Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdamai dengan Rasa Sepi di Dalam Diri Melalui Buku Sepi

Kompas.com - 28/02/2022, 09:00 WIB
Sumber Gambar: Gramedia.com
Rujukan artikel ini:
Sepi
Pengarang: Pijar Psikologi
|
Editor Ratih Widiastuty

Berdamai Dengan Kesepian Agar Hidup Tak Sendirian

Tidak terasa sudah dua tahun pandemi berlangsung sejak 2019 lalu.

Selain memberikan dampak terhadap kesehatan fisik, melalui penelitian yang telah dilakukan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan akan gangguan mental umum, seperti depresi dan kecemasan yang dialami oleh banyak orang.

Tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun ternyata pandemi Covid-19 ini juga telah mengacaukan psikologis manusia secara kolektif.

Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, seperti masalah finansial, sulitnya mencari pekerjaan, kesehatan fisik yang memburuk, serta kehilangan teman dan anggota keluarga akibat terserang Covid-19.

Selain hal-hal di atas, para ahli kesehatan pun meyakini bahwa kemerosotan kondisi mental masyarakat saat ini juga disebabkan karena isolasi sosial dan perasaan kesepian.

Di beberapa negara seperti Jepang dan Inggris, penanganan akan perasaan kesepian ini telah ditangani dengan serius di bawah tanggung jawab kementerian karena dianggap berbahaya jika tidak segera ditindaklanjuti.

Pembatasan sosial dan kewajiban untuk selalu menjaga jarak sebagai protokol kesehatan yang perlu dipatuhi memang membuat banyak orang jadi lebih banyak menghabiskan waktu serta beraktivitas di rumah saja.

Durasi saat berinteraksi dengan orang lain pun menurun drastis dibandingkan sebelum adanya pandemi.

Meskipun masih bisa berkomunikasi dengan orang-orang terdekat secara online, namun tidak bisa dipungkiri jika perasaan yang dirasakan tetap saja berbeda dibandingkan ketika bertemu secara langsung.

Akibatnya semakin banyak orang yang mengalami perasaan sepi dan merasa terisolasi di dalam dirinya.

Memahami kondisi ini, Pijar Psikologi sebagai sebuah organisasi non-profit yang bergerak di bidang kesehatan mental di Indonesia, akhirnya merilis buku ketiganya yang berjudul Sepi.

Melalui buku ini, Pijar Psikologi ingin mengajak kamu untuk menyapa perasaan sepi dan menerima kehadirannya di dalam diri.

Review atau Ulasan Buku Sepi

Kesepian merupakan sebuah pengalaman personal yang sering kali dianggap menyedihkan sehingga kehadiran perasaan ini selalu diabaikan dan sulit untuk diakui.

Padahal nyatanya, perasaan kesepian pernah dialami oleh semua orang di berbagai fase hidupnya dengan cara yang berbeda-beda.

Di dalam buku ini kamu akan mengetahui mengapa manusia mengalami kesepian dan berkenalan dengan perasaan sepi yang singgah di dalam diri selama kamu menjalani hidup.

Hadirnya Perasaan Kesepian

Kesepian tidak selalu hadir dikarenakan sedikitnya hubungan atau relasi yang kamu miliki dengan orang lain.

Kamu tetap bisa merasakan kesepian ketika sedang berkumpul atau berada di tengah-tengah kerumunan orang.

Seseorang yang memiliki pasangan dan sudah menikah pun tidak menjadi jaminan bahwa mereka tidak akan pernah lagi mengalami kesepian.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sebaliknya, orang yang senang menghabiskan waktunya seorang diri juga belum tentu merasakan kesepian.

Hal ini disebabkan karena sesungguhnya kesepian hadir bergantung dari seberapa berkualitas hubungan emosional yang dimiliki oleh seseorang dengan relasinya.

Cara kamu dalam menghadapi perasaan sepi pun bisa memengaruhi rasa kesepian yang kamu alami.

Melalui buku ini, kamu akan diajak untuk menerima kesepian yang hadir di dalam diri dan mengubahnya menjadi suatu kesendirian yang bisa kamu nikmati.

Kesepian yang selalu dipandang sebagai hal yang buruk, jika dimaknai dengan sudut pandang yang berbeda bisa menjadi sebuah kesempatan untuk berkarya dan bertumbuh menjadi seorang manusia yang lebih baik untuk kedepannya.

Mengatasi Kesepian dengan Cara yang Tepat

Selain disebabkan oleh kualitas yang dimiliki dengan relasi, seseorang juga bisa mengalami kesepian karena kebutuhan manusia akan validasi.

Krisis eksistensial ini semakin diperparah dengan kehadiran media sosial yang banyak digunakan oleh orang-orang saat ini.

Media sosial seolah telah menjadi sebuah tempat "pelarian" untuk mencari eksistensi dan perhatian dengan harapan bisa mengurangi perasaan kesepian yang ada di dalam diri.

Paparan konten yang diterima setiap hari, keinginan untuk melakukan katarsis, perasaan ingin didengar, diterima, dan mencari dukungan sosial merupakan faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk membagikan serta mengekspresikan kesepiannya melalui media sosial.

Hal tersebut tidak sepenuhnya salah untuk dilakukan, namun perlu kamu ketahui bahwa media sosial bukanlah tempat bagi kamu untuk mencari pemulihan emosional yang seutuhnya.

Pada bab keempat di dalam buku, kamu akan dituntun untuk bisa mengelola perasaan kesepian dengan berdialog dengan sepi sehingga kamu bisa mengatasi pikiran negatif dan sensitivitas yang sering kali menjerat diri saat kesepian itu hadir.

Dengan penjelasan yang ringan dan pemaparan langkah-langkah yang mudah untuk diikuti, perlahan kamu akan bisa menyadari pikiran negatif yang bersarang di dalam otak dan mengubahnya dengan pikiran alternatif lain yang lebih menenangkan.

Setelah kamu terhubung kembali dengan diri kamu melalui dialog yang dilakukan dengan sepi dan menerima kehadirannya di dalam diri, kamu pun bisa membangun serta menjalin kembali hubungan yang dalam dan berkualitas dengan orang lain.

Bukannya tidak mungkin kamu juga bisa meringankan kesepian yang dialami oleh orang-orang di sekitar kamu setelah kamu berdamai dengan diri kamu sendiri.

Kamu bisa mendapatkan buku Sepi ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, kamu juga bisa dapatkan gratis voucher diskon yang bisa digunakan tanpa minimal pembelian.

Yuk, langsung saja klik di sini dan dapatkan gratis vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau