Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Introvert dan Perbedaannya dengan Extrovert

Kompas.com - 02/01/2022, 12:00 WIB
Sumber Gambar : Pexels.com
Rujukan artikel ini:
Seni Bahagia Menjadi Introver
Pengarang: @SENDYSAGA
Penulis Lika Purnama
|
Editor Novia Putri Anindhita

Konsep introvert dan ekstrovert bukan hal baru, melainkan telah muncul dalam literatur psikologi sejak seratus tahun yang lalu.

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Gustav Jung pada tahun 1921, dan terus berkembang dengan berbagai kritik yang membangun oleh ilmuwan-ilmuwan setelahnya.

Ekstrovert dan introvert menjadi topik yang kian menarik untuk dibahas, namun juga semakin banyak yang mengartikannya menjadi pemahaman yang berbeda.

Introvert sudah pasti anti sosial? Atau ekstrovert sudah pasti lebih terbuka dan mudah bergaul? Belum tentu, sebab introvert dan ekstrovert bukanlah pembentuk kepribadian mutlak, melainkan hanya sebagai salah satu istilah yang menentukan bagaimana kecenderungan seseorang mengarahkan energinya

Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan berikut ini!

Introvert

Seorang yang introvert meletakkan dunia dalam kepalanya.

Mereka berpikir, bertindak, dan mengisi energinya secara internal.

Mereka senang melakukan sesuatu sendirian, atau bersama satu dua orang yang paling dekat.

Bagi mereka, berdiam diri di rumah, lebih dekat dengan orang tersayang meskipun tidak banyak, terasa lebih menyenangkan daripada harus berbaur di dalam ramainya pesta.

Introvert banyak menghabiskan waktunya untuk berpikir dan merenung.

Mereka fokus pada mimpi dan imajinasinya.

Itulah mengapa seorang introvert dapat berkali-kali berpikir sebelum mengambil tindakan.

Ekstrovert

Berkebalikan dengan introvert yang mengarahkan energinya secara internal, ekstrovert terlibat aktif dengan dunia luar.

Semakin banyak berhubungan dengan orang-orang membuat sosok ekstrovert semakin bersemangat.

Dalam bekerja, ekstrovert juga lebih nyaman untuk bekerja bersama sebuah tim dan bertukar ide.

Energi yang didapatkan dari berinteraksi dengan orang banyak semakin membuat orang ekstrovert terinspirasi untuk melakukan banyak hal.

Ekstrovert vs Introvert

1. Ambivert

Di dunia ini, ada banyak orang yang tidak bisa benar-benar dikategorikan sebagai introvert atau ekstrovert mutlak.

Pada satu sisi kita mungkin suka untuk melihat dunia luar dan menghabiskan waktu untuk menonton konser bersama teman-teman.

Namun di waktu yang lain, kita juga nyaman untuk duduk di kamar seharian dengan membaca buku dan segelas teh panas.

Gabungan dari dua kepribadian inilah yang dinamakan ambivert; seseorang yang menyukai bersosialisasi dengan lingkungan sosial, namun juga suka menghabiskan waktu me time sendirian.

2. Sosial

Jika berada dalam lingkup sosial, orang yang introvert dan ekstrovert menunjukan perilaku yang berbeda.

Orang yang ekstrovert akan senang untuk terlibat, dan menikmati interaksi sosial, sedangkan introvert cenderung menarik diri dalam lingkungan sosial, bahkan sering kali lebih memilih untuk menghindar.

Itulah sebabnya sebuah acara, kamu dapat dengan mudah menemukan sosok ekstrovert yang aktif berbicara dan menyapa banyak orang.

Sebaliknya, sosok introvert memilih untuk mencari sudut yang lebih sunyi dan menghindari pusat perhatian.

3. Cara Berkomunikasi

Orang yang ekstrovert memiliki dan menghasilkan energi salah satunya dari bercengkerama dengan orang lain.

Mereka banyak mendapat inspirasi dan merasa nyaman dengan dengan perbincangan-perbincangan ringan meskipun pada orang yang baru mereka kenal.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Ekstrovert juga lebih berani melakukan kontak mata dan memiliki kepercayaan diri lebih tinggi.

Hal ini bukan berarti sosok introvert tidak pandai berkomunikasi, hanya saja mereka lebih menyukai hubungan dalam lingkup kecil dan berbicara seperlunya.

4. Pengambilan Keputusan

Dalam kondisi penuh tekanan, orang yang introvert akan cenderung lebih stabil dan dapat mengambil keputusan secara bijaksana.

Hal ini dikarenakan mereka telah terbiasa berpikir dan merenung secara mendalam.

Mereka terbiasa memikirkan sebab dan akibat dari keputusan yang mereka ambil nantinya.

Introvert sangat menghindari mengambil keputusan yang impulsif, dan akan memikirkan segalanya secara bijaksana.

Sementara itu, ekstrovert cenderung mengambil keputusan cepat berdasarkan apa yang ia rasakan saat itu.

Ekstrovert mungkin juga akan bertanya pendapat kepada beberapa orang dan membandingkannya sebelum memutuskan.

5. Dalam Dunia Kerja

Lingkungan kantor yang umumnya bising lebih cocok untuk orang yang ekstrovert.

Adanya perbincangan, perdebatan, dan keramaian tidak akan terlalu mempengaruhi sosok ekstrovert dalam bekerja.

Sebaliknya, kebisingan ini mungkin menjadi masalah utama yang cukup berat untuk introvert.

Orang introvert akan kesulitan untuk berkonsentrasi jika dihadapkan pada kondisi ruangan yang tidak kondusif.

Selain itu, orang ekstrovert menyukai dan dapat bekerja dengan baik secara tim.

Semakin banyak teman diskusi akan membuat pekerjaan ekstrovert semakin ringan.

Namun sebaliknya, introvert mungkin akan lebih memilih untuk bekerja sendirian daripada harus menghabiskan energi berdebat dengan orang lain.

Membandingkan introvert dan ekstrovert memang tak akan ada habisnya.

Orang sering keliru dengan menganggap satu kepribadian lebih baik dibanding yang lainnya.

Padahal nyatanya, menjadi introvert maupun ekstrovert sama-sama memiliki nilai lebih dan kurangnya masing-masing.

Buat kamu yang introvert dan merasa tidak percaya diri dengan kondisi tersebut, ada baiknya untuk menambah sudut pandang dengan buku bacaan baru.

Sebagai rekomendasi, buku Seni Bahagia Menjadi Introver karya @sendysaga adalah buku yang tepat untuk kamu baca.

Kaku, sombong, tidak punya teman, buku sederhana ini akan membantu kamu untuk menepis stigma-stigma buruk yang melekat pada sosok introvert.

Ada 180 halaman yang akan membantu kamu untuk mengurangi overthinking, dan membuatmu dapat berpikir lebih positif.

Ada banyak ilustrasi-ilustrasi menarik, dan fakta-fakta yang akan membuatmu membuka mata, bahwa bukan hanya ekstrovert saja yang bisa bahagia.

Jika tertarik, buku Seni Bahagia Menjadi Introver karya @sendysaga bisa kamu dapatkan secara online melalui Gramedia.com.

Selamat membaca!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com