Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati Terjebak dan Tertipu, Berikut 5 Cara Aman Bermain Aplikasi Tinder

Kompas.com - 15/02/2022, 16:00 WIB
Sumber gambar: iStock Photos
Rujukan artikel ini:
Men are from Mars, Women…
Pengarang: John Gray
|
Editor Almira Rahma Natasya

Di era yang serba digital seperti sekarang dapat memudahkan kita untuk mendapatkan apa pun yang diinginkan, mulai dari informasi, belanja, hiburan, bahkan hingga mencari jodoh pun kini bisa dilakukan secara daring.

Bagi sebagian besar masyarakat urban yang dituntut dengan kesibukan yang tiada habisnya, urusan mencari pasangan atau jodoh kerap kali terlewatkan, sebab mereka tidak memiliki waktu khusus untuk itu semua.

Maka dari itu, kehadiran aplikasi kencan seperti Tinder akan memudahkan mereka dalam urusan mencari jodoh dengan cara yang mudah, cepat, dan praktis, sehingga tidak mengganggu waktu bekerja sehari-hari.

Aplikasi Tinder akan membantu kamu dalam menemukan sosok orang yang tepat dan cocok berdasarkan profil dan kriteria yang kamu inginkan berdasarkan algoritma aplikasi tersebut.

Namun, ancaman penipuan pun tidak lepas dari aplikasi Tinder ini karena setiap orang bisa menjadi apa saja jika sudah masuk ke dunia maya, sehingga dibutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian sebelum memutuskan untuk menggunakan aplikasi Tinder.

Apalagi, kini, film dokumenter besutan Netflix, Tinder Swindler, menunjukkan betapa berbahayanya Tinder jika tidak dibarengi dengan logika, alih-alih hanya menggunakan feeling belaka.

Agar bisa bermain Tinder dengan aman dan terkendali, simak cara aman dalam bermain Tinder berikut ini.

5 Cara Aman Bermain Tinder

1. Jangan Terlalu Detail dan Terbuka dalam Menulis Profil dan Data Diri

Saat akan mencari teman kencan di aplikasi Tinder, usahakan untuk tidak memberikan informasi terperinci mengenai profil dan data diri kamu, seperti nomor telepon, alamat rumah, hingga nama lengkap yang takutnya malah akan disalahgunakan.

Tulislah hal-hal yang sederhana dan dirasa perlu saja tanpa harus mengungkap seluruh detail pribadi kamu, sebab belum tentu pasangan yang kamu temukan di Tinder merupakan orang yang baik dan akan cocok, sehingga jauh lebih baik untuk tetap waspada dan berhati-hati.

2. Jangan Gampang Percaya dengan Akun yang Match dengan Kamu

Meskipun akun Tinder yang cocok dengan profil kamu merupakan akun yang sudah diverifikasi, tapi kamu juga masih harus tetap waspada karena belajar dari kasus Simon Levive, yang akunnya pun sudah diverifikasi, namun masih ada saja celah untuk penipuan.

Pastikan dengan spesifik dan sedetail mungkin akan akun yang mengajak kamu berkencan setelah menemukan kecocokan di aplikasi Tinder dan meskipun ada beberapa fakta yang mungkin bisa membuat kamu percaya pada orang tersebut, tapi saat ada hal yang dirasa tidak masuk logika, jangan terperdaya karenanya.

3. Laporkan Jika Kamu Merasa Tidak Nyaman

Saat sedang berbalas pesan dengan orang yang kamu temukan di Tinder dan merasa pesan tersebut terasa menyinggung atau bahkan melecehkan, jangan ragu dan takut untuk melaporkannya pada pihak Tinder agar ditindaklanjuti.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jangan merasa tidak enak ataupun takut saat diri kamu mulai merasa terancam dan merasakan adanya keanehan dari akun yang sedang berbalas pesan dengan kamu, agar pihak Tinder bisa memeriksa kelayakan akun tersebut, apakah aman atau tidak.

4. Pilih Tempat atau Lokasi yang Ramai Saat Akan Memutuskan untuk Bertemu

Ketika merasa cocok dan ingin bertemu secara langsung, tetapkan tempat bertemu yang ramai dan banyak orang, agar bisa sedikit memberi rasa aman jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pilih juga waktu di siang hari untuk bertemu saat kondisi masih terang dan ramai, sebab jika memilih waktu bertemu di malam hari, peluang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akan meningkat.

5. Kabari Orang Terdekat tentang Rencana Pertemuan Kamu

Penting sekali untuk memberi tahu keluarga, teman, atau orang terdekat saat kamu berencana untuk menemui orang yang kamu temukan di Tinder, agar saat terjadi sesuatu yang janggal, pihak keluarga atau teman bisa tahu ke mana dan dengan siapa kamu bertemu.

Hal ini harus kamu lakukan untuk menjaga hal buruk yang bisa terjadi sebab orang-orang yang berada di dunia maya bisa saja menipu kamu dan berniat jahat, sehingga kewaspadaan dengan cara mengabari orang terdekat tentang rencana kencan kamu amatlah penting.

Meskipun mampu mempermudah kamu dalam mencari jodoh atau teman kencan, nyatanya Tinder pun tidak luput dari risiko berbahaya, seperti penipuan, pelecehan, hingga penculikan, sehingga kamu patut ekstra waspada sebelum mencobanya.

Agar kamu dapat lebih memahami hubungan antara laki-laki dan perempuan sebelum mencoba bermain Tinder, buku yang satu ini akan cocok untuk dibaca.

Buku Men are from Mars, Women are from Venus yang ditulis oleh John Gray dapat membantu kamu dalam memahami perspektif dan sikap dari laki-laki dan perempuan agar bisa memahami satu sama lain.

Sering kali laki-laki dan perempuan kerap salah paham serta persepsi dalam menanggapi sikap satu sama lain sehingga memunculkan konflik yang berkelanjutan.

John Gray akan membantu kamu dalam mengatasi kesalahpahaman tersebut dengan materi yang dapat memberikan pemahaman, baik untuk laki-laki maupun perempuan agar bisa memahami satu sama lain.

Buku Men are from Mars, Women are from Venus bisa kamu beli dan pesan di Gramedia.com.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Dapatkan juga gratis voucher diskon yang bisa kamu temukan dengan segera klik di sini!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau