Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Kompas.com - 02/08/2022, 13:00 WIB
Perkembangan Ilmu Manajemen Sumber Gambar: Canva Perkembangan Ilmu Manajemen
Rujukan artikel ini:
Pengantar Dasar Ilmu Manajemen
Pengarang: Muhammad Anwar H.m
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Ada banyak alasan mengapa mereka yang berada di posisi middle management dan senior management mendapatkan gaji yang besar, salah satunya adalah tuntutan pekerjaan yang tinggi.

Sebuah penelitian bahkan mendapatkan fakta bahwa mereka yang berada di level chief executives tidak mengambil istirahat selama jam kerja mereka hingga meninggalkan kantor pada malam hari.

Agenda makan siang biasanya dimanfaatkan untuk rapat informal atau rapat formal.

Kalaupun ada waktu senggang, para bawahan dengan cepat mencoba memanfaatkan waktu tersebut untuk kepentingan bagian mereka.

Jika kamu pernah membaca buku biografi Elon Musk, kamu akan mengetahui bahwa Elon Musk bekerja hampir 120 jam dalam seminggu, tanpa mengambil hari libur.

Dia juga mempunyai jam tidur yang sangat pendek, yaitu sekitar 4 jam dalam sehari.

Kamu mungkin juga mengetahui atasan atau kolega yang kurang lebih mempunyai pola kerja yang sama.

Mengapa atasan atau kolega mau menerima beban kerja tersebut?

Di dalam prinsip ilmu manajemen, sebab utama kondisi ini adalah sifat ketidakterbatasan pekerjaan itu.

Manajer bertanggung jawab atas keberhasilan organisasi yang dipimpinnya, dan tidak ada satu titik nyata di mana ia dapat berhenti dan mengatakan, “Oke. Sekarang pekerjaanku sudah selesai.”

Tentu saja seorang manajer berhak istirahat dan mempunyai waktu untuknya sendiri, namun tanggung jawab yang diembannya membuat dia harus mengadaptasikan kehidupannya selain pekerjaannya.

Definisi Manajemen

Jika kamu sudah mendapatkan kurang lebih gambaran dari tugas seorang manajer, lalu apakah sebenarnya kata manajemen yang merupakan dasar dari kata manajer?

Di dalam buku Pengantar Dasar Ilmu Manajemen, Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management, yang mempunyai pengertian umum berarti mengurusi.

Dalam arti khusus manajemen dipakai untuk orang-orang yang melakukan kegiatan kepemimpinan, sehingga manajer adalah pimpinan, sekaligus juga leader.

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Seperti juga ilmu pengetahuan lainnya, ilmu manajemen juga mempunyai sejarah perkembangan sendiri.

Ada tiga aliran di dalam ilmu manajemen, seperti yang disebutkan di dalam buku Pengantar Dasar Ilmu Manajemen, di mana masing-masing berusaha membantu manajer untuk memahami, memimpin organisasi, dan mengatasi masalah yang dihadapinya.

Tiga aliran tersebut antara lain:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Aliran Klasik (Classical School)

Di dalam aliran klasik terdapat dua cabang aliran, yaitu manajemen ilmiah (scientific management) dan teori organisasi klasik (classical organization theory).

  • Manajemen Ilmiah

Aliran ini dipelopori oleh Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871).

Robert Owen berpendapat bahwa SDM adalah unsur terpenting dalam proses produksi. Oleh karena itu, peningkatan kondisi karyawan dapat meningkatkan hasil produksi dan laba.

Sementara Charles Babbage berpendapat untuk dapat meningkatkan produktivitas dan menekan biaya operasional perlu diterapkan prinsip ilmiah dalam proses kerja.

Aliran Babbage memunculkan tokoh lain yang juga berkontribusi dalam ilmu manajemen, yaitu Frederick W. Taylor, Henry L. Gannt, serta Frank B. da Lilian M.Gilberth.

  • Organisasi Klasik

Aliran ini dikembangkan oleh Henry Fayol (1841-1925) yang merinci operasi perusahaan ke dalam enam kegiatan, yaitu teknis, komersial, keuangan, keamanan, akuntansi, dan manajerial.

Fayol juga membagi manajemen ke dalam lima fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan.

2. Aliran Perilaku (Behavioral School)

Aliran perilaku berkembang karena aliran klasik dipandang tidak benar-benar membantu pencapaian efisiensi produksi dan keserasian tempat kerja.

Tokoh-tokoh dalam aliran ini, yaitu Hugo Munsterberg (1863-1916) dan Elton Mayo (1880-1949).

Sumbangan dari aliran ini adalah pemahaman tentang pentingya motivasi dan hubungan antara manajer serta bawahan.

3. Aliran Ilmu Manajemen (Management Science School)

Aliran ini mengembangkan prosedur penelitian operasional (operational research) dalam menghadapi masalah organisasi.

Prinsip aliran ini banyak diterapkan dalam pemecahan masalah di banyak organisasi besar.

Adanya keterbatasan dari aliran ini, memunculkan prinsip baru untuk memperbaiki metode prinsip yang lama.

Tidak ada salahnya jika kamu yang sekarang berada di posisi manajerial atau bercita-cita ingin ada di posisi itu, memahami apa sebenarnya ilmu manajemen dari buku Pengantar Dasar Ilmu Manajemen karya Muhammad Anwar.

Atau kamu juga bisa memilih banyak judul yang berkaitan dengan Manajemen melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau