Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Menarik Tentang Thomas Shelby, Si Pemimpin Geng Peaky Blinders!

Kompas.com - 20/06/2023, 09:35 WIB
Fakta Menarik Tentang Thomas Shelby Sumber: IMDb Fakta Menarik Tentang Thomas Shelby
Rujukan artikel ini:
The Last Gangster
Pengarang: George Anastasia
|
Editor Rahmad

Siapakah Thomas Shelby? Pertanyaan itu pasti akan muncul kepada siapapun yang menonton serial Peaky Blinders yang tayang di layanan streaming Netflix.

Thomas Shelby adalah seorang pemimpin dari geng Peaky Blinders. Dia adalah sosok yang kharismatik, sehingga menjadi pusat cerita dalam serial gangster Peaky Blinders.

Peaky Blinders merupakan salah satu serial Netflix yang terpopuler dalam beberapa tahun terakhir. Serial ini pertama kali tayang pada tahun 2013.

Serial ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata mengenai gangster yang berasal dari Birmingham, Inggris yang dikenal sangat sadis tetapi juga kharismatik.

Nah, serial yang berlatar belakang di tahun 1920an ini juga berfokus pada sosok Thomas Shelby sebagai pemimpin geng.

Siapa sebetulnya sosok Thomas Shelby? Yuk, temukan faktanya di sini!

Fakta Tentang Thomas Shelby

1. Veteran Perang Dunia I

Thomas Michael ‘Tommy’ Shelby OBE DCM MM MP lahir pada tahun 1890 dan dirinya adalah seorang mantan perwira Inggris di Perang Dunia I. dirinya pension dengan perangkat mayor sersan.

2. Sangat kejam

Kalau bermasalah dengan geng Peaky Blinders, maka saja saja dengan mencari mati. Bagaimana tidak? Geng ini sangatlah terkenal kejam dan tanpa ampun, terlebih Thomas Shelby sendiri.

Dalam kondisi apapun, dirinya tidak segan untuk memerintahkan kepada anggotanya untuk menyiksa bahkan membunuh musuhnya.

3. Pemimpin Peaky Blinders

Thomas Shelby adalah pemimpin dari geng Peaky Blinders bersama dengan anggota keluarga Shelby yang lainnya.

Di sisi lain, geng tersebut mempunyai front yang bernama Shelby Company Limiter yang juga diurus oleh Thomas Shleby dan juga Polly Gray.

4. Menyimpan silet di bagian belakang topinya

Semua anggota geng dari Peaky Blinders, termasuk Thomas Shelby, selalu menyimpan silet pada bagian belakang atau di balik topi mereka. Silet inilah yang biasanya mereka sering gunakan untuk bisa mengintimidasi musuh-musuhnya.

Ini merupakan sebuah manuver yang sangat berbeda dengan para geng lainnya yang biasanya menyimpan sebuah pistol pada bagian pinggang celana mereka.

5. Kepribadiannya berasal dari trauma di masa lalu

Kepribadian yang dimiliki oleh Thomas Shelby adalah sangat kejam, berdarah dingin, dan juga intimidatif. Semua kepribadian yang dimilikinya itu berasal dari traumanya di masa lalu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Seperti yang kamu ketahui, bahwa Thomas Shelby pernah menjadi seorang tentara dan terlibat di dalam Perang Dunia pertama.

Hal itulah yang membuat Tommy menjadi sebuah karakter yang paling menakutkan di dalam serial Peaky Blinders tersebut.

6. Penuh dengan strategi

Thomas Shelby adalah karakter yang cerdas, yang merupakan otak dari semua rencana serta ide bisnis keluarganya itu.

Ketika muncul sebuah masalah, dia juga yang sering menyelesaikannya. Dira mungkin terlihat sebagai sosok yang sangat kejam dan sadis, tetapi itu semua ternyata berasal dari perhitungan yang sangat matang, yang sudah dibuatnya.

7. Karakter fiktif

Walaupun serial Peaky Blinders ini merupakan sebuah kisah nyata, tetapi sosok Thomas Shelby adalah sosok karakter yang fiktif atau tidak nyata.

Akan tetapi, tidak sedikit menyebutkan juga kalau sosok Thomas Shelby ini terinspirasi dari seorang tokoh yang bernama Thomas Gilbert, yang merupakan salah satu dari anggota Peaky Blinders di tahun 1890-an.

8. Mengidap penyakit yang mematikan

Terlepas dari karakternya yang dikenal kejam dan intimidatif, Thomas Shelby ternyata didiagnosa mengidap penyakit TBC.

Akan tetapi, pada season enam, akhirnya terungkap bahwa diagnosis yang didapatkannya itu adalah palsu.

9. Anggota partai

Thomas Shelby tidak hanya menjalankan berbagai urusan yang ada di gengnya saja, tetapi juga aktif dalam berpolitik.

Tidak lama setelah peperangan antara Peaky Blinders dengan New York Mafia, dirinya maju sebagai anggota parlemen dengan mewakili partai buruh.

Nah, itulah 8 fakta tentang Thomas Shelby. Saat ini, serial dari Peaky Blinders sudah mencapai season keenam.

Kalau kamu suka dengan genre gangster, mafia, selain nonton serial Peaky Blinders, kamu juga bisa membaca buku berjudul The Last Gangster karya George Anastasia.

Buku berbahasa Inggris ini berkisah tentang hari-hari terakhir dari seorang karakter bernama Philadelphia.

Dikisahkan bahwa sebuah keluarga criminal melakukan penipuan massa dan melakukan perdagangan narkoba, prostitusi, sampai pemerasan hingga ratusan juta.

Penasaran dengan cerita lengkapnya seperti apa? Langsung pesan dan beli buku ini melalui gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau