Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Cabai Terpedas, Cabe Rawit Salah Satunya

Kompas.com - 02/02/2023, 17:00 WIB
Jenis Cabai Rawit Sumber Gambar: Pexels.com Jenis Cabai Rawit
Rujukan artikel ini:
Panduan Lengkap Dan Praktis Budidaya…
Pengarang: Neti Suriana
|
Editor Puteri

Bagi orang Indonesia, cabai merupakan salah satu bumbu dapur yang wajib selalu hadir dalam setiap masakan .

Sebagian besar orang merasa makan tanpa sensasi pedas, rasanya ada yang kurang di lidah.

Selain mampu memberikan rasa pedas, cabai juga dapat memberikan rasa yang khas pada setiap hidangan yang menyertakannya sebagai salah satu bumbu wajib.

Walaupun bukan berasal dari Nusantara, tapi nyatanya cabai justru menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia karena dapat menambah nafsu makan lewat sensasi pedas yang membakar lidah.

Terdapat beberapa jenis cabai yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, seperti cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai keriting merah, cabai keriting hijau, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah.

Tidak hanya digunakan sebagai bumbu, cabai juga dapat menjadi sayur yang bisa diolah sebagai pendamping nasi yang tentunya mempunyai cita rasa yang sedap dan bikin ketagihan.

Komoditas cabai di Indonesia juga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat karena hampir setiap industri makanan, restoran, hingga rumah tangga memerlukan bumbu dapur yang satu ini.

Salah satu olahan yang paling disukai masyarakat Indonesia dari cabai adalah sambal yang masing-masing daerah di Nusantara memiliki sambal khas tersendiri.

Namun, di balik rasanya yang pedas dan bikin candu, apa sajakah jenis cabai paling pedas? Berikut 5 jenis cabai paling pedas yang mampu membakar lidah.

5 Jenis Cabai Paling Pedas

1. Cabai Rawit

Cabai rawit adalah salah satu jenis cabai yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam setiap hidangan yang dibuat.

Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dibandingkan jenis cabai lainnya, tapi cabai rawit ternyata memiliki rasa yang paling pedas diba dibandingkan dengan cabai besar dan keriting.

Cabai rawit muda berwarna hijau dan ketika sudah mulai tua warnanya akan berubah menjadi merah tua.

Terdapat dua jenis cabai rawit yang bisa ditemukan di Indonesia, yakni cabai rawit merah dan cabai rawit hijau.

2. Cabai Besar

Cabai besar merupakan jenis cabai yang kerap digunakan sebagai bahan atau bumbu pada masakan Nusantara untuk memberikan cita rasa pedas yang khas.

Cabai besar juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu cabai merah besar dan cabai hijau besar.

Biasanya cabai merah besar mempunyai rasa yang tidak terlalu pedas sehingga akan cocok dijadikan bumbu tumisan yang selain memberikan rasa, warna masakan pun akan tampak jauh lebih menarik.

Maka dari itu, cabai merah besar selalu menjadi komponen utama dalam membuat sambal agar warna merah menyala bisa tercipta untuk memberikan efek pedas di mata.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Cabai Keriting

Sesuai dengan namanya, cabai keriting mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dibandingkan cabai besar dengan bentuk yang melengkung.

Sama seperti cabai besar, cabai keriting juga dibagi menjadi dua varian, yakni cabai keriting merah dan cabai keriting hijau.

Biasanya cabai keriting digunakan sebagai bumbu iris untuk melengkapi berbagai macam tumisan, seperti kangkung, sawi, capcay, hingga nasi goreng.

Tekstur cabai ini cenderung lebih padat dengan biji yang menempel erat.

4. Cabai Gendol

Cabai gendol atau habanero adalah salah satu jenis cabai yang memiliki rasa pedas yang mengigit di lidah.

Bentuk cabainya sendiri terlihat agak gembung atau bengkak dan biasanya sering diolah menjadi sayur pelengkap nasi.

Rasa pedasnya yang khas akan sangat cocok untuk diolah menjadi oseng cabai kecap dengan irisan tahu atau tempe.

Di daerah Jawa Barat, cabai ini sering disebut dengan nama cabai gendot yang artinya gendut.

5. Paprika

Paprika ternyata masuk ke dalam salah satu jenis cabai yang mungkin sudah sering kita olah sebagai sayur pelengkap santapan keluarga.

Paprika biasanya memiliki empat varietas yaitu paprika merah, paprika hijau, paprika kuning, dan paprika jingga.

Dari segi rasa, paprika hijau mempunyai cita rasa yang jauh lebih pahit jika dibandingkan dengan paprika merah yang terasa lebih pedas.

Paprika dapat diolah menjadi tumisan yang tentunya akan sangat sedap untuk disantap karena mempunyai rasa dan aroma yang lezat.

Di antara kelima jenis cabai ini, mungkin cabai rawit yang selalu menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia karena memang bisa dikonsumsi secara langsung maupun diolah terlebih dahulu.

Prospek bisnis dari cabai rawit sendiri terbilang menggiurkan karena permintaan pasar akan selalu ada.

Buku Panduan Lengkap & Praktis Budidaya Cabai Rawit yang Paling Menguntungkan bisa dijadikan bahan bacaan yang tepat untuk mulai mempelajari bisnis cabai rawit yang sangat menggiurkan ini.

Buku ini hadir sebagai buku referensi dalam upaya membudidayakan tanaman cabai, khususnya cabai rawit.

Disusun secara apik dengan gaya bahasa yang ringan, proses pembudidayaan cabai rawit dalam buku ini ditata dengan praktis agar hasil penjualan bisa menguntungkan.

Bukunya bisa dipesan dan dibeli melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau