama Seminggu, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/08/2022, 09:24 WIB
Pacar Tidak Menghubungi Selama Seminggu Sumber Gambar: pexels.com Pacar Tidak Menghubungi Selama Seminggu
Rujukan artikel ini:
A Handbook For Toxic Relationship
Pengarang: Astrid Savitri
|
Editor Ratih Widiastuty

Dalam menjalin hubungan tentunya akan mengalami masa-masa bahagia dan sedih yang silih berganti.

Hal tersebut wajar terjadi selama masih dapat dikomunikasikan dan masing-masing pasangan mau secara terbuka untuk berbagi apa yang sedang dirasakannya.

Namun, jika hal tersebut tidak bisa diusahakan, apalagi ketika pacar tidak menghubungi selama seminggu tanpa kabar, sebaiknya segera minta penjelasan.

Ada banyak alasan yang bisa kamu ketahui tentang kenapa pacar tidak menghubungi selama seminggu.

Cari tahu alasannya yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Alasan Pacar Tidak Menghubungi Selama Seminggu

1. Didominasi Kesibukan

Daripada langsung negative thinking dan memikirkan banyak kemungkinan buruk tentang alasan pacar tidak menghubungi selama seminggu, cobalah bernapas sejenak.

Pikirkan lagi apakah dia pernah bercerita tentang pekerjaan atau kegiatannya yang akan dilakukan hingga bakal menyita waktu dan pikirannya.

Cobalah untuk melihat segala kemungkinan bahwa pacarmu mungkin sedang melakukan kesibukan penting dan membutuhkan waktu untuk mengabari.

Apalagi jika kesibukannya itu terjadi karena tiba-tiba dia harus bekerja ke luar kota, tentu akan menguras banyak waktu dan pikirannya sampai tidak sempat menghubungimu.

2. Ternyata Dia Juga Sedang Menunggu Kabarmu

Saking sibuknya dengan pekerjaan atau kegiatannya, dia tidak sempat membuka ponsel dan hanya menggunakannya ketika ada yang menghubungi.

Bisa jadi, dalam kesibukannya tersebut si dia sedang menunggumu mengirimkan pesan terlebih dahulu.

Ketika sudah seminggu berlalu dan kamu menghubunginya, lalu dia langsung membalas sembari menjelaskan keberadaannya yang tidak mengontakmu selama waktu tersebut, maka berarti memang dia sedang menunggu kabarmu dan tidak sempat memberi kabar terlebih dahulu.

3. Butuh Waktu

Biasanya ketika sudah sering bertemu ataupun berkirim pesan, akan ada masa dimana masing-masing pasangan membutuhkan waktu untuk tidak saling berkabar.

Memang hal tersebut tidak dapat dibenarkan, apalagi jika dilakukan dengan menghilang secara tiba-tiba.

Meski begitu, ada beberapa orang memang tidak bisa mengungkapkan perasaan hatinya hingga akhirnya ia butuh waktu untuk ‘menyepi’ tanpa memberi kabar.

4. Hubungan Kalian Bermasalah

Umumnya, orang yang menghilang secara tiba-tiba tanpa kabar terjadi karena ia merasa ada ‘masalah’.

Cobalah untuk mengevaluasi kembali apakah dalam hubungan kalian, semuanya berjalan baik-baik saja atau masih ada beberapa hal mengganjal yang belum dikatakan.

Setelah menemukan kemungkinan ‘masalah’ yang terjadi, kamu bisa mencoba menghubungi pacarmu terlebih dahulu daripada harus menunggunya selama seminggu.

5. Si Dia Tidak Tertarik

Alasan lain kenapa pacar tidak menghubungi selama seminggu bisa jadi karena dia sudah tidak tertarik lagi denganmu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Perilakunya yang tiba-tiba menghilang dan tidak menghubungi selama seminggu bisa juga jadi pertanda bahwa dia tidak memiliki niat untuk memperbaiki hubungan.

Ketika kamu sudah mencoba mengabari tetapi dia tidak kunjung membalas, sebaiknya pikirkan kembali untuk melanjutkan hubungan dengannya.

Pasalnya, perilakunya itu juga jadi salah satu tanda bahwa dia tidak tertarik lagi denganmu dan tidak bisa menghargaimu.

Jika diteruskan, kamu bisa saja terjebak dalam toxic relationship atau hubungan yang beracun.

Ketika kamu berada dalam toxic relationship, kamu merasa menjadi pribadi lebih buruk daripada ketika sedang sendiri.

Hubungan tersebut tanpa disadari hanya akan menyiksamu, karena membuatmu merasa disalahpahami, dibuang, direndahkan atau bahkan diserang.

Nah, ketika kamu telah menemukan alasan kenapa pacar tidak menghubungi selama seminggu, kamu bisa memutuskan sikap mau dibawa kemana hubungan kalian kedepannya.

Jika alasannya tidak memberi kabar dapat dimaklumi karena memang dituntut oleh keadaan pekerjaan atau kegiatan lain, mungkin bisa saja kamu memutuskan untuk meneruskan hubungan tersebut.

Namun, jika alasannya tidak masuk akal dan ia masih tetap sulit untuk diajak berkomunikasi, sebaiknya pikir ulang ketika akan melanjutkan hubungan dengannya.

Daripada harus terjebak dalam toxic relationship, akan lebih baik jika kamu perlahan melepasnya dan lebih menyayangi dirimu.

Untuk menjalin hubungan dengan orang lain memang bukan perkara mudah bagi sebagian orang.

Oleh karena itu, kamu bisa mempelajarinya dengan membaca buku A Handbook For Toxic Relationship.

Buku yang ditulis oleh Astrid Savitri ini akan membahas tentang jenis-jenis hubungan baik yang sehat maupun toksik.

Lewat pemaparan dalam buku ini juga akan dijelaskan tentang jenis-jenis toxic people secara umum yang mungkin ada disekitar kita.

Selain itu, di bagian akhir buku akan dibahas tentang cara-cara berdamai dengan diri sendiri ketika telah melepaskan diri dari toxic relationship.

Tak hanya cocok untuk kamu yang sedang berjuang move on dari hubungan toksik, buku ini juga cocok dibaca oleh kamu yang akan atau sedang menjalin hubungan agar lebih sadar dalam mengenali bentuk hubungan menyakitkan.

Dapatkan buku A Handbook For Toxic Relationship di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau