Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Perlu Minder, Ini 5 Cara Mudah untuk Menjadi Diri Sendiri

Kompas.com - 21/01/2022, 14:05 WIB
Sumber Foto: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Seni Mengenal Diri Sendiri
Pengarang: BRIAN ADAM
Penulis Okky Olivia
|
Editor Novia Putri Anindhita

Mengungkapkan kata “just be yourself” atau “jadilah diri sendiri” memang kelihatannya mudah, walaupun sebenarnya hal itu sangat sulit untuk dilakukan karena tidak semua orang mampu menjadi dirinya sendiri.

Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena kita kurang bersyukur dengan apa yang kita miliki, kita masih merasa kurang serta iri dengan pencapaian orang lain, dan masih banyak hal lainnya.

Padahal dengan menjadi diri sendiri, hidup kita akan lebih bahagia dan kita juga bisa belajar untuk lebih mencintai diri sendiri.

Walaupun terasa sepale, tapi hidup dalam lingkungan masyarakat yang terlalu banyak stereotype memang terkadang menyulitkan, karena kita selalu dituntut untuk menjadi orang lain yang terlihat lebih hebat daripada kita.

Tapi yang harus diingat, kita adalah satu-satunya orang yang bisa mengontrol hidup kita sendiri, jadi jangan pernah bergantung terhadap opini orang lain, sehingga kamu bisa lebih leluasa untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan rasa percaya diri.

Untuk kamu yang masih sering merasa minder dan takut dengan opini orang lain, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjadi diri kamu sendiri, yuk simak penjelasannya berikut ini.

5 Cara Menjadi Diri Sendiri

1. Mulai Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

Salah satu langkah yang penting untuk menjadi diri sendiri adalah belajar untuk mulai menerima dan tidak lagi membenci diri sendiri.

Proses penerimaan diri setiap orang memang berbeda-beda, ada yang membutuhkan waktu bertahun-tahun, atau ada juga yang tidak membutuhkan banyak waktu.

Semua ini memang merupakan sebuah proses penting yang harus kita jalani.

Saat kita sudah bisa menerima semua kekurangan yang kita miliki dan mulai mencintai diri sendiri, kita pasti akan merasa lebih percaya dan yakin dengan kemampuan yang ada dalam diri kita.

2. Berhenti Menyiksa Diri Sendiri

Maksud dari menyiksa ini tidak hanya yang berbentuk fisik saja, tapi membandingkan diri kita dengan orang lain juga merupakan salah satu hal yang bisa menyiksa diri sendiri.

Jadi, mulailah untuk melihat kelebihan yang ada pada diri kamu, karena setiap orang pasti diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda.

Tidak akan ada gunanya merasa iri dan cemburu dengan apa yang orang lain miliki, karena itu hanya akan memberikan efek yang tidak baik dan membuat kita sulit untuk memiliki kepercayaan diri dan menjadi diri sendiri.

3. Jangan Mengkhawatirkan Opini Orang Lain

Walaupun kita hidup di lingkungan masyarakat yang mudah sekali memberikan opini tanpa solusi, kita tetap harus fokus dan memikirkan diri sendiri.

Kita harus berhenti untuk mengkhawatirkan opini yang dikatakan oleh orang lain, karena kita memang tidak bisa mengendalikan pikiran dan perkataan orang lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selain itu, kita juga tidak hidup untuk selalu menyenangkan semua orang, jadi tampilah apa adanya sesuai dengan kepribadian kita sendiri, dan dari sini kita bisa lebih percaya pada diri kita sendiri.

4. Sediakan Waktu untuk Me-Time

Dengan berbagai kesibukan yang ada dalam pekerjaan, keluarga, dan teman, kita juga tidak boleh lupa untuk menyediakan waktu untuk diri sendiri.

Me time merupakan salah satu cara yang ampuh untuk bisa membantu kita menemukan apa yang sebenarnya kita inginkan dan kita butuhkan dalam hidup ini.

Secara sederhana, cara ini bisa membantu kita untuk lebih jujur dan memahami diri kita sendiri sehingga kita tidak perlu repot untuk menjadi orang lain.

5. Fokus pada Tujuan

Belajar untuk fokus pada tujuan dan impian kita juga merupakan salah satu cara yang paling tepat untuk menjadi diri sendiri.

Jika kita ingin menjadi seorang koki yang profesional, kita harus mulai belajar mengenal berbagai macam bumbu dapur, bagaimana cara menggunakan berbagai alat dapur, dan masih banyak lagi.

Walaupun dalam praktiknya nanti kita akan menghadapi berbagai halangan dan rintangan, tapi itu merupakan hal yang normal, jadi teruslah untuk fokus pada tujuan dan impian sampai kita berhasil mewujudkannya.

Selain cara-cara diatas, kamu juga bisa belajar untuk lebih mengenal diri sendiri lewat buku Seni Mengenal Diri Sendiri yang ditulis oleh Brian Adam.

Buku ini berisi catatan dan panduan mengenai hal-hal yang harus kita lakukan untuk bisa mengelola diri sendiri.

Dengan menerapkan berbagai pedomannya, kita bisa semakin percaya pada kemampuan diri kita sendiri.

Dalam menjalani hidup, seringkali kita merasa jenuh dan tidak bersemangat, padahal hal itu bisa menjadi salah satu tanda bahwa kita tidak benar-benar mengenal diri sendiri.

Melalui buku ini, kamu bisa lebih mengenal diri sendiri dan mengetahui apa tujuan hidup kamu selanjutnya.

Nah, jika kamu tertarik untuk membaca buku ini lebih dalam lagi, kamu bisa membelinya melalui online di website Gramedia.com.

Kamu juga bisa dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk dapatkan vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau