Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Upin Ipin Tidak Pernah Naik Kelas? Ketahui Juga Beberapa Misteri dalam Kartun Upin Ipin yang Paling Bikin Penasaran

Kompas.com - 02/07/2022, 09:00 WIB
Kenapa Upin Ipin Tidak Pernah Naik Kelas Sumber Gambar: lescopaque.com Kenapa Upin Ipin Tidak Pernah Naik Kelas
Rujukan artikel ini:
When, What, Where, Why, Who,…
Pengarang: Yusup Somadinata
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Upin & Ipin merupakan serial televisi animasi kartun untuk anak-anak yang pertama kali dirilis pada 14 September 2007, yang diproduksi oleh Les’ Copaque Production. Temukan pula Rekomendasi Film Kartun Anak Terbaik disini!

Serial Upin & Ipin ini ditayangkan di channel TV9 dan RTM2 (Malaysia), serta MNCTV (Indonesia).

Pada awalnya, serial Upin & Ipin hanya ditayangkan pada bulan Ramadhan saja, dengan tujuan untuk mendidik dan memberikan edukasi pada anak-anak mengenai pentingnya puasa dan bulan suci Ramadhan.

Berkat antusias penonton yang luar biasa, serial pendek ini akhirnya kembali menerbitkan cerita puasa musim kedua pada bulan Ramadhan berikutnya pada tahun 2008.

Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2007, serial Upin & Ipin sudah memiliki ide cerita yang kompleks dan tujuan penayangan yang jelas.

Upin & Ipin adalah saudara kembar identik yang hanya tinggal bersama neneknya (Opah) dan Kak Ros, sementara kedua orang tuanya telah meninggal dunia.

Dalam setiap episodenya, serial animasi ini fokus mengisahkan tentang kehidupan Upin & Ipin bersama teman-teman sebayanya, dan para warga lain yang tinggal di Kampung Durian Runtuh.

Pada musim kedua, cerita Upin & Ipin memasuki babak baru, mereka diceritakan bersekolah di TK (Tadika Mesra), sebuah sekolah kecil yang hanya terdiri dari 4 kelas.

Sampai saat ini, walau cerita Upin & Ipin sudah mencapai ratusan episode, mereka tetap saja masih nyaman menduduki bangku TK dan tidak pernah diceritakan naik kelas atau naik ke tingkat SD.

Hal ini tentunya sering menjadi pertanyaan di benak para penonton. Apa sebenarnya yang membuat Upin & Ipin tidak pernah naik kelas? Simak jawabannya berikut ini.

Kenapa Upin Ipin Tidak Pernah Naik Kelas?

Walau terkesan nyeleneh, pertanyaan yang satu ini sering sekali menjadi perbincangan penonton.

Sayangnya, sampai saat ini belum pernah ada orang yang berhasil mendapatkan jawaban pasti atas pertanyaan ini.

Hal inilah yang akhirnya menimbulkan banyak sekali teori yang diciptakan sendiri oleh perspektif dan imajinasi para penonton.

Upin & Ipin adalah sebuah serial animasi kartun yang sengaja dibuat untuk anak-anak, yang tujuannya adalah untuk mengedukasi anak-anak mengenai banyak hal. Temukan juga Rekomendasi Kartun Korea disini!

Mereka berdua adalah gambaran imajinasi anak-anak yang akan memberikan contoh tentang cara bersikap dan berperilaku kepada para penontonnya yang mayoritas adalah anak-anak.

Tapi tidak menutup kemungkinan juga jika suatu saat nanti akan ada episode yang menayangkan cerita Upin & Ipin naik kelas, yang artinya menunjukkan bahwa mereka perlahan-lahan sudah tumbuh besar.

Demikianlah alasan sederhana yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan ini, walaupun sebenarnya sudah banyak sekali teori lain yang berkembang di kalangan para penonton setianya.

Selain persoalan sekolah, ada beberapa misteri lain dalam cerita animasi Upin Ipin yang ternyata masih sering membuat para penontonnya penasaran.

Simak beberapa contohnya berikut ini.

Misteri dalam Kartun Upin Ipin yang Bikin Penasaran

1. Kenapa Upin & Ipin Botak?

Sebagai anak kembar identik, Upin & Ipin bisa dengan mudah dibedakan hanya dengan satu helai rambut yang tumbuh di kepala Upin.

Tapi sebagai penonton setia, ada banyak sekali orang yang juga bertanya-tanya kenapa penulis cerita sengaja menggambarkan Upin & Ipin yang tidak memiliki rambut.

Sebenarnya alasannya sederhana, karakter Upin & Ipin sengaja dibuat botak supaya bisa menekan anggaran produksi animasi yang biayanya memang tidak murah, tidak disangka hal ini malah berhasil menjadi ciri khas dari serial ini.

2. Siapa Nama Asli Opah?

Nenek Upin & Ipin yang biasanya dipanggil dengan sebutan Opah juga sangat misterius, karena sebelumnya tidak ada yang pernah tau nama aslinya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Namun misteri ini lama kelamaan mulai terpecahkan berkat episode 8 yang berjudul “Upin & Ipin Kesayanganku, bahagian 2 dan 3”.

Episode tersebut secara khusus menceritakan isi kamar Opah dan sebuah buku yang mengisahkan tentang masa muda Opah.

Dalam buku tersebut, Opah diketahui memiliki nama panggilan Cik Siti, sementara suaminya bernama Abang Ghani, mulai dari sini barulah penonton mengetahui siapa nama asli Opah yang sebenarnya.

3. Siapa Nama Asli Atok Dalang?

Atok Dalang adalah salah satu karakter dalam serial Upin & Ipin yang menarik banyak perhatian.

Atok dikenal sebagai tetangga yang baik dan sering membantu Upin & Ipin saat dalam kesulitan, bahkan tidak sedikit penonton yang mengira bahwa Atok adalah suami Opah.

Atok Dalang diketahui bernama Senin bin Khamis, beliau memang cukup tersohor di Kampung Durian Runtuh berkat kepiawaiannya dalam melakukan banyak hal, tidak heran ia sering menjadi tempat mengadu bagi Upin & Ipin yang sedang kebingungan.

4. Kematian Orang Tua Upin Ipin

Sejak awal penayangan, penonton tidak pernah diberi tahu tentang penyebab meninggalnya orang tua Upin & Ipin.

Beberapa teori mengatakan bahwa keduanya meninggal setelah mengalami kecelakaan saat mereka hendak berlibur ke rumah Opah, namun ada juga yang mengatakan bahwa ayahnya meninggal saat bertugas dan ibunya meninggal saat melahirkan Upin & Ipin.

Berbagai macam teori itu pun akhirnya tergantikan setelah pihak produser mengkonfirmasi bahwa ketiadaan karakter orang tua Upin & Ipin sebenarnya bukanlah rencana mereka.

Namun karena tenggat waktu produksi yang semakin mepet, pihak produksi akhirnya menciptakan karakter Upin & Ipin tanpa kehadiran ibu dan ayah, yang sejak awal diceritakan memang sudah meninggal dunia.

Itulah beberapa misteri dalam serial animasi Upin & Ipin yang sampai sekarang masih membuat beberapa penontonnya penasaran.

Berkat antusias penonton yang luar biasa, animasi Upin & Ipin sampai saat ini sudah berhasil menembus 500 episode , dengan berbagai macam ide dan judul cerita yang berbeda-beda tiap episodenya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Upin & Ipin memang layak dijadikan sebagai tontonan yang mengedukasi anak-anak, karena ada banyak sekali keseruan dan pelajaran yang bisa diambil dari serial animasi tersebut.

Tapi untuk menghindari kebosanan pada anak, orang tua juga bisa memberikan hiburan selingan yang menarik selain menonton, misalnya seperti membaca buku anak-anak.

Ada beberapa buku anak yang juga bisa memberikan edukasi pada anak, misalnya buku Ensiklopedia Cilik: Laut karya Fleurus dan buku When, What, Where, Why, Who, and How Tokoh Penemuan karya Yusup Somadinata.

Melalui buku Ensiklopedia Cilik: Laut, anak-anak akan mempelajari seberapa luasnya lautan beserta seluruh isinya yang ada di dunia.

Dengan membaca buku ini, anak-anak akan memahami seluk beluk dunia kelautan dan berbagai macam biota laut yang akan membuat mereka semakin mencintai dan menghargai alam saat sudah tumbuh dewasa.

Dilengkapi dengan berbagai macam rangkuman dan ilustrasi yang penuh dengan warna, buku Ensiklopedia ini akan menjawab rasa penasaran anak-anak tentang dunia kelautan.

Sementara itu, dalam buku When, What, Where, Why, Who, and How Tokoh Penemuan, anak-anak akan diajak menjelajahi berbagai macam penemuan yang mengubah dunia, seperti penemuan roda, listrik, televisi, lampu, dan masih banyak lagi.

Melalui buku ini, anak-anak akan mendapatkan banyak pengetahuan tidak hanya tentang masa kini tapi juga peristiwa di masa lampau, yang terjadi jauh sebelum mereka dilahirkan.

Kedua buku ini bisa didapatkan melalui online di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau