Detak Cerita: Kisah Tak Lekang Waktu

Berbicara tentang literatur, sedari kita bayi hingga dewasa, kita selalu ditemani oleh kisah-kisah pengantar tidur dari berbagai belahan dunia.

Salah satunya adalah kisah-kisah cerita klasik dan english classics yang berasal dari Eropa dan Amerika Utara.

Mulai dari George Orwell, Jane Austen, Charles Dickens, hingga Louisa May Alcott, hampir setiap penulis memiliki detak ceritanya sendiri.

Nilai dan moral dalam kisah-kisah klasik ini tak lekang oleh waktu dan terus menerus menjadi denyut nadi di setiap zaman.

Sebutan “klasik” sendiri sebenarnya digunakan bagi karya-karya dalam berbagai rentang periode yang menandai kualitas menakjubkan dari tulisan para pengarangnya.

Mulai dari cerita anak-anak, petualangan, romansa, sejarah, deretan karya ini oleh para ahli dianggap penting karena telah memotret tradisi dan budaya di kalangan masyarakat, juga menjadi alat kritik terhadap nilai-nilai yang dianut pada eranya.

Mengutip dari kata-kata Natalie Phillips, asisten profesor jurusan Sastra Inggris di Universitas Michigan, yang dipublikasikan oleh MSU Today, dalam satu subjek, menganalisis literatur juga dapat mengaktifkan area-area di dalam otak yang kita gunakan untuk menempatkan diri kita secara spasial di dunia dan area-area yang didedikasikan untuk aktivitas fisik.

Membaca karya klasik membuka perspektif baru terhadap dunia yang berbeda serta sejarah peradaban manusia. Itu juga yang menjadikan karya-karya para pengarang besar ini berpengaruh dan dikisahkan turun-temurun

Di awah tahun 2023 ini, penerbit Gramedia Pustaka Utama ingin kembali mengenalkan detak cerita seri klasik dan english classics yang bisa dinikmati oleh segala usia sebagai referensi bacaan di tahun baru. Kumpulan info buku-buku apa saja yang bisa dilihat secara lengkap di: https://bit.ly/katalogkisahtaklekangwaktu

Jangan lupa untuk ikut juga tantangan #BanyakBacaKlasik2023. Simak syarat-syarat di bawah ini untuk mengikuti tantangannya, ya!