Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Brimob dan Polisi? Simak Penjelasannya di Sini!

Kompas.com - 05/09/2022, 18:00 WIB
Perbedaan Brimob dan Polisi Sumber Gambar: korbrimob.polri.go.id Perbedaan Brimob dan Polisi
Rujukan artikel ini:
Dari Terorisme sampai Konflik TNI-Polri
Pengarang: A.M. Hendropriyono
|
Editor Ratih Widiastuty

Sepasukan petugas bersenjata dengan seragam hitam dan rompi antipeluru terlihat turut serta dalam penangkapan dan pemindahan Irjen Ferdy Sambo menuju Mako Brimob di Depok.

Mereka adalah Korps Brigade Mobil atau Korps Brimob.

Mereka juga biasanya menampakkan diri ketika ada teror atau aksi-aksi demonstrasi yang rusuh.

Lantas, siapakah para anggota Brimob ini? Apakah mereka juga merupakan bagian dari Polri?

Pengertian Korps Brimob

Korps Brigade Mobil, atau disingkat Korps Brimob, merupakan pasukan khusus yang bersifat paramiliter milik Polri.

Paramiliter artinya pasukan ini bersifat semi-militer, memiliki struktur, taktik, dan fungsi yang sama dengan militer profesional, namun tidak dimasukkan dalam angkatan bersenjata formal sebuah negara.

Korps Brimob memiliki tugas utama untuk menangani terorisme domestik, kerusuhan, penegakan hukum dengan resiko tinggi, SAR, penjinakan bom, dan penyelamatan sandera.

Selain itu, Korps Brimob juga dilatih untuk tugas-tugas anti-separatis dan anti-pemberontakan yang sering berjalan bersama dengan operasi militer.

Korps Brimob merupakan Unit Taktis Polri yang terdiri atas 2 cabang, yaitu Gegana dan Pelopor.

Gegana merupakan tim dalam Korps Brimob yang memiliki tugas-tugas spesifik, yaitu menjinakkan bom, menangani bahan-bahan kimia, biologi, dan radioaktif (KBR), anti-terorisme, dan intelegensi.

Sementara, Pelopor merupakan pasukan yang tugasnya menangani kerusuhan, SAR, dan operasi gerilya.

Selain Polri, di setiap Polda di Indonesia juga terdapat Korps Brimob masing-masing yang melakukan operasi-operasi sesuai tugasnya untuk mendukung kinerja kepolisian.

Sejarah Korps Brimob

Korps Brimob berawal dari sebuah pasukan polisi khusus bentukan Jepang yang diberi nama Tokubetsu Kaisatsu Sai.

Saat itu, tujuan dari pembentukan satuan khusus ini adalah terdesaknya Jepang dari dalam dan luar negeri.

Jepang membutuhkan bantuan militer sebanyak mungkin karena terus mengalami kekalahan-kekalahan dalam Perang Dunia II.

Setelah akhirnya kekalahan tersebut tidak terelakkan dan Jepang terusir dari Indonesia, Tokubetsu Kaisatsu Sai adalah satu-satunya kelompok militer yang memegang kendali senjata.

Pasukan ini kemudian membagi-bagikan senjata tersebut pada mantan anggota militer atau semi militer untuk mempertahankan Indonesia dan mengamankan rakyat.

Polisi istimewa bentukan Jepang ini kemudian memproklamasikan untuk menjadi Brigade Mobile atau Brimob pada tanggal 14 November 1946.

Pada tanggal 25 April 1959, berdasarkan surat keputusan Departemen Kepolisian Negara, Brimob diubah susunannya menjadi tingkatan batalyon.

Karena menilai kebutuhan akan masalah-masalah yang ditangani, Brimob kemudian membagi resimennya menjadi Pelopor dan Gegana.

Perbedaan Brimob dan Polisi

Meskipun dinaungi oleh organisasi yang sama, polisi dan anggota Brimob memiliki fungsi yang berbeda.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Polisi yang dimaksud di sini adalah polisi pengendalian masyarakat, atau yang biasa disebut Samapta.

Pada dasarnya, perbedaan Brimob dan Samapta terletak pada peran dan fungsinya.

Samapta memiliki fungsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, mengayomi masyarakat, dan menegakkan hukum dengan adil.

Sementara, Brimob merupakan pasukan yang khusus menangani ancaman berintensitas tinggi yang terjadi dalam masyarakat.

Oleh karena resiko yang dihadapi sangat tinggi, Brimob dipandang sebagai pasukan elit dalam Polri.

Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban, maka peran dan kewenangan tugas antara Brimob dan polisi juga berbeda.

Atribut dan seragam Brimob juga berbeda karena peran Brimob sebagai pasukan paramiliter.

Peristiwa-Peristiwa yang Melibatkan Brimob

Ada beberapa peristiwa bersejarah yang ditangani oleh Brimob.

1. Peristiwa Pendaratan di Irian Barat

Ketika Indonesia akan merebut kembali Irian Barat dari cengkraman Belanda, di bawah perintah Presiden Soekarno yang disebut Trikora, Korps Brimob merupakan pihak yang menyiapkan resimen-resimen tim pertempuran di pulau-pulau sekitar Irian Barat.

Korps Brimob bergabung dengan Komando Mandala yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto.

2. Timor Timur

Korps Brimob membentuk satu detasemen khusus (Densus) untuk bergabung dalam Operasi Seroja dalam peristiwa pembebasan Timor Timur di tahun 1975.

Densus ini diberi nama Densus Alap-Alap dan terdiri dari para mantan anggota Resimen Pelopor.

3. Peristiwa Binjai

Sebuah insiden pada tanggal 30 September 2002 terjadi akibat perpecahan antara TNI-Polri.

Beberapa pihak berpendapat bahwa insiden ini terjadi akibat adu domba yang memicu perpecahan antara 2 lembaga ini.

Peristiwa Binjai ini melibatkan Korps Brimob Polda Sumatera Utara dan Lintas Udara 100/Prajurit Setia yang sama-sama bermarkas di Binjai.

Peristiwa-peristiwa yang mengandung ancaman tinggi bagi negara kita ini dirangkum oleh A. M. Hendropriyono, dalam bukunya yang berjudul Dari Terorisme Sampai Konflik TNI-Polri.

Penulis merupakan tokoh senior militer dan seorang intelijen yang juga bergelar doktor dalam ilmu filsafat.

Dalam buku ini, kamu akan menemukan banyak perenungan-perenungan penulis mengenai kondisi negara dalam konflik-konflik dengan ancaman tinggi seperti terorisme, fenomena-fenomena hukum, dan lain-lain.

Analisis dalam buku ini akan membantu pembaca untuk berpikiran terbuka terhadap konflik-konflik tersebut dan bersikap kritis terhadap isu-isu yang ada.

Dapatkan buku ini segera hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau