Public speaking menjadi kemampuan yang dicari dan dibutuhkan di dalam dunia kerja.
Secara harfiah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, public speaking adalah berbicara di depan umum dan sebagian orang mengenalnya dengan istilah pidato atau orasi.
Jika hanya berbicara di depan umum, rata-rata dari kamu pasti sudah pernah merasakannya sejak di bangku sekolah dasar.
Lalu, apa yang membedakannya dengan yang dinamakan kemampuan public speaking?
Apakah kamu tahu apa itu public speaking?
Dalam kamus bahasa Inggris American Heritage, public speaking tidak hanya cuap-cuap di depan orang, melainkan menyampaikan sesuatu secara efektif sehingga pesan yang disampaikan dapat dicerna, dimengerti, dan bahkan dilaksanakan oleh penerima pesan.
Maka dari itu, public speaking ini disebut sebagai art atau seni.
Tidak hanya kemampuan vokal berbicara dan keberanian saja yang dibutuhkan, melainkan juga menggunakan teknik komunikasi.
Kemampuan public speaking menjadi sangat penting karena kita harus menyampaikan informasi secara lebih efektif agar target audiens mampu menyerap dan mencerna informasi di antara ribuan informasi yang dia terima.
Ada banyak situasi yang mengharuskan kamu untuk public speaking dalam kehidupan sehari-hari.
Kamu bahkan dapat memperoleh kesempatan mendapat tawaran pekerjaan yang lebih baik karena mempunyai kemampuan ini.
Sebaliknya, kamu dapat kehilangan kesempatan hanya karena kemampuan public speaking yang kurang baik.
Berdasarkan tujuan penggunaannya, public speaking dapat dibagi menjadi 6 kategori, yaitu informatif, eksplanatif, konfiktif, influentif, entertain, dan edukatif.
Berikut penjelasannya lebih lanjut.
Masih ingat bagaimana pramugari di pesawat terbang memberikan instruksi tentang keamanan?
Mereka memberikan informasi tentang apa yang harus penumpang pesawat lakukan jika terjadi situasi yang membahayakan jiwa.
Tujuan dari jenis berkomunikasi ini adalah untuk menginformasikan kepada orang lain tentang berita, pengumuman, dan pengarahan.
Situasi yang sama mungkin kamu temui saat kamu memberikan informasi tentang acara yang akan diselenggarakan oleh sebuah organisasi.
Kamu akan berbicara dengan lugas dan jelas terkait poin-poin penting, bahkan mungkin mengulangnya beberapa kali dan meminta feedback dari audiens.
Explanative speaking adalah memberikan penjelasan tentang suatu hal agar orang lain dapat mengerti.
Seorang agen penjualan memberikan penjelasan tentang produk/jasa yang dia jual, fitur apa saja yang dimiliki, bagaimana penggunaannya, keuntungan, dan cara pembayarannya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kunci agar orang lain dapat mengerti apa yang sedang kamu terangkan adalah dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka.
Jangan menggunakan jargon-jargon yang hanya dimengerti oleh segelintir orang.
Lakukan juga simulasi sehingga mereka mendapatkan gambaran lebih jelas.
Meyakinkan orang lain untuk membeli produk atau setuju dengan ide yang kita tawarkan hingga mereka memilih produk kita bukanlah perkara yang mudah.
Di sini kamu memerlukan teknik berkomunikasi yang efektif, sehingga apa yang kamu sampaikan dapat dimengerti, dan meyakinkan agar mereka mau melakukan apa yang kamu inginkan.
Terkadang di dalam prosesnya, kamu juga harus mempertahankan ide dan pemikiran, seperti yang kamu lakukan saat sidang akhir kuliah, atau saat memperkenalkan ide tentang program kerjamu.
Sebagai alat untuk meyakinkan orang lain, kamu bisa memberikan data-data akurat, hasil survei, atau bahkan bukti mengapa ide/produk/diri kamu lebih unggul.
Jika konfiktif kamu bisa meyakinkan orang lain agar memilih produk atau jasa atau pemikiran yang kamu miliki, influentif lebih dari sekadar meyakinkan, namun juga dapat memengaruhi orang lain untuk mengubah opininya.
Influentif menggabungkan informatif, eksplanatif, dan konfiktif menjadi satu sehingga dapat menggugah orang.
Kamu harus mengerti kapan timing atau waktu yang tepat dan cara penyampaian sesuai dengan target audiens.
Ada yang bisa menyebutkan contoh public speaking yang menghibur?
Ya, benar, misalnya saja stand up comedy yang beberapa tahun ini marak di Indonesia, yang tujuannya tidak lain adalah untuk menghibur.
Kamu tidak perlu membuat audiens ingat dengan perkataanmu, yang kamu inginkan adalah agar audiens mengerti apa yang kamu sampaikan sehingga mereka merasa terhibur dan larut dalam suasana yang menyenangkan.
Mengedukasi berarti mengubah kondisi audiens dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Kamu harus menentukan tujuan apa yang ingin kamu capai dan mengoptimalkan penggunaan alat bantu untuk menyampaikan sebuah pembelajaran.
Seperti tujuan public speaking yang lain, kamu harus mengenal target audiens agar dapat berkomunikasi dua arah dan menerapkan teknik presentasi dan berkomunikasi yang baik.
Melihat keenam tujuan public speaking di atas, kamu juga dapat memahami bagaimana hebatnya kekuatan komunikasi.
Kamu dapat mempelajarinya dari buku-buku public speaking seperti buku Public Speaking for Success, di mana kamu bisa mengetahui lebih dalam tentang ilmu ini serta komponen yang mendukung kesuksesan seseorang dalam public speaking.
Buku setebal 161 halaman ini disusun oleh duo personal coach dan trainer yang mumpuni, yaitu Haryanto Kandani dan Harry Victor.
Ilmu public speaking yang diperoleh dari pengalaman mereka menghadapi berbagai latar belakang peserta dalam training, membuat buku ini aplikatif dan cocok untuk kamu yang ingin mendalami ilmu ini.
Jika kamu sekarang bertanya kapan waktu yang tepat untuk belajar public speaking, jawabannya adalah sekarang, karena ilmu ini tidak hanya dapat merubah hidupmu, tetapi juga hidup orang lain.
Kamu bisa dapatkan buku Public Speaking for Success di Gramedia.com.