Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Mulia di Balik Kata Samawa Sebagai Ucapan Pernikahan

Kompas.com - 09/08/2022, 10:30 WIB
makna mulia dibalik kata samawa pixabay makna mulia dibalik kata samawa
Rujukan artikel ini:
Pesan-Pesan Rasulullah Untuk Membenuk Keluarga…
Pengarang: Mohammad Wifaqul Idain
|
Editor Rahmad

“Happy wedding, semoga samawa, ya”. Kalimat itu pasti sering kamu gunakan sebagai ucapan pernikahan baik untuk teman sampai saudara baik secara lisan, maupun tulisan di sosial media.

Saking seringnya kita dengar ucapan tersebut seolah semua orang telah memahami maksud dari ucapan pernikahan tersebut, walaupun mungkin hanya di permukaan dan berisi penafsiran yang berbeda-beda.

Samawa atau ada juga yang menyebutnya samara merupakan singkatan dari kata sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Samawa adalah sebuah bentuk doa yang diharapkan oleh umat muslim yang baru saja melaksanakan ikatan suci pernikahan serta membina sebuah keluarga.

Firman Allah SWT dalam Surat Ar-rum ayat 21 yang berarti:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum: 21).

Inti dari arti kata samawa banyak yang memahaminya sebagai keluarga yang sakinah adalah sama halnya dengan keluarga bahagia. Padahal, sebetulnya jika digali lebih dalam lagi arti kata samawa memiliki makna yang lebih spesial. Bukan hanya penggambaran konsep keluarga bahagia saja, apalagi jika ukurannya pada material dan fisik semata.

Untuk itu kita akan memperdalam pengetahuan tentang makna dari ucapan pernikahan samawa.

Makna Kata Samawa

1. Sakinah, semoga pernikahannya diliputi dengan ketenangan dan ketentraman

Sebuah rumah tangga yang ideal adalah sebuah rumah tangga yang diliputi dengan ketenangan serta ketentraman, bukanlah sebaliknya yang dipenuhi dengan rasa gundah dan gelisah.

Sakinah dalam bahasa Arab berarti tenang atau tentram, kalau diibaratkan dengan air adalah air yang tenang, yang berarti sebuah air yang tidak beriak apalagi bergelombang. Tapi, dalam konteks keluarga apakah bisa seperti itu?

Prof. Euis Nurlaelawati, Guru Besar Hukum Keluarga dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta mengartikan sakinah sebagai makna dari keluarga yang stabil. Perselisihan dimungkinkan terjadi, tetapi tidak mengganggu ketahanan dari keluarga.

Makna sakinah juga dapat digambarkan sebuah keluarga yang ‘resilient’, yang memiliki daya tahan. Hal tersebut bisa dijadikan modal untuk keberlangsungan sebuah ikatan pernikahan dan keberlanjutan keluarga yang berbasis mawaddah dan rahmah (kasih dan sayang).

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Mawaddah, semoga harapan dan cinta selalu menyertaimu sekeluarga

Ketika membangun rumah tangga, cinta dan juga harapan bisa dikatakan sebagai bahan bakarnya. Mendoakan atau memberi ucapan pernikahan kepada sepasang pengantin baru agar diliputi dengan cinta serta harapan sangatlah berguna.

Secara terminologi, mawaddah identik dengan konsep cinta. Keluarga yang mawaddah berarti sebuah keluarga yang kehidupannya diliputi dengan cinta.

Sepasang suami istri yang senantiasa saling mencintai dan menyayangi pasangannya dalam keadaan apapun. Kehidupan sebuah pernikahan yang mawaddah dapat diekspresikan dengan cara saling mengingatkan kebaikan pasangan, memberikan hadiah, serta selalu berkomunikasi dengan jujur satu sama lain.

3. Warahmah, semoga pernikahannya dipenuhi rasa kasih sayang

Kata warahmah berasal dari kata rahmah dalam bahasa Arab yang berarti kasih sayang. Kalau cinta lebih bermakna sebagai perasaan yang tumbuh di antara dua sejoli, kasih sayang adalah sebuah bentuk saling menyayangi antara suami dan istri.

Untuk menciptakan sebuah keluarga yang warohmah, maka hendaknya setiap pasangan suami dan istri menjalankan rumah tangganya dengan penuh rasa kasih sayang. Dengan begitu, Allah akan selalu memberi rahmat serta karunia-Nya pada ikatan pernikahan tersebut.

Jika berkaca pada nilai-nilai agama, ada banyak sekali cerita serta gambaran kehidupan Nabi Muhammad SAW yang memperlihatkan sikap berbagi dan juga membantu sang istri dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu yang dapat meraih kestabilan dan keseimbangan dalam keluarga.

Dalam buku Pesan-pesan Rasulullah Untuk Membentuk Keluarga Samara, Rasulullah SAW juga memberikan sebuah wasiat kepada para umatnya untuk dapat menjaga hubungan rumah tangganya dengan menggunakan tiga fondasi utama yaitu sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Buku ini juga menjadi sebuah rujukan bagi kamu yang ingin membangun istana surga dalam sebuah rumah tangga. Karena, di dalam buku ini terdapat banyak sekali pesan-pesan dari Rasulullah SAW untuk para pasangan suami-istri, baik pesan secara materi maupun spiritual supaya bahagia selamanya.

Buku ini bisa langsung kamu pesan melalui https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com