Saat mendengar kata zombie, sebagian masyarakat pasti akan langsung merasa ngeri sekaligus lega karena menyadari kalau makhluk tersebut hanya bisa dijumpai di buku maupun film.
Sejak beberapa tahun lalu, sudah ada puluhan film maupun series yang mengusung tema zombie, contohnya seperti The Walking Dead, Resident Evil, Kingdom, dan Train to Busan.
Menurut pemahaman banyak orang, zombie adalah makhluk fiktif yang hanya ada dalam imajinasi, namun pada kenyataannya, ada beberapa teori yang menyatakan keberadaan zombie di kehidupan nyata.
Lantas, seperti apa asal-usul keberadaan zombie yang sebenarnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Zombie?
Meski sudah ada sejak puluhan tahun lalu, istilah zombie kembali ramai diperbincangkan setelah penayangan serial Netflix asal Korea Selatan yang berjudul All of Us Are Dead.
Serial tersebut mengisahkan tentang kemunculan virus Jonas yang membuat para pengidapnya berubah menjadi zombie.
Dikemas dengan jalan cerita yang menarik dan didukung oleh kemampuan akting para aktor dan aktrisnya yang mumpuni, serial ini berhasil ditonton sebanyak 560,8 juta/jam.
Dilihat dari wujudnya, zombie adalah mayat hidup yang haus darah dan sangat bernafsu untuk memangsa manusia.
Dalam banyak kisah, zombie akan mengincar otak manusia untuk dijadikan santapan utamanya.
Para manusia yang telah digigit oleh zombie pelan-pelan juga akan berubah menjadi zombie dan ikut memangsa manusia lainnya.
Hal inilah yang sebenarnya paling ditakuti oleh para manusia.
Dalam banyak film maupun series, satu-satunya cara untuk membunuh zombie adalah dengan menyerang bagian otaknya.
Sayangnya, zombie biasanya muncul secara berkerumun yang membuat manusia sering kali kewalahan menghadapi mereka.
Sejarah dan Asal-usul Zombie
Istilah zombie pertama kali diperkenalkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1800-an, tepatnya oleh Robert Southey, seorang pujangga asal Brazil.
Namun, menurut kamus Merriam-Webster, istilah zombie lebih dulu berasal dari bahasa Kreol Haiti yakni ‘nzumbe’, yang berarti hantu.
Kata itu melambangkan orang yang sudah mati tapi sengaja dihidupkan kembali menggunakan ilmu-ilmu sihir.
Semakin lama, istilah zombie ini mengalami pergeseran konsep.
Zombie lebih sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sengaja ‘diguna-guna’ oleh dukun dan diminta untuk menuruti semua perintah dukun tersebut.
Merujuk pada konsep tersebut, besar kemungkinan kalau kisah zombie memang lahir dan berasal dari wilayah Afrika Barat, tepatnya di pedesaan Haiti.
Pada masa penjajahan, wilayah Afrika adalah penyumbang budak terbanyak yang memang sengaja dikumpulkan untuk dipekerjakan ke Hindia Barat.
Keuntungan yang mereka dapatkan nantinya akan diambil oleh negara-negara Eropa, salah satunya untuk mendorong kebangkitan Inggris dan Prancis.
Jadi, sebelum digambarkan sebagai makhluk menyeramkan yang haus darah, zombie sebenarnya adalah manusia normal yang dipaksa menjadi budak demi memenuhi ambisi negara lain yang dominasinya jauh lebih kuat.
Teori Keberadaan Zombie di Dunia Nyata
1. Kemunculan Virus Baru
Pada tahun 2014, seorang peneliti dari Centre National de la Recherche Scientifique di Prancis menemukan virus raksasa yang usianya diperkirakan sekitar 30 ribu tahun.
Virus tersebut kemudian diberi nama Pithovirus Sibericum.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Meski tergolong kecil, virus ini memiliki 500 gen DNA yang membuatnya terlihat mencolok.
Jumlahnya tentu jauh lebih banyak dibandingkan dengan DNA virus lainnya, misalnya seperti HIV yang hanya memiliki 12 gen DNA.
Hal itu membuat virus Pithovirus Sibericum masuk dalam kategori virus berbahaya yang bisa hidup dan berkembang dalam waktu yang lama.
Selain itu, virus ini juga sulit untuk dilenyapkan karena jumlah gen DNA yang tergolong besar.
2. Keberadaan Tanaman Zombie
Pada tahun 2014, seorang peneliti dari John Innes Centre di Norwich, UK, menemukan sebuah bakteri yang bisa mengubah beberapa jenis tanaman menjadi zombie.
Bakteri ini nantinya akan disebarkan melalui serangga dan menginfeksi tanaman jenis tertentu.
Penyebaran bakteri ini akan menumbuhkan daun-daun beracun dan membuat bunga-bunga tidak bisa tumbuh dengan sempurna.
Pertumbuhan daun ini akan menarik lebih banyak serangga yang tentunya membuat persebaran bakteri menjadi semakin luas.
3. Keberadaan Manusia Zombie
Dua buah jurnal terbitan The Lancet pada tahun 1997 memuat analisis tentang 3 warga Haiti yang memiliki komunitas zombie.
Satu dari tiga orang tersebut adalah seorang wanita berusia 30 tahun yang meninggal dunia beberapa hari setelah terserang penyakit.
Namun, setelah 3 tahun pemakamannya, keluarganya melihat wanita tersebut berjalan seperti zombie.
Tidak jauh berbeda dengan 2 anggota yang tersisa, mereka adalah seorang anak laki-laki dan perempuan berusia 18 tahun yang meninggal dan beberapa tahun kemudian terlihat hidup kembali menjadi zombie.
Tapi setelah melalui serangkaian penelitian, zombie wanita pertama diduga mengidap Catatonic Schizophrenia, yaitu suatu kondisi tidak umum yang membuat penderitanya bisa berjalan dalam keadaan pingsan.
Pada kasus zombie remaja laki-laki, ia diduga mempunyai riwayat epilepsi dari keluarganya, sementara zombie remaja perempuan ternyata memiliki kekurangan atau keterlambatan pikiran sejak kecil.
Terlepas dari benar atau tidaknya kasus manusia zombie tersebut, dalam dunia medis juga dikenal istilah ‘Sindrom Cotard’, yakni sebuah kondisi di mana penderitanya bertingkat seperti zombie sebab mereka mengalami delusi dan merasa tubuhnya sudah mati.
Sindrom Cotard atau sindrom mayat berjalan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah karena penyakit mental dan depresi berat yang dialami oleh seseorang.
Menurut Researchgate, usia rata-rata penderita Sindrom Cotard adalah 50 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada anak-anak dan remaja.
Sampai sekarang, belum pernah ada penelitian yang benar-benar menunjukkan keberadaan zombie di kehidupan nyata seperti yang banyak dikisahkan dalam film maupun serial televisi.
Meskipun begitu, masyarakat tentu harus waspada dengan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa terjadi, termasuk juga dengan keberadaan virus baru yang masih misterius.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, tampilan zombie kini mulai dibuat lebih kreatif dan menyenangkan untuk dilihat, terutama untuk anak-anak.
Salah satunya bisa kamu temukan dalam buku Educomics Plants vs Zombies: Matematika karya Xiao Jiang Nan.
Buku ini akan menampilkan zombie-zombie berwajah lucu yang tengah fokus mempelajari rumus-rumus Matematika yang rumit.
Dalam buku ini, anak-anak bisa ikut mengenal lebih jauh tentang Matematika dan fakta-fakta unik di baliknya, seperti asal-usul geometri, tokoh-tokoh matematikawan yang populer, dan alasan di balik keistimewaan angka 0.
Kalau dirasa masih kurang, kamu juga bisa membaca dan membeli karya-karya Xiao Jiang Nan lainnya di Gramedia.com.