Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku All the Light We Cannot See, Mengintip Isi Karya dari Pemenang Putlizer Price for Fiction

Kompas.com - 02/06/2022, 18:00 WIB
Review Buku All the Light We Cannot See Sumber Gambar: Dok. Gramedia.com Review Buku All the Light We Cannot See
Rujukan artikel ini:
All The Light We Cannot…
Pengarang: Anthony Doerr
|
Editor Ratih Widiastuty

Putlizer merupakan penghargaan tertinggi bagi karya jurnalisme cetak di Amerika Serikat dalam bentuk foto maupun tulisan.

Seiring perkembangan zaman, selain karya jurnalistik, Penghargaan Putlizer juga diberikan untuk bidang kesenian, salah satunya ialah karya sastra.

Salah satu karya sastra yang berhasil memenangkan Penghargaan Putlizer adalah novel All the Light We Cannot See yang ditulis oleh Anthony Doerr.

Tidak heran mengapa novel ini berhasil memenangkan penghargaan tersebut, karena Doerr mampu menghadirkan sejarah, mitos, hingga romansa di dalam jalan ceritanya.

Cerita fiksi sejarah yang dihadirkan di sini memiliki elemen yang lengkap dalam sebuah karya sastra, sehingga tidak mengherankan jika banyak sekali pembaca yang menikmati buku ini, sekaligus mampu menjadi best seller dalam waktu beberapa tahun.

Bahkan, kabarnya sejak pertama kali terbit di tahun 2014 hingga sekarang, buku ini telah terjual sebanyak 15 juta copy di seluruh dunia.

Perang memang kerap meninggalkan luka bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya, dan biasanya yang paling dirugikan ialah masyarakat sipil yang harus dipaksa menerima derita tanpa bisa memilih.

Hal ini juga yang bisa ditampilkan Doerr dalam buku All the Light We Cannot See yang menghadirkan dua tokoh yang terjebak dalam derita Perang Dunia kedua.

Sebagai sebuah karya sastra, All the Light We Cannot See mampu menunjukkan tajinya dengan mengeksplorasi tragedi yang diciptakan oleh sebuah perang melalui dua tokohnya.

Kedua tokoh ini tampak mampu menarik simpati pembaca lewat kisah hidup mereka yang tragis dengan pilihan hidup yang mereka tentukan sendiri, terlepas dari perang yang terjadi.


Baca juga: Contoh Cerita Fiksi


Sinopsis Buku All the Light We Cannot See

All the Light We Cannot See bercerita tentang dua tokoh yang berbeda, di mana mereka pada akhirnya akan bertemu dalam jalan ceritanya.

Kedua tokoh tersebut ialah seorang gadis bernama Marie-Laure LeBlanc yang terlahir dengan kondisi tuna netra di Paris, Perancis, dan tokoh lainnya, yakni seorang laki-laki bernama Werner Pfening yang tumbuh besar di panti asuhan di Zollverein, Jerman.

Meskipun terlahir tuna netra, Marie-Laure sudah dididik agar mampu mandiri oleh ayahnya.

Bahkan sejak dini, Marie-Laure sudah diajarkan untuk membaca buku braille agar memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Ayahnya sendiri bekerja sebagai kepala penjaga di sebuah museum nasional di kota Paris.

Ia ditugaskan untuk menjaga sebuah permata berharga yang menjadi incaran banyak orang, salah satunya adalah tentara Jerman.

Ketika pada akhirnya Jerman menginvasi Perancis, Marie-Laure harus diungsikan ke rumah pamannya di Saint-Malo dan ia juga dititipi permata yang dijaga oleh ayahnya agar tidak dapat dirampas oleh pihak Jerman.

Sementara itu, terdapat pula tokoh Werner yang berhasil bergabung ke dalam pasukan tentara Jerman akibat keahliannya dalam bidang listrik.

Werner sendiri merupakan salah satu prajurit andalan karena sudah mendapatkan pelatihan yang tidak mudah untuk bisa bergabung bersama pasukan tentara Jerman.

Werner pada akhirnya ditugaskan untuk membantu Mayor Reinhold von Rumpel untuk mencari dan mendapatkan permata berharga yang kini berada di tangan Marie-Laure.

Sebetulnya, Werner pribadi tidak pernah setuju akan invasi Jerman ke Perancis, bahkan ketika ia tahu jika permata tersebut ada di tangan Marie-Laure, ia tak mampu untuk tidak membelanya karena mengingatkan Werner pada sosok adiknya.

Dimulailah kisah dan pergolakan yang diakibatkan oleh Perang Dunia II yang mempertemukan dua orang dengan latar yang berbeda, tapi sama-sama harus menghadapi tragedi yang sama, yakni derita akibat perang.

Review Buku All the Light We Cannot See: Harapan di Tengah Peperangan

Kata “Light” yang disematkan pada judulnya tidak hanya sebagai title belaka, karena memang mendefinisikan harapan kedua tokohnya akan kehidupan yang lebih baik, meskipun harus merasakan penderitaan akibat perang.

Buku All the Light We Cannot See dapat dengan mudah dinikmati walaupun mempunyai dua cerita dari kedua tokohnya.

Setting pada Perang Dunia II yang dihadirkan seakan mampu membawa pembaca ke masa itu melalui dua karakter yang harus menghadapi konflik, baik internal maupun eksternal, sehingga pada setiap babnya kita akan selalu dibuat penasaran akan nasib dari kedua tokohnya tersebut.

Dibungkus dengan gaya bercerita dan tulisan yang indah, membuat All the Light We Cannot See memang layak mendapatkan Penghargaan Putlizer.

Tidak hanya memberikan cerita fiksi yang berlatar belakang fakta, Doerr juga mampu mengemasnya dengan cara yang apik dan menarik.

Jika kamu penasaran ingin membaca salah satu karya fiksi terbaik dunia ini, langsung saja beli dan pesan melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau