Mengenal 6 Bentuk Nasionalisme Agar Hidup Rukun dan Harmonis

Lihat Foto
Photo by Maruf_Rahman on Pixabay
Bentuk Nasionalisme
Rujukan artikel ini:
Membangun Nasionalisme Melalui Bahasa dan…
Pengarang: Abdul Rahman Patji, Azis…
|
Editor: Rahmad

Nasionalisme adalah sebuah paham dan sikap untuk menciptakan suatu kedaulatan negara. Itulah sebabnya setiap warga negara sangat penting memahami bentuk nasionalisme demi mewujudkan suatu konsep identitas bersama dengan rukun dan harmonis.

Artinya nasionalisme memiliki tujuan dan cita-cita demi mewujudkan kepentingan nasional dengan mempertahankan suatu negara. Baik Secara internal maupun eksternal. Ikatan nasionalisme ini akan tumbuh di tengah masyarakat saat mereka hidup bersama.

Bentuk Nasionalisme

Dalam prakteknya nasionalisme memiliki tujuan ganda, salah satunya menjamin kemauan dan kekuatan untuk mempertahankan masyarakat bangsa dan melawan musuh dari luar. Ini lah yang disebut bentuk nasionalisme dari setiap warga negara.

Bentuk lainnya antara lain menumbuhkan rasa cinta tanah air, menciptakan hubungan antar manusia yang harmonis dan harmonis, serta menjaga keutuhan persaudaraan.

Nasionalisme juga dapat diwujudkan dengan menghilangkan ekstremisme dari seorang warga negara. Berikut ini bentuk nasionalisme yang bisa kamu pahami lebih jauh:

1. Nasionalisme Kewarganegaraan

Nasionalisme sipil atau kewarganegaraan adalah sejenis bentuk nasionalisme di mana negara kemudian memperoleh kebenaran politik melalui partisipasi aktif rakyatnya.

Yakni melalui "keinginan rakyat", melalui "perwakilan politik". Teori ini awalnya dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan penulisan.

2. Nasionalisme Romantik

Nasionalisme romantisme atau nasionalisme organik dan nasionalisme identitas sebagai kelanjutan dari nasionalisme etnik.

Dalam hal ini negara kemudian menerima political correctness secara keseluruhan sehingga hasil bangsa atau ras sesuai dengan semangat romantisme.

3. Nasionalisme Budaya

Budaya adalah bentuk nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya umum dan bukan dari "karakteristik turun-temurun" seperti ras, warna kulit, dll. Contohnya adalah orang Cina, yang melihat negara sebagai budaya.

Ras di mana orang Manchu dan minoritas lainnya masih dianggap sebagai warga negara China. Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat Tionghoa di kemudian hari menunjukkan keutuhan budaya Tionghoa.

Bahkan banyak orang Taiwan yang menganggap dirinya nasionalis Tionghoa karena kesamaan budayanya, tetapi menolak Republik Rakyat Tiongkok karena Republik Rakyat Tiongkok menganut komunisme.

4. Nasionalisme Kenegaraan

Negara sebagai varian dari nasionalisme sipil, yang tidak dapat dipisahkan dari nasionalisme etnis. Perasaan ini sendiri begitu kuat sehingga kemudian lebih diprioritaskan dalam hal kebebasan dan hak-hak universal.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kehormatan negara itu sendiri selalu bertentangan dengan prinsip-prinsip masyarakat demokratis. Untuk memaksakan "negara-bangsa" sebagai argumen, seolah-olah seseorang ingin membangun kerajaan yang lebih baik dengan kerajaannya sendiri.

Contohnya adalah Nazisme, nasionalisme Turki modern dan, pada tingkat yang lebih rendah, Francoisme sayap kanan di Spanyol, serta sikap "Jacobin" terhadap kelompok sentralis Prancis dan nasionalisme rakyat Belgia, yang masih melawan.

Perjuangan untuk kesetaraan dan otonomi untuk kelompok nasionalis Flemish dan Basque atau Korsika.

5. Nasionalisme Agama

Agama adalah nasionalisme di mana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Namun, nasionalisme etnis biasanya bercampur dengan nasionalisme agama. Di Irlandia misalnya, semangat nasionalisme berasal dari agama yang sama, yaitu Katolik.

Nasionalisme yang dipraktikkan pendukung BJP di India kemudian berakar pada agama Hindu. Namun, bagi sebagian besar kelompok nasionalis, agama hanya menjadi simbol dan bukan motivasi utama kelompok tersebut.

6. Nasionalisme Etnis atau Etnonasionalisme

bentuk nasionalisme etnis adalah sejenis semangat kebangsaan di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis masyarakat tertentu. Sehingga keanggotaan suatu bangsa tersebut sifatnya turun temurun.

Contoh bentuk nasionalisme ini adalah ketika ada orang dari Jawa karena orang tua dan nenek moyangnya berasal dari suku Jawa. Dia kemudian menggunakan bahasa Jawa karena bahasa itu lah digunakan oleh orang tuanya.

Nah, itulah bentuk nasionalisme yang yang bisa terbentuk dari berbangsa dan bernegara. Dalam prakteknya nasionalisme sangat berkaitan dengan cara masyarakat tersebut bersosialisasi atas identitas yang melekat padanya.

Buku Membangun Nasionalisme Melalui Bahasa dan Budaya bisa cocok jadi referensi mengenal bentuk nasionalisme. Buku ini penuh data dan analisis mendalam tentang berbagai kelompok etnik, bahasa, budaya dan agama yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi