Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Gangguan Kepribadian Antisosial, Mungkinkah Kamu Salah Satunya?

Kompas.com - 03/01/2022, 10:25 WIB
Sumber Gambar: Canva Pro
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Gangguan kepribadian antisosial atau dalam bahasa Inggris adalah antisocial personality disorder, sering dikenal juga dengan sosiopat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosiopat adalah orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di dalam masyarakat.

Ada alasan mengapa mereka tidak bisa menyesuaikan diri, yaitu karena mereka kurang mempunyai empati terhadap orang lain dan tidak paham aturan mana yang benar dan mana yang salah, yang berlaku di masyarakat.

Mengapa Seseorang Dapat Mempunyai Gangguan Kepribadian Antisosial?

Jika kita berbicara mengapa di dunia ini ada tipe kepribadian manusia yang beragam, jawabannya adalah karena itu yang menjadikan hidup sebagai sebuah seni yang dihuni oleh orang-orang yang unik.

Tidak ada manusia yang mempunyai kepribadian sama persis.

Bahkan kembar identik pun memiliki kepribadian yang berbeda dan sangat mungkin memiliki kepribadian yang berbeda 180 derajat.

Kepribadian seseorang merupakan kombinasi antara emosi, pengalaman hidup, kebiasaan, dan pemikirannya.

Adanya gangguan terhadap kepribadian seseorang adalah suatu hal yang kompleks dan penyebabnya tidak dapat diketahui pasti.

Namun faktor di bawah ini berpotensi menimbulkannya:

  1. Faktor genetik: seseorang dengan gangguan kepribadian ini cenderung mempunyai orang tua yang memiliki sifat dan karakter antisosial.
  2. Pengalaman hidup: trauma karena mengalami kekerasan sewaktu kecil atau ditelantarkan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kepribadian antisosial.
  3. Perubahan fungsi otak: adanya perubahan fungsi otak ketika masa pertumbuhan otak juga dapat berpotensi membuat seseorang menjadi antisosial.

Gejala yang Timbul

Ada beberapa gejala dan tanda yang dapat menunjukan jika seseorang mengalami gangguan kepribadian antisosial, diantaranya adalah:

  1. Sering berbohong dan menipu.
  2. Suka memanipulasi, bahkan dengan memanfaatkan kharisma mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
  3. Tidak bisa membedakan mana yang sesuai dengan aturan dan norma, serta mana yang melanggar.
  4. Sulit untuk mengikuti aturan, bahkan terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum.
  5. Cepat merasa tersinggung.
  6. Kurang memiliki empati terhadap orang lain.
  7. Tidak menyesal ketika sudah menyakiti orang lain.
  8. Agresif dan kasar.
  9. Kurang memiliki rasa tanggung-jawab termasuk dalam urusan pekerjaan dan urusan keuangan.
  10. Suka menyalahkan orang lain untuk masalah yang sedang dihadapi.

Karakteristik Perilaku

Tingkat gangguan kepribadian antisosial seseorang dapat berbeda antara satu orang dengan lainnya.

Sebagian mungkin hanya di saat-saat tertentu mendemonstrasikan sikap agresif dan tidak bertanggungjawabnya, sementara lainnya sering melanggar aturan karena sikap agresif mereka.

Seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial juga sangat impulsif.

Mereka tidak memikirkan konsekuensi apa yang akan terjadi dan lebih mengikuti keinginan hati.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika mereka menjadi orangtua, mereka tidak mempunyai rasa bersalah jika menelantarkan anak-anaknya.

Mereka mempunyai segudang alasan yang hanya dilihat dari sudut pandang mereka saja.

Gangguan yang kronis pada seseorang dapat mengakibatkannya kehilangan pekerjaan karena kurang bertanggungjawab.

Ini bisa timbul karena perkelahian di tempat kerja, atau mungkin juga karena tidak mengikuti aturan perusahaan, seperti sering terlambat, atau mungkin karena mereka memandang rendah pekerjaannya dan merasa mereka berhak mendapatkan yang lebih baik.

Namun, jika suatu hal buruk menimpa mereka, mereka akan menyalahkan orang lain.

Mereka tidak berusaha menganalisis diri sendiri dan permasalahan, karena berpikir tidak ada yang salah dengan apa yang mereka perbuat.

Artikel ini hanya diperuntukan untuk edukasi, dan jika kamu merasa mempunyai kecenderungan dengan gangguan kepribadian antisosial atau lainnya, sangat disarankan untuk menemui orang yang kompeten di bidangnya.

Untuk lebih memahami gangguan kepribadian antisosial, kamu juga bisa membaca buku fiksi yang ditulis oleh Karen Mc.Manus, berjudul One of Us is Lying.

Novel misteri yang menceritakan tentang lima orang murid Bayview High dengan profil yang berbeda satu sama lain, yang menerima detensi untuk perbuatan yang tidak pernah mereka lakukan.

Sebelum detensi berakhir, Simon, si pencipta gossip app yang sangat terkenal di Bayview High meninggal.

Kesimpulan dari polisi adalah Simon terbunuh dan keempat orang lainnya menjadi tersangka pembunuhan, karena Simon berniat untuk menerbitkan artikel tentang keempat orang teman sekelasnya ini esok hari sebelum dia terbunuh.

Kejadian ini membawa keempat orang ini menjadi dekat dan mereka kemudian menyampaikan alibi masing-masing.

Namun, apakah salah seorang dari mereka berbohong? Ataukah masing-masing menyimpan rahasia yang mereka simpan untuk diri sendiri? Jadi, siapakah yang membunuh Simon?

Buku One of Us is Lying sukses menggambarkan stereotip anak SMA dengan karakter yang dalam.

Jika kamu ingin membaca bukunya, kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com atau baca versi digitalnya di Gramedia Digital.


Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau