Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Betah Menjomblo? Ini 5 Cara Bahagia Tanpa Pacar

Kompas.com - 13/01/2022, 22:00 WIB
Sumber Foto: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik…
Pengarang: Alvi Syahrin
Penulis Okky Olivia
|
Editor Novia Putri Anindhita

Setiap manusia memiliki caranya sendiri untuk bisa mencari dan menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.

Tapi pada beberapa kasus, banyak juga yang mengatakan bahwa manusia baru bisa bahagia jika ia memiliki pasangan dalam hidupnya, sehingga orang-orang yang berstatus jomblo sering menjadi bahan olok-olok.

Hal itu tidak sepenuhnya salah, tapi menjadi seorang jomblo juga sebenarnya bukan sesuatu yang menyedihkan atau mengenaskan, karena baik berpacaran maupun menjomblo punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Bagi kamu yang betah menjomblo, kamu juga tetap bisa menjalani dan menikmati hidup dengan bahagia tanpa adanya pasangan.

Nah, berikut ini ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk tetap bisa hidup bahagia tanpa pacar.

5 Cara Bahagia Tanpa Pacar

1. Menekuni Hobi

Dalam hidup ini, kebahagiaan bisa kamu dapatkan dari banyak sumber, jadi sosok pacar bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaanmu.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah menekuni kegiatan atau hobi yang kamu sukai, kamu bisa coba untuk berkebun, melukis, berolahraga, memasak, membaca buku, dan masih banyak lagi hobi lain yang bisa kamu lakukan.

Selain untuk mengisi waktu luang untuk lebih produktif, menekuni hobi juga bisa menyegarkan pikiran kamu dan bisa mendorongmu untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri.

2. Mengejar Karir dan Cita-Cita

Setiap orang pasti memiliki cita-cita dan impian yang besar dalam hidupnya.

Jadi selagi kamu tidak punya pacar, kamu pasti memiliki waktu luang yang lebih banyak dan bisa bisa lebih fokus untuk meraih apapun yang kamu impikan.

Bagi kamu yang masih berstatus sebagai pelajar, kamu harus belajar dengan tekun dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya sebagai bekalmu untuk meraih cita-citamu di masa depan nanti.

3. Me Time Sepuasnya

Ketika kamu menjomblo, kamu sebenarnya jadi memiliki banyak sekali waktu yang bisa dihabiskan untuk dirimu sendiri.

Jika kamu merasa penat setelah padatnya aktivitas, kamu pasti memerlukan saat-saat me time yang berkualitas dengan memanjakan diri dan melakukan berbagai kegiatan yang kamu sukai.

Walaupun kamu tidak punya pacar, kamu tetap bisa bahagia dengan caramu sendiri, jadi tidak ada alasan apapun yang bisa membuatmu bersedih.

4. Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga

Dalam hidup manusia, keluarga merupakan salah satu hal yang paling penting, walaupun mungkin beberapa dari kamu belum menyadarinya saat ini.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tapi seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan sadar bahwa keluarga adalah yang paling setia menemani setiap perjalanan hidup kamu.

Jadi daripada kamu bersedih karena tidak punya pacar, kamu masih bisa mengajak keluargamu untuk bersenang-senang, misalnya pergi ke tempat wisata atau makan malam di tempat yang bagus.

Kenangan ini pasti akan jadi memori yang indah saat kamu sudah hidup mandiri nantinya.

5. Merefleksi Diri Sendiri

Refleksi diri ini merupakan kapasitas seorang individu untuk melakukan introspeksi diri mengenai sifat, tujuan, dan esensinya sebagai seorang manusia, jadi kamu bisa lebih mengenal dirimu sendiri dengan baik.

Walaupun bahagia menjadi seorang jomblo, tapi ada beberapa orang juga yang memilih menjadi single karena keadaan tertentu misalnya trauma dengan hubungan yang ada di masa lalu.

Melalui refleksi diri, kamu akan lebih dekat dan memahami apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup ini.

Jika kamu sudah mendapatkan jawaban, kamu bisa menuliskannya dalam diari, dan menjadikan itu sebagai cara untuk menandai setiap progress yang sudah kamu lakukan dalam hidup ini dan membuatmu merasa jauh lebih baik.

Semakin kamu dewasa, kamu akan dihadapkan dengan banyak permasalahan yang lebih kompleks daripada sekadar tidak punya pacar, misalnya permasalahan mengenai karir, pekerjaan, dan permasalahan lain yang membuat kamu jadi tidak bisa mencintai diri sendiri.

Untuk membantu dirimu bangkit dari keterpurukan, kamu bisa coba untuk membaca buku Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja yang ditulis oleh Alvi Syahrin.

Buku ini menegaskan bahwa setiap manusia pasti pernah ada dalam fase menyalahkan diri sendiri dan tidak bisa menerima keadaan yang terjadi dalam hidupnya.

Tapi dari fase inilah kamu jadi bisa memahami arti kecewa dan arti bahagia yang kamu miliki dalam kehidupan.

Bab dalam buku ini dibagi menjadi empat bagian, yang menjelaskan tentang patah hati, kehilangan, upaya melepaskan, cara bahagia, dan mencintai diri sendiri, semuanya diurutkan dari konflik dan diakhiri dengan penyelesaian yang baik.

Tidak hanya sekadar motivasi, buku ini juga bisa membuatmu belajar untuk berbesar hati menerima apapun yang ada di dalam hidup ini.

Nah, jika kamu tertarik untuk lebih mendalami isi buku ini kamu bisa membelinya melalui online di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau