Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Kompas.com, 28 November 2025, 14:00 WIB
 Arti Healthy Relationship  Sumber Gambar: Freepik.com Arti Healthy Relationship 
Rujukan artikel ini:
Healthy Relationship
Pengarang: Devi Ardiyanti & Septi…
Penulis Adnan
|
Editor Novia Putri Anindhita

Hampir semua orang mendambakan hubungan romantis yang bahagia dan juga langgeng.

Namun, keinginan tersebut sering kali tidak disertai dengan pemahaman yang cukup mengenai bagaimana membentuk hubungan yang sehat.

Akibatnya, banyak pasangan terjebak dalam siklus konflik yang melelahkan atau pola ketergantungan yang dapat merusak identitas diri.

Memahami perbedaan mendasar antara cinta yang obsesif dan hubungan yang memberdayakan adalah langkah awal yang harus ditempuh.

Hal ini tentu dibutuhkan kesadaran diri dan kemauan untuk terus belajar mengenali kebutuhan pasangan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian healthy relationship serta langkah untuk menerapkannya dalam kehidupan Anda.

Pengertian Healthy Relationship: Lebih dari Sekadar Romantisme

Pada dasarnya, healthy relationship adalah ikatan antara dua orang yang saling menghargai, memercayai, dan mendukung satu sama lain, baik secara emosional maupun fisik.

Dalam hubungan ini, salah satu pihak tidak perlu sampai mengorbankan hak pribadi atau identitas diri yang sudah terbentuk sebelum pasangan hadir.

Hal ini memungkinkan setiap individu untuk tetap tumbuh mandiri, sambil merawat kedekatan yang intim dan saling menguntungkan.

Psikologi modern mengungkap fakta penting bahwa fondasi hubungan sehat bukanlah ketiadaan konflik sama sekali, melainkan ada pada kemampuan melakukan perbaikan (repair attempt) yang efektif setelah berselisih paham.

Situasi ini kemudian yang menciptakan rasa aman mendalam karena kita dapat menunjukkan sisi rapuh (vulnerability) tanpa bayang-bayang ketakutan akan dihakimi atau dimanipulasi demi kepentingan sepihak.

10 Cara Membangun Healthy Relationship

1. Terapkan Komunikasi Terbuka dan Jujur

Menerapkan komunikasi yang terbuka dan jujur memungkinkan kita untuk dapat menyampaikan segala kebutuhan, kekhawatiran, dan batasan secara jelas tanpa menyerang karakter pasangan.

Hal ini dapat meminimalisir kesalahpahaman yang sering menjadi pemicu keretakan sehingga masalah dapat dicegah sebelum berkembang menjadi lebih besar.

Mendengarkan secara aktif juga sama pentingnya dengan berbicara karena tindakan ini menunjukkan validasi terhadap perasaan pasangan dan membuktikan bahwa perspektif mereka dihargai sepenuhnya dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama.

2. Bangun Kepercayaan secara Bertahap

Kepercayaan adalah elemen penting dalam setiap hubungan yang hanya bisa didapatkan melalui konsistensi antara ucapan dan tindakan nyata sehari-hari, bukan melalui janji manis yang tidak pernah ditepati.

Contohnya bersikap transparan terhadap pada pasangan dapat membantu menciptakan rasa aman sehingga tidak timbul rasa curiga atau melakukan pengawasan secara berlebihan.

3. Hormati Batasan (Boundaries) Masing-Masing

Menghargai batasan fisik dan emosional pasangan artinya mengakui bahwa mereka adalah individu merdeka yang memiliki hak penuh untuk menolak hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman tanpa harus merasa bersalah.

Penerapan batasan yang sehat justru akan memperkuat ikatan karena masing-masing pihak merasa dihargai kedaulatannya serta mencegah munculnya rasa benci atau resentment yang sering timbul akibat pengorbanan diri yang berlebihan.

4. Pertahankan Identitas dan Kemandirian Diri

Memiliki kehidupan sosial, hobi, dan minat yang terpisah dari pasangan adalah hal penting untuk mencegah hilangnya jati diri.

Dengan memiliki ruang dan aktivitas yang berbeda, hubungan tidak akan berubah menjadi ketergantungan yang membebankan seluruh sumber kebahagiaan pada pasangan semata.

Dukungan terhadap pertumbuhan pribadi pasangan, meskipun arahnya berbeda merupakan tanda healthy relationship yang menunjukkan kedewasaan dan ketulusan cinta yang tidak bersifat mengekang atau posesif.

5. Kelola Konflik dengan Adil (Fair Fighting)

Saat terjadi perbedaan pendapat, fokuslah pada penyelesaian masalah yang dihadapi saat itu juga.

Hindari mengungkit kesalahan masa lalu yang tidak relevan hanya untuk memenangkan argumen atau menyudutkan pasangan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tujuan dari pertengkaran dalam hubungan yang sehat adalah mencapai kesepahaman baru atau solusi kompromi, bukan untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah yang hanya akan melukai ego pasangan.

6. Tunjukkan Apresiasi dan Rasa Syukur

Mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil yang dilakukan pasangan dapat meningkatkan kepuasan hubungan secara drastis.

Ucapan terima kasih menjadi penting karena setiap orang memiliki kebutuhan dasar untuk merasa dilihat dan dihargai usahanya.

Membangun budaya saling memuji dan menyoroti kelebihan masing-masing akan menciptakan atmosfer positif.

Atmosfer positif yang diciptakan bisa menjadi bantalan pelindung ketika hubungan sedang menghadapi masa-masa sulit atau penuh tekanan eksternal.

7. Jaga Keintiman Fisik dan Emosional

Keintiman tidak hanya berbicara soal aktivitas seksual, tetapi juga mencakup kedekatan emosional seperti berbagi cerita, berpelukan, atau sekadar menghabiskan waktu berkualitas bersama tanpa gangguan gawai elektronik.

Layaknya tanaman, cinta harus terus dipupuk dengan cara menjaga kedekatan.

Luangkan waktu untuk selalu menjaga hubungan dengan pasangan.

Tak hanya menjaga kedekatan, menyelaraskan bahasa cinta atau love language satu sama lain juga bisa memastikan bahwa kasih sayang yang diberikan dapat diterima dan dirasakan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan emosional.

8. Bangun Ekspektasi yang Realistis

Menyadari bahwa pasangan adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan dan bisa berbuat salah akan membantu kita untuk menjaga ekspektasi tetap realistis agar terhindar dari kekecewaan akibat tuntutan yang tidak terpenuhi.

Menerima pasangan apa adanya sambil tetap mendorong mereka menjadi versi terbaik dari dirinya adalah bentuk cinta yang jauh lebih stabil dibandingkan menuntut perubahan instan sesuai keinginan ego Anda.

9. Saling Mendukung Tujuan Hidup

Pasangan yang suportif adalah seseorang yang terus menyemangati setiap langkah dan impian kita.

Mereka bersedia memberikan dukungan, baik secara praktis maupun emosional agar kita bisa mencapai target karier atau ambisi pribadi lainnya.

Keselarasan visi jangka panjang serta nilai-nilai yang diyakini bersama akan menjadi panduan untuk menjaga hubungan tetap stabil dan sehat, bahkan saat tantangan hidup datang silih berganti.

10. Jaga Kesetaraan dalam Hubungan

Pembagian peran dan tanggung jawab harus didasarkan pada kesepakatan bersama yang adil.

Keadilan yang dimaksud adalah tidak ada satu pihak pun yang merasa mendominasi atau didominasi dalam pengambilan keputusan besar maupun kecil.

Rasa hormat dan timbal balik yang setara ini dapat mencegah munculnya tanda hubungan tidak sehat, seperti manipulasi atau kontrol berlebih yang sering kali tidak disadari.

Itulah sepuluh cara yang bisa kamu terapkan untuk membangun healthy relationship bersama pasangan.

Menciptakan hubungan yang sehat tentu membutuhkan komitmen, komunikasi yang konsisten, serta kesediaan kedua belah pihak untuk terus belajar dan tumbuh bersama.

Sering kali, niat baik saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pemahaman mengenai psikologi manusia dan dinamika komunikasi yang efektif.

Membaca buku Healthy Relationship karya Devi Ardiyanti & Septi Haryani bisa menambah wawasan kamu mengenai cara membangun hubungan yang sehat.

Buku ini tidak hanya membahas healthy relationship dari sisi romantisme, tetapi juga membahas menjaga hubungan yang sehat dengan diri sendiri atau dengan orang-orang di sekitar.

Buku ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi siapa pun yang ingin memperbaiki pola hubungan dan membangun koneksi yang lebih bermakna dalam jangka panjang.

Yuk, pesan dan dapatkan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau