Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Apa Saja?

Kompas.com - 06/12/2022, 17:00 WIB
Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung Sumber Gambar: Freepik.com Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung
Rujukan artikel ini:
Food Rules: Peraturan Makanan--Petunjuk untuk…
Pengarang: MICHAEL POLLAN
|
Editor Novia Putri Anindhita

Sayuran memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh, sehingga kerap dianjurkan untuk rajin dikonsumsi.

Meski begitu, sayuran tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang terutama mereka yang menderita penyakit tertentu.

Salah satu penyakit yang membuat penderitanya membatasi jenis konsumsi sayuran adalah asam lambung.

Ada sejumlah sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung agar tidak memicu kondisi penyakit yang semakin parah.

Lalu, apa saja daftar sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung?

Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung

1. Sayur Kol

Kol menjadi salah satu sayuran yang sering menyebabkan timbulnya gas dalam lambung dan dapat memicu naiknya asam lambung.

Hal itu dapat terjadi karena sayuran ini memiliki kandungan gula kompleks atau rafinosa yang perlu dicerna dengan enzim tertentu, yaitu a-galactosidase.

Tubuh manusia tidak memiliki enzim tersebut di usus kecil, sehingga kol langsung turun ke usus besar dan bakteri akan berusaha mencerna.

Pada proses tersebut, pembentukan gas terjadi hingga akhirnya terjadi asam lambung yang naik.

2. Tomat

Tomat memiliki kandungan asam yang cukup tinggi, sehingga dapat memicu naiknya asam lambung.

Meski begitu, beberapa orang memiliki toleransi untuk mengonsumsi tomat dalam jumlah tertentu dan tidak mengalami asam lambung naik.

3. Cabai

Makanan pedas dapat menyebabkan sakit perut serta terasa terbakar hingga menimbulkan naiknya asam lambung.

Asam lambung naik juga dapat terjadi terutama ketika mengonsumsi capsaicin, yaitu bahan yang membuat cabai dan bubuk cabai pedas.

Sering mengonsumsi capsaicin bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut hingga menyebar ke lambung.

4. Sawi

Sawi umumnya diolah sebagai bahan masakan dengan cara direbus, dikukus, digoreng atau diasamkan.

Meski jadi makanan yang mudah ditemukan, sayuran hijau satu ini dilarang untuk dikonsumsi oleh penderita asam lambung karena bisa memproduksi gas berlebih.

Gas tersebut dapat menyebabkan kembung karena kandungan raffinose atau gula kompleks, sehingga memicu terjadinya asam lambung naik.

5. Daun Bawang

Daun bawang memiliki kandungan fruktan tinggi dan tubuh manusia kekurangan enzim untuk mencernanya, apalagi jika dikonsumsi mentah.

Maka dari itu, pencernaan yang tidak berjalan dengan tepat bisa menyebabkan masalah kesehatan, di antaranya memicu asam lambung naik dan perut kembung.

6. Bawang Putih dan Bombay

Bawang putih dan bombay memiliki rasa pedas yang dapat memicu mulas, mual, serta rasa ingin muntah ketika dikonsumsi berlebihan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hal tersebut dapat menjadi faktor penyebab asam lambung naik, apalagi jika dikonsumsi secara langsung.

Sayangnya, banyak orang tidak menyadari keberadaan kedua sayuran itu ketika diolah untuk penyedap rasa pada bumbu makanan.

7. Lobak

Lobak dapat memicu naiknya asam lambung, karena memiliki kandungan serat larut yang cukup tinggi.

Kandungan serat itu membuat lobak tidak dapat terurai dengan baik hingga usus kecil, sehingga menyebabkan produksi gas berlebih.

Cara Mengatasi Asam Lambung

Selain mengetahui sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam lambung, kamu juga perlu tahu bagaimana mengatasi penyakit ini agar tidak terjadi terus-menerus.

Ada beragam cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir gejala asam lambung naik, yaitu:

1. Konsumsi Makanan Mengandung Serat

Mengonsumsi makanan mengandung serat dapat jadi salah satu cara untuk mengurangi gejala asam lambung naik.

Pasalnya, perut yang lebih cepat kenyang akan membuat kita tidak makan secara berlebihan, sehingga bisa menghindari peningkatan asam lambung.

Adapun makanan yang dapat dikonsumsi penderita asam lambung, di antaranya nasi merah, oatmeal, ubi jalar, dan wortel.

2. Jangan Terlalu Banyak Minum Kopi

Ketika menderita penyakit asam lambung, usahakan untuk tidak terlalu banyak minum kopi.

Kopi bisa menyebabkan bagian kerongkongan bernama sfingter esofagus bagian bawah melemah, lalu meningkatkan risiko refluks asam.

Oleh karena itu, ketika dirasa perut terasa mual setelah minum kopi, cobalah untuk membatasi konsumsinya agar asam lambung tidak naik.

3. Batasi Konsumsi Minuman Berkarbonasi

Bagi penderita asam lambung, konsumsi minuman berkarbonasi atau bersoda perlu untuk dibatasi.

Konsumsi minuman ini dapat meningkatkan frekuensi bersendawa dan memicu meningkatnya refluks asam yang menyebabkan asam lambung naik.

Jika penyakit asam lambung terasa mengganggu aktivitas hingga membuat kamu merasakan kondisi kesehatan yang menurun, segera periksakan ke dokter.

Konsultasi dengan dokter juga dapat dilakukan dalam memilah sayuran mana saja yang tidak boleh dimakan oleh penderita asam lambung.

Untuk kamu yang tertarik pada aturan makan dengan baik, benar, dan tepat, cobalah membaca buku Food Rules: Peraturan Makanan– Petunjuk untuk Pemakan.

Dalam buku ini akan dijelaskan berbagai aturan makan mulai dari angan memakan apa pun yang tidak dikenali oleh nenek buyut hingga berhenti makan sebelum kenyang.

Tertarik untuk membaca lebih lanjut buku Food Rules: Peraturan Makanan– Petunjuk untuk Pemakan? Dapatkan di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau