Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikiran yang Bahagia untuk Menikmati Hidup

Kompas.com - 30/01/2022, 15:00 WIB
Sumber Foto: Gramedia.com
Rujukan artikel ini:
Di Sini dan Saat Ini:…
Pengarang: Putra Wiramuda
|
Editor Almira Rahma Natasya

Sebuah penelitian psikologi yang dilakukan oleh Queens University di Kingston, sebuah kota di Ontario, Kanada, berusaha untuk mendeteksi perpindahan pikiran dari satu hal ke hal yang lain.

Para peneliti mengukurnya dengan menggunakan fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging).

fMRI sendiri adalah alat untuk mendeteksi area otak mana yang aktif saat sedang berpikir atau melakukan tugas dengan mendeteksi peningkatan aliran darah ke area otak tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata–rata manusia memikirkan 6200 hal yang terus–menerus berganti sepanjang hari.

Berarti dalam sehari, bila dikurangi waktu tidur (aktif selama 16 jam), manusia berpikir 6–7 hal yang berbeda setiap menitnya.

Betapa riuhnya pikiran manusia bukan? Terus berpindah–pindah dari satu objek ke objek yang lain.

Pikiran–pikiran yang terus berpindah–pindah bukanlah pikiran yang bahagia.

Pikiran terus ‘mengembara’ tak tentu arah, terus mencemaskan sesuatu yang belum tentu terjadi di masa depan atau galau dengan berbagai hal yang telah terjadi di masa lalu.

Padahal kejadian di masa lalu tidak dapat kita ubah.

Waktu dan energi habis terkuras untuk memikirkan hal–hal yang tidak nyata.

Tanpa disadari kita tenggelam dalam lumpur hisap pikiran–pikiran kita.

Bukan kita yang mengendalikan pikiran, tetapi justru, pikiran yang ‘membajak’ bahkan menguasai kehidupan kita.

Hidup menjadi tidak tenang dan bahagia.

Kita kesulitan untuk menikmati hidup di sini dan saat ini.

Senyatanya pikiran yang bahagia adalah pikiran yang hadir di sini dan saat ini.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Bukan pikiran yang melayang–layang ke masa depan atau tidak bisa move on dari kenangan di masa lalu.

Menikmati Hidup dengan Teknik Mindfulness

Satu–satunya kondisi yang nyata dan mungkin dapat kita ubah adalah momen saat ini.

Oleh karena itu, manusia butuh untuk melatih pikiran, serta mengarahkan energi dan perhatiannya agar mampu menikmati setiap momen yang sedang terjadi.

Salah satu cara untuk melatih kesadaran agar terus hadir di sini dan saat ini adalah dengan mindfulness.

Kita berlatih menyadari apapun yang terjadi, tanpa perlu larut dan tenggelam dalam pikiran, juga tidak menolak atau mengabaikan pikiran-pikiran yang hadir.

Hanya menyadarinya saja.

Salah satu teknik berlatih yang paling sederhana adalah dengan menyadari nafas.

Cukup menyadari napas yang masuk dan keluar selama beberapa saat.

Napas kita jadikan sebagai jangkar pikiran untuk kembali ke momen saat ini.

Dengan demikian, saat diri mulai terjebak dalam pikiran di masa lalu atau masa depan, perlahan berjeda sejenak dari segala aktivitas, kemudian sadari nafas yang masuk dan keluar, lalu tenangkan diri.

Hal ini dapat membantu kita agar senantiasa tetap terkendali dan mampu berpikir dengan lebih jernih, terutama saat menghadapi kondisi–kondisi yang penuh tekanan.

Untuk penjelasan lebih detil beserta panduan berlatih mindfulness dapat dibaca lebih lanjut di Buku “Di Sini dan Saat Ini”.

Buku Di Sini dan Saat ini bisa didapatkan melalui online di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa digunakan tanpa ada minimal pembelian. Klik di sini untuk segera dapatkan vouchernya.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau