Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Burung Terbesar di Dunia

Kompas.com - 12/10/2023, 16:00 WIB
 Burung Terbesar di Dunia Sumber Gambar: Freepik.com Burung Terbesar di Dunia
Rujukan artikel ini:
Ensiklopedia Dunia Satwa: Burung
Pengarang: Dk Publishing
|
Editor Puteri

Burung merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah panas yang masuk ke dalam kelas Aves.

Terdapat banyak jenis burung yang ada di dunia ini.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh American Museum of Natural History memperlihatkan jika terdapat sekitar 18.000 spesies burung.

Sementara menurut National Geographic, total jumlah burung yang ada di dunia kira-kira sekitar 50 sampai 430 miliar ekor.

Burung sudah berevolusi untuk bertahan hidup di habitat yang beragam serta mempunyai gaya hidup yang berbeda-beda.

Pada umumnya, burung rata-rata memiliki kemampuan untuk terbang, tapi terdapat pula beberapa burung yang ternyata tidak mempunyai kemampuan yang satu ini.

Mayoritas burung dengan ukuran tubuh besar masuk ke dalam kelompok yang disebut dengan ratite.

Ratite ini semuanya tidak dapat terbang serta berkaki panjang, berleher jenjang, dan berukuran besar, kecuali kiwi.

Menurut sejarah, terdapat beberapa burung besar yang sempat eksis di muka bumi, seperti burung gajah yang mempunyai berat sekitar 500 kg.

Walaupun burung-burung purba ini sempat mempunyai populasi yang stabil selama hampir 40.000 tahun, tapi dengan begitu cepatnya mereka musnah saat manusia mulai menetap di Polinesia dan menjadikan burung-burung tersebut sebagai sumber makanan.

Saat ini, beberapa jenis burung besar berdasarkan bobot tubuhnya hanya berkisar antara 20 sampai 150 kg saja.

Apa saja burung terbesar yang ada saat ini? Simak penuturannya berikut ini.

5 Burung Terbesar

1. Burung Unta

Burung terbesar di dunia yang pertama adalah Burung Unta yang memiliki nama latin Struthio camelus.

Pasalnya, Burung Unta memiliki berat rata-rata 104 kg dengan panjang tubuh mencapai 210 cm.

Burung yang berasal dari benua Afrika ini tidak hanya menyandang sebagai burung terbesar di dunia, tapi juga menjadi burung tercepat di dunia yang sanggup berlari hingga kecepatan 70 km/jam.

Meskipun berasal dari Afrika, tapi Burung Unta sudah dikembangbiakkan di banyak negara untuk dimanfaatkan bulu, kulit, daging, dan telurnya.

2. Burung Emu

Burung Emu yang mempunyai nama latin Dromaius novaehollandiae ini adalah hewan endemik dari Australia.

Berat badan rata-rata dari Burung Emu 33 kg dan tinggi 190 cm.

Hampir mirip dengan Burung Unta, Burung Emu juga bisa berlari dengan kecepatan mencapai 48 km/jam.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Meskipun Burung Emu memiliki sayap, tapi fungsinya sendiri hanya untuk menstabilkan tubuh saat sedang berlari.

Fakta menarik lainnya dari Burung Emu adalah burung yang satu ini mempunyai otot gastrocnemius yang berfungsi untuk melenturkan kaki.

3. Burung Kasuari

Selain menjadi salah satu burung terbesar di dunia, Burung Kasuari juga menyandang gelar sebagai burung paling berbahaya di muka bumi ini.

Pasalnya, Burung Kasuari mempunyai cakar tajam berukuran 13 cm yang dijadikan pertahanan diri.

Burung Kasuari merupakan hewan endemik yang terdapat di beberapa wilayah timur Australia, Papua Nugini, dan Indonesia.

Burung Kasuari memiliki berat badan rata-rata 45 kg dengan panjang mencapai 155 cm.

4. Penguin

Penguin merupakan hewan endemik dari kutub Antartika dan menjadi salah satu burung terbesar di dunia.

Penguin terbesar biasanya memiliki bobot tubuh rata-rata 31,5 kg dengan tinggi mencapai 114 cm.

Meskipun tidak bisa terbang, sayap yang dimiliki Penguin biasanya berfungsi untuk beradaptasi pada suhu dingin dan berenang.

Bulu-bulu yang ada pada Penguin menyediakan sekitar 90% insulasi yang bisa mengatur suhu inti tubuh tanpa mesti mengubah metabolismenya.

5. Burung Pelikan

Burung Pelikan mempunyai berat tubuh rata-rata 11,5 kg dengan panjang mencapai 183 cm.

Burung ini masuk ke dalam kategori burung terbesar karena memiliki panjang sayap mencapai 350 cm.

Burung Pelikan akan banyak ditemukan pada habitat sungai, danau, dan muara di wilayah Eropa Tenggara, Tiongkok, Rusia, sampai India.

Kabar buruknya, Burung Pelikan sendiri selama abad ke-20 mengalami penurunan jumlah populasi yang sangat drastis akibat kehilangan habitatnya.

Mengenalkan burung pada anak-anak akan terasa jauh lebih menyenangkan jika dilakukan lewat media literasi.

Buku Ensiklopedia Dunia Satwa: Burung dapat menjadi pilihan yang tepat untuk dibacakan kepada buah hati karena menyuguhkan banyak wawasan, menarik perhatian, dan kaya akan pesan.

Buku ini bisa digunakan sebagai sarana untuk belajar sekaligus bermain.

Di dalamnya berisi pengetahuan mengenai dunia burung, mulai dari habitat, makanan, cara hidup, keunikan, peran dalam lingkungan, dan manfaatnya bagi manusia.

Buku ini akan sangat cocok diberikan kepada anak-anak, karena lewat buku ini anak bisa belajar untuk mengenal burung melalui ilustrasi, menambah wawasan anak, dan mengasah kecerdasan anak.

Dapatkan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau