Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal dan Menyelami Depresi Melalui Buku Loving the Wounded Soul

Kompas.com - 06/03/2022, 12:00 WIB
Sumber Gambar: twitter.com/gramediadotcom
Rujukan artikel ini:
Loving The Wounded Soul
Pengarang: Regis Machdy
|
Editor Ratih Widiastuty

Saat ini sudah semakin banyak orang yang awas dan peduli mengenai kesehatan mental yang sebelumnya merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan.

Depresi mayor adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum dan banyak dialami oleh sebagian orang, termasuk Regis Machdy.

Berbeda dengan buku Yang Belum Usai dan Sepi yang ditulis oleh beberapa penulis, kali ini Regis sebagai co-founder dari Pijar Psikologi ingin membagikan pengalaman pribadinya selama ia mengalami depresi mayor.

Melalui buku Loving the Wounded Soul, Regis ingin merangkul para pembaca yang juga mengalami hal serupa dan memberi pesan bahwa mereka juga bisa melalui masa-masa sulit ini.

Selain ditujukan untuk orang-orang yang sedang atau pernah mengalami depresi, buku ini pun bisa dibaca oleh masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental, khususnya terkait gangguan depresi mayor.

Dengan mengenali dan memiliki pengetahuan mengenai depresi, kamu jadi bisa lebih berempati dan membantu orang-orang di sekitar kamu yang mengalami gangguan kesehatan mental ini.

Review atau Ulasan Buku Loving the Wounded Soul

Selain membagikan sedikit cuplikan pengalaman terkait depresi yang pernah dialaminya, buku ini juga merupakan buku ilmiah yang ditulis berdasarkan kacamata Regis sebagai seorang akademisi psikologi yang pernah mengenyam pendidikan Master of Global Mental Health di Universitas Glasgow.

Pembahasan mengenai depresi dipaparkan dari berbagai macam aspek, meliputi biologis (gen, struktur otak, neurotransmitter, dan bakteri); faktor internal (kepribadian, intelegensi, dan gender); faktor lingkungan (cuaca, makanan, dan budaya); serta faktor spiritual (iman, tujuan hidup, dan cinta kasih).

Semua penjelasan terkait konsep-konsep psikologi tersebut ditulis dengan bahasa yang ringan, sehingga akan mudah dipahami oleh orang awam.

Penulis berharap dengan memahami depresi secara mendalam dapat membantu seseorang untuk menerima kondisi yang dialaminya dan menjadi sebuah jalan yang bisa menghubungkannya dengan orang lain.

Mengenali Depresi dan Gangguan Kesehatan Mental

Menurut Regis, hanya karena mental illness atau "penyakit" mental tidak bisa dilihat secara nyata, banyak orang yang jadi mendiskriminasi sakit secara mental dengan sakit secara fisik.

Hal ini menyebabkan sebagian besar orang belum bisa menganggap depresi sebagai penyakit layaknya penyakit fisik, dan cenderung memiliki pandangan bahwa depresi hanyalah stres berlebih yang dialami oleh orang-orang dengan mental yang lemah.

Padahal depresi atau gangguan kesehatan mental juga membuat seseorang jadi tidak bisa berfungsi secara optimal, sama seperti jika orang tersebut sedang mengalami penyakit fisik.

Oleh karena itu, melalui buku ini penulis ingin memberikan pemahaman bahwa depresi adalah penyakit nyata yang perlu ditangani dengan serius layaknya penyakit fisik lainnya.

Gangguan depresi mayor sebenarnya merupakan sebuah isu kompleks yang bisa dialami dengan cara yang berbeda pada masing-masing orang, namun secara sederhana depresi dapat didefinisikan sebagai kekacauan terkait aspek bio-psiko-sosial.

Secara biologis, depresi terkait dengan landasan gen, struktur otak, dan senyawa kimia yang ada di dalam tubuh, seperti adanya penyusutan pada bagian-bagian otak tertentu, meliputi amigdala, hipokampus, dan lain-lain, yang menyebabkan seseorang menjadi sulit berpikir dengan jernih dan selalu melihat sisi buruk dari kehidupan yang dijalaninya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Secara aspek psikologis, depresi didefinisikan sebagai suasana hati negatif yang berlangsung terus menerus dan berkepanjangan.

Sedangkan pada aspek sosial, depresi terkait dengan hubungan seorang individu dan orang-orang di sekitarnya.

Selain ketiga aspek tersebut, ilmuwan psikologi juga menambahkan bahwa depresi pun bisa dilihat dari aspek spiritual, yakni terkait pemaknaan dan tujuan hidup yang selaras ataupun tidak selaras dengan agama.

Mengamati Gejala Depresi

Gejala utama dalam menandai depresi, yaitu apabila kamu mengalami depressed mood secara konsisten, setidaknya selama kurun waktu dua minggu berturut-turut.

Depressed mood merupakan kondisi di mana kamu merasakan suasana hati yang sangat depresif atau tertekan, serta kehilangan minat terhadap kegiatan sehari-hari dan tidak bisa merasakan perasaan senang.

Jika kamu mengalami hal tersebut disertai dengan beberapa gejala depresi lain, seperti lebih sering menyendiri, mudah marah dan gelisah, mengalami gangguan tidur, kehilangan energi, sering kali sakit kepala atau perut, dan lain-lain, maka kamu perlu mempertimbangkan untuk segera menemui profesional.

Kamu perlu menjadi lebih peka untuk bisa mengenali dan mengamati gejala-gejala depresi ini, baik di dalam diri sendiri maupun pada orang-orang di sekitar.

Jika depresi tidak ditangani dengan serius, bukan hanya memberikan dampak terhadap hidup yang menjadi tidak bahagia, namun juga bisa berujung pada tindakan self-harm dan bunuh diri.

Krisis yang Dialami oleh Manusia Modern

Berdasarkan referensi dari buku Sane New World: Taming the Mind yang ditulis oleh Ruby Wax, Regis memaparkan bahwa manusia saat ini tengah menghadapi krisis yang sangat besar.

Hal ini disebabkan karena di era kehidupan modern seperti sekarang manusia menjadi lebih individualis dan cenderung kompetitif, di mana otak manusia pada dasarnya tidak dirancang untuk bisa hidup dalam perasaan sepi yang berkepanjangan.

Selain itu, kemudahan dalam memperoleh berbagai macam informasi melalui media sosial juga bisa memberikan pengaruh terhadap kesehatan mental, karena tubuh manusia tidak dirancang untuk bisa menerima informasi yang terlalu banyak.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Ruby Wax menawarkan dua solusi yang bisa kamu lakukan, yaitu dengan meditasi dan segala sesuatu yang bisa membantu kamu agar tetap waras.

Meditasi atau mindfulness merupakan salah satu cara untuk melatih pikiran supaya bisa lebih jernih dalam memikirkan, mengevaluasi, dan merasakan emosi, pikiran, serta sensasi tubuh.

Selain dengan meditasi, kamu juga bisa melakukan hal-hal lain untuk mengistirahatkan pikiran dari kesibukan sehari-hari yang tidak ada hentinya, seperti berenang, melukis, menyulam, menyanyi, membaca, atau hobi-hobi lain yang bisa menjadi pegangan saat kamu sedang mengalami stres.

Kamu bisa mendapatkan buku Loving the Wounded Soul ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, kamu juga bisa dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, langsung klik di sini untuk dapatkan vouchernya dan borong semua buku di atas dengan lebih hemat!

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau