Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghilangkan Sakit Hati pada Mertua, Jangan Gampang Baper!

Kompas.com - 10/09/2022, 09:11 WIB
Cara Menghilangkan Sakit Hati pada Mertua Sumber Gambar: Freepik.com Cara Menghilangkan Sakit Hati pada Mertua
Rujukan artikel ini:
Mertua dan Menantu
Pengarang: Kartika Susilowati
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Hubungan menantu mertua seringkali berkonflik hingga menimbulkan masalah besar dalam rumah tangga.

Bahkan, tak jarang menantu sakit hati pada mertua karena perbuatan dan perkataannya.

Hubungan yang berkonflik ini biasanya terjadi pada menantu perempuan dengan mertua perempuan yang notabene saling berkompetisi untuk mendapatkan perhatian dari anak atau suami.

Untuk itu, sebaiknya kamu mengetahui beberapa cara menghilangkan sakit hati pada mertua.

Cara Menghilangkan Sakit Hati Pada Mertua

Berikut cara menghilangkan perasaan sakit hati pada mertua yang dilansir dari laman resmi Kementerian Agama.

1. Tenangkan Diri

Jika kamu merasa sakit hati pada mertua, sebaiknya kamu menenangkan diri terlebih dahulu.

Kamu harus tetap tenang dengan tidak merespon perkataan dan perbuatannya dengan hal yang sama-sama menyakitkan.

Dengan cara diam dan tenang akan membuat hubungan kamu dengan mertua tidak semakin runyam.

2. Bicarakan Solusinya dengan Pasangan

Sebaiknya kamu membicarakan semua permasalahan yang sedang kamu alami dan mencari solusi dengan pasangan kamu.

Ceritakan semua permasalahan hubungan kamu dengan mertua selama ini.

Setidaknya pasangan kamu akan membantu kamu mencari solusi agar permasalahan tidak berlarut-larut.

Kamu juga bisa meminta saran kepada pasangan bagaimana seharusnya bersikap dalam menghadapi orang tuanya.

Agar pasangan bisa lebih memahami, mintalah ia untuk memosisikan dirinya sebagai menantu.

3. Tetap Hormati Mertua

Saat mertua membuat sakit hati, kamu tetap wajib menghormatinya.

Sebaiknya kamu tetap menunjukkan sikap hormat pada mertua sebagaimana menghormati orang tua sendiri.

Meski demikian, kamu bisa berkata jujur kepada pasangan jika butuh waktu untuk terus beradaptasi dengan sikap orangtuanya.

Di sisi lain, apabila mertua terus meremehkan, maka kamu harus mengumpulkan keberanian untuk berbicara dari hati ke hati.

4. Perkuat Hubungan dengan Pasangan

Perkuat hubungan dengan pasangan bisa menjadi cara menghilangkan sakit hati pada mertua.

Setidaknya kamu bersama pasangan harus terus saling mendukung dan saling mendengarkan satu sama lain.

Jadilah tim yang solid dan tunjukkan pada mertua bahwa pernikahan kalian adalah keputusan yang tepat.

Dengan demikian, semua masalah yang datang akan kalian hadapi bersama-sama dengan kompak.

5. Selalu Mendoakan

Cara mengatasi sakit hati pada mertua salah satunya kamu harus selalu mendoakan mertua agar Allah berkenan memberinya hidayah.

Mertua seringkali berbuat tidak senang, padahal kamu telah bersabar maka tinggal serahkan kepada Allah SWT yang Maha membolak balikan hati manusia.

6. Ketulusan Hati

Dengan ketulusan hati bisa mendatangkan kemurahan Allah SWT untuk melunakkan hati mertua.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kamu bisa menghadapi mertua dengan senyuman sepahit apapun perbuatannya kepada kamu.

7. Beri Hadiah

Cara lain untuk mengatasi rasa sakit hatimu pada mertua yaitu dengan memberikan hadiah kepadanya.

Sebagai seorang menantu, kamu harus mencari celah dan mencari tahu apa yang sebenarnya sedang diinginkan atau yang disukai oleh mertua.

Tidak perlu hadiah yang mahal, tetapi berikanlah hadiah dengan penuh ketulusan hati.

Dengan begitu, maka kamu bisa lebih memahami tentang karakter mertua.

Pemicu Konflik Menantu dan Mertua

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Teman Bumil dan Populix tahun 2021, ketidakcocokan sifat dan prinsip jadi alasan konflik utama antara menantu dan mertua.

Survei ini melibatkan 995 responden istri/ibu di seluruh Indonesia.

Terdapat 32 persen responden mengaku ketidakcocokan sifat dan perilaku kerap memunculkan konflik dengan mertua.

Selain itu, beberapa penyebab konflik yang ditemukan dalam survei yakni mertua ikut campur dalam urusan rumah tangga sekitar 17 persen, kebiasaan ikut campur mertua dalam mengurus anak sekitar 14 persen.

Ada juga kritik mertua dalam proses kehamilan sekitar 7 persen dan beragam penyebab lainnya sekitar 3 persen.

Melansir Kompas.com, Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Prof Alimatul Qibtiyah menjelaskan, hasil penelitian terhadap pasangan dari berbagai negara menunjukan 85 persen pasangan mengaku memiliki masalah dengan mertuanya.

Setidaknya ada 15 persen pasangan mengalami titik ketegangan dengan mertuanya.

Bahkan, Prof Alimatul menjelaskan, hasil penelitian juga memaparkan, menantu wanita lebih banyak memiliki masalah dengan mertuanya dibanding menantu laki-laki.

Dengan hasil penelitian tersebut, Prof Alimatul menilai, munculnya kemungkinan konflik antara menantu wanita dan mertua itu lebih tinggi.

Hal ini lantaran menantu wanita harus tinggal satu rumah bersama mertua.

Menantu wanita lebih sering di rumah dengan beragam tugas rumah tangga lebih banyak.

Sementara itu, di lain sisi mertua yang tidak memiliki kesibukan di luar rumah semakin memperbesar peluang konflik dengan menantu wanita.

Konflik antara menantu wanita dengan mertua biasanya terjadi karena berkaitan dengan cara mendidik anak yang berbeda.

Bahkan, Prof Alimatuln menilai, rendahnya kematangan emosi seorang menantu juga membuka peluang konflik semakin mudah terjadi.

Konflik juga bisa terjadi ketika mertua membanding-bandingkan menantu dengan menantu lainnya.

Tertarik untuk memahami lebih lanjut hubungan menantu dan mertua? Kamu bisa membaca buku Mertua dan Menantu karya Kartika.

Buku ini berisikan pengalaman beberapa perempuan yang bisa menjadi inspirasi ketika berinteraksi dengan orang tua dari pasangan.

Tertarik mengoleksinya? Segera check out di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau