Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Serial Kartun Upin-Ipin?

Kompas.com - 01/08/2022, 12:00 WIB
Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin Sumber Gambar: lescopaque.com Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin
Rujukan artikel ini:
Backpacker's Style: Telusur Malaysia Dalam…
Pengarang: Hairun Fahrudin
|
Editor Ratih Widiastuty

Siapa yang tidak mengenal serial kartun Upin dan Ipin? Berceritakan tentang dua bocah kembar yang tingkahnya sering bikin gemas ini sangat terkenal di Indonesia.

Serial kartun yang berasal dari Malaysia ini diperkenalkan ke anak-anak Indonesia lewat penayangannya di MNCTV sejak tahun 2007.

Hingga saat ini, serial Upin dan Ipin masih dapat kamu temui di layar kaca.

Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan karakter-karakter dalam serial animasi ini.

Sebut saja Ipin yang terkenal karena kesukaannya terhadap ayam goreng dan slogan khasnya, “Betul, betul betul!”.

Kemudian ada Ehsan, si ketua kelas yang sering memamerkan barang-barang mahalnya.

Fizi yang cengeng dan bersuara cempreng.

Mail jiwa bisnisnya sering membuat teman-temannya jengkel.

Kak Ros yang sering memarahi adik-adiknya.

Tak ketinggalan, Opah dan Tok Dalang yang tetap sabar melihat kelakuan Upin, Ipin, dan kawan-kawannya.

Yang menarik dari serial Upin dan Ipin adalah keberagaman ras dalam lingkungannya.

Kamu dapat menjumpai beberapa anak yang tidak berdarah Melayu di lingkaran pertemanan Upin dan Ipin.

Hal ini menggambarkan kondisi keberagaman etnis di Malaysia yang didominasi oleh 3 kelompok ras, yaitu ras Melayu, ras India, dan ras Tionghoa.

Siapa saja teman-teman Upin dan Ipin yang bukan berasal dari ras Melayu? Yuk, kita kembali berkenalan dengan mereka!

Karakter-karakter di Serial Animasi Upin dan Ipin

1. Mei-Mei

Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin

Mei-Mei adalah siswi teladan di kelasnya.

Ia adalah gadis manis dari ras Tionghoa yang dikenal rajin dan baik.

Mei-Mei sangat menjunjung tinggi budaya dalam etnisnya.

Dalam beberapa episode, Mei-Mei merayakan hari-hari besar dalam budaya Tionghoa dan turut mengundang teman-temannya untuk ikut bergabung dan merayakan.

2. Jarjit

Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin

Karakter Jarjit terkenal dengan kebiasaannya berpantun yang selalu diawali dengan kalimat “dua tiga…”

Jarjit dikenal sebagai karakter yang lucu dan selalu berhasil memancing gelak tawa teman-temannya.

Keluarga Jarjit berasal dari India.

Jarjit juga memiliki ciri khas penampilan, yaitu topi kecil yang selalu ia pakai.

3. Susanti

Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin

Susanti adalah teman Upin dan Ipin yang berasal dari Indonesia.

Karena bahasa yang sedikit berbeda, kata-kata Susanti kerap disalahartikan oleh teman-temannya.

Namun, Susanti merupakan teman yang baik dan sering bermain bersama Mei-Mei, Upin, Ipin, dan teman-teman sekelasnya yang lain.

4. Devi

Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin

Devi merupakan teman sekelas Upin dan Ipin yang hanya muncul di beberapa episode.

Meskipun merupakan karakter minor, Devi memiliki ciri khasnya sendiri.

Devi digambarkan sebagai anak perempuan yang lembut dan dewasa.

Ia berasal dari ras India, yang ditunjukkan secara fisik dengan bindi di dahinya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Devi juga kerap menggunakan pakaian khas India saat bermain bersama teman-temannya.

5. Raju

Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Upin Ipin

Selain Devi, teman Upin dan Ipin yang juga berasal dari etnis India adalah Raju.

Raju bukan teman sekelas Upin dan Ipin.

Ia adalah anak dari Uncle Muthu, seorang pedagang makanan di Kampung Durian Runtuh.

Usia Raju juga lebih tua dari Upin, Ipin, dan teman-temannya.

Namun, di beberapa episode, dapat dilihat bahwa mereka bermain bersama.

Raju merupakan salah satu karakter yang pertama kali muncul di episode pembuka serial Upin dan Ipin season pertama.

Ia dikenal dengan keunikannya, yaitu dapat berbicara dengan hewan.

Namun, Raju hanya sempat muncul sesekali, lalu sekarang tidak pernah muncul lagi.

Ke manakah Raju?

Kenapa Raju Tidak Ada Lagi di Serial Upin dan Ipin?

Raju mendapat peran yang cukup besar dalam film pertama Upin dan Ipin yang bertajuk Geng: The Adventure Begins.

Kemampuan Raju berbicara dengan hewan ternyata tidak terbatas hanya pada sapinya saja, melainkan juga pada makhluk supernatural yang muncul di film tersebut, yang ia beri nama Opet.

Kedekatan Opet dan Raju di film tersebut sangat mengharukan, terutama ketika akhirnya mereka harus berpisah karena berbeda alam.

Kemunculan Raju di serial Upin dan Ipin lalu terhenti di season 3.

Sejak itu, pertanyaan akan Raju mulai diajukan penonton.

Kenapa Raju tidak ada lagi?

Diungkapkan oleh pengisi suara Upin dan Ipin, Asyiela Putri, ada beberapa karakter yang tidak dimunculkan lagi di serial Upin dan Ipin karena pergantian pengisi suara.

Asyiela Putri sendiri menggantikan Nur Fathiah Diaz yang sebelumnya mengisi suara Upin dan Ipin.

Pergantian ini disebabkan oleh para aktor pengisi suara yang sudah mulai beranjak dewasa.

Perubahan suara mereka dinilai tidak lagi sesuai dengan karakter-karakter di Upin dan Ipin yang kebanyakan masih anak TK.

Beberapa fans juga berspekulasi bahwa Raju tidak lagi muncul karena perbedaan usianya dengan Upin dan Ipin sehingga mereka tidak terlalu cocok untuk bermain bersama.

Namun, Raju tetap merupakan karakter yang unik dan memiliki kesan kuat pada penonton, sehingga absennya Raju di serial ini menjadi hal yang disayangkan oleh beberapa fans.

Serial animasi Upin dan Ipin, meskipun ditujukan untuk anak-anak, tetap berkesan bagi banyak orang.

Karakter-karakter yang unik dan khas membuat penonton akrab dengan tokoh-tokoh dalam serial ini, termasuk bahasa yang mereka gunakan, budaya dalam keseharian mereka, dan adat yang sering ditunjukkan dalam setiap episode.

Tak heran, banyak yang kemudian merasa penasaran dengan Malaysia.

Jika kamu ingin mengunjungi Malaysia, kamu dapat menyusun itinerary perjalanan kamu dengan membaca buku Backpacker’s Style: Telusur Malaysia dalam 7 Hari.

Lewat buku ini, kamu akan menemukan informasi-informasi penting mengenai daftar penginapan beserta tarifnya, tempat wisata yang bagus dan dapat kamu kunjungi dengan gratis, tips ketika melakukan perjalanan ala backpacker, sampai peta berwarna yang dapat kamu jadikan acuan perjalanan.

Buku ini juga akan membantu kamu menyusun anggaran agar pengeluaran kamu tidak terlalu banyak, namun tetap dapat menikmati jalan-jalan di Malaysia dengan maksimal.

Yuk, segera dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau