Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah D3 ke S1 Berapa Tahun? Simak Jawaban dan Perbedaannya Berikut Ini

Kompas.com - 13/07/2022, 14:00 WIB
D3 ke S1 Berapa Tahun Sumber Gambar: Freepik.com D3 ke S1 Berapa Tahun
Rujukan artikel ini:
Masih Belajar
Pengarang: Iman Usman
|
Editor Novia Putri Anindhita

Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan impian banyak orang, karena selain bisa mendapatkan ilmu tambahan, peluang untuk masa depan yang lebih cerah pun terbuka lebar.

Setelah lulus dari SMA, biasanya kita akan memilih untuk melanjutkan studi ke bangku kuliah, namun pilihan program jurusan dan strata yang ada terkadang malah membingungkan kita untuk memilih.

Terdapat berbagai macam jurusan yang harus kita pilih sebagai studi yang akan diperdalam selama masa kuliah nanti.

Tidak sedikit pula yang memilih untuk melanjutkan kuliah D3 daripada S1 karena pilihan jurusan yang diinginkan hanya ada di kuliah D3.

Tak jarang pula kuliah D3 menawarkan kelebihan lainnya dari S1, seperti biaya kuliah yang jauh lebih murah dan waktu studi yang jauh lebih singkat.

Namun, lulusan D3 kerap sulit untuk mendapatkan pekerjaan dikarenakan banyak instansi atau perusahaan yang lebih memilih lulusan S1 sebagai salah satu syarat.

Dengan melanjutkan studi kuliah S1, peluang kamu untuk mendapatkan pekerjaan dengan posisi dan gaji yang meyakinkan akan jauh lebih besar.

Lalu, berapa tahun yang dibutuhkan untuk kuliah D3 ke S1? Dan apa perbedaan kuliah D3 dan S1? Pahami lebih lanjut di bawah ini.

Perbedaan Antara Kuliah D3 dan S1

1. Durasi dalam Menempuh Program Studi

Lama waktu dalam menempuh program studi menjadi perbedaan pertama antara kuliah D3 dan S1.

Ketika kuliah D3, kamu membutuhkan setidaknya 112 SKS untuk bisa menyelesaikannya yang ditempuh dalam waktu tiga tahun, sedangkan untuk dapat menyelesaikan kuliah S1 kamu harus mengambil 144 SKS yang biasanya bisa diselesaikan dalam waktu empat tahun.

Namun, ada pula yang lebih lama dalam menyelesaikan kuliahnya atau justru malah lebih cepat, tergantung dari seberapa rajinnya kamu dalam menempuh studi.

2. Materi yang Dipelajari

Perbedaan yang paling signifikan antara kuliah D3 dan S1 ialah materi yang diajarkan.

Kuliah D3 lebih banyak menekankan keterampilan dan keahlian dengan presentase 60% praktik dan 40% teori, sedangkan untuk kuliah S1 lebih mengutamakan teori dengan presentase 60% teori dan 40% praktik.

3. TA (Tugas Akhir)

Studi S1 mewajibkan skripsi sebagai Tugas Akhir untuk dapat lulus, sementara kuliah D3 tidak mewajibkan skripsi sebagai Tugas Akhirnya. Baca selengkapnya Contoh Kata Pengantar Skripsi.

D3 wajib membuat laporan hasil praktik kerja atau magang berdasarkan program studi yang diambil.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Gelar yang Diperoleh

Perbedaan terakhir antara kuliah D3 dan S1 adalah gelar kelulusan yang diperoleh.

Studi S1 akan mendapatkan gelar Sarjana Ilmu sesuai dengan program studi yang diambil, contohnya seperti Sarjana Ilmu Ekonomi (S.E), Sarjana Ilmu Pendidikan (S.Pd), dan lain sebagainya.

Sementara gelar kelulusan untuk D3 ialah berupa Ahli Madya atau A.Md.


Baca juga: Cara S2 ke Luar Negeri


Jadi, Kuliah D3 ke S1 Berapa Tahun?

Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah tergantung universitas yang dipilih sesuai dengan kebijakan masing-masing.

Mungkin ada beberapa universitas swasta yang hanya perlu menyelesaikan jenjang S1 hanya 1 hingga 1.5 tahun karena hanya mengambil mata kuliah yang perlu diambil saja, sehingga bisa langsung mengerjakan skripsi.

Sementara untuk universitas negeri untuk bisa melanjutkan S1 dari D3, rata-rata masa studi yang harus ditempuh ialah 2 tahun, dan biasanya mewajibkan mengikuti KKN tergantung kebijakan universitas negeri yang dipilih.

Jadi, dapat disimpulkan durasi waktu yang dibutuhkan untuk kuliah D3 ke S1 adalah membutuhkan waktu studi selama empat atau lima tahun.

Namun, bisa juga kamu lulus lebih cepat ataupun lambat tergantung dengan ketekunan ketika kuliah.

Nah, jika jawaban ini bisa membantu kamu untuk menentukan program studi mana yang akan dipilih, mungkin buku yang satu ini bisa menjadi sumber inspirasi untuk memberikan semangat dalam mengejar cita-cita dan belajar.

Buku Masih Belajar yang ditulis oleh Iman Usman akan membagikan pengalamannya dalam menempuh pendidikan dan meraih kesukaan di usia 27 tahun dengan mendirikan perusahaan teknologi pendidikan yang kini telah memiliki ribuan pegawai.

Prestasi dan pola pikir yang dimiliki oleh Iman Usman memang patut kita contoh, karena mampu mempunyai semangat belajar yang tinggi, kemauan untuk terus berinovasi, dan mau belajar dari kegagalan yang pernah dialami.

Melalui buku ini, Iman Usman berbagi cerita pengalaman hidupnya, mulai dari menemui hambatan dan penolakan, hingga proses belajar tanpa putus yang membawanya pada posisi seperti sekarang ini.

Buku Masih Belajar bisa kamu beli dan miliki melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Terjebak dalam Kengerian: Mengatasi Trauma Medusa dan Mencari Cahaya di Kegelapan

Terjebak dalam Kengerian: Mengatasi Trauma Medusa dan Mencari Cahaya di Kegelapan

buku
Jangan Sampai Tertukar! Berikut Perbedaan Hukum Pidana dan Perdata yang Harus Dipahami

Jangan Sampai Tertukar! Berikut Perbedaan Hukum Pidana dan Perdata yang Harus Dipahami

buku
Mengapa Kegemaran atau Hobi Orang Berbeda-Beda? Ini Alasannya!

Mengapa Kegemaran atau Hobi Orang Berbeda-Beda? Ini Alasannya!

buku
Kumpulan Resep Makanan dari Tepung Ketan yang Menggoda

Kumpulan Resep Makanan dari Tepung Ketan yang Menggoda

buku
5 Camilan Khas Jepang Paling Enak, Mudah untuk Dibuat di Rumah

5 Camilan Khas Jepang Paling Enak, Mudah untuk Dibuat di Rumah

buku
Perbedaan Antara House dan Home dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Antara House dan Home dalam Bahasa Inggris

buku
Kriteria Kemiskinan Ekstrem: Definisi dan Faktor Penyebab Kemiskinan

Kriteria Kemiskinan Ekstrem: Definisi dan Faktor Penyebab Kemiskinan

buku
Singkong sebagai Pengganti Nasi, Ini Alasannya!

Singkong sebagai Pengganti Nasi, Ini Alasannya!

buku
Daftar Makanan Oriental dan Asal Negaranya, Kaya Rasa dan Menggugah Selera

Daftar Makanan Oriental dan Asal Negaranya, Kaya Rasa dan Menggugah Selera

buku
Luar Biasa, Berikut 5 Bangunan yang Terlihat dari Luar Angkasa 

Luar Biasa, Berikut 5 Bangunan yang Terlihat dari Luar Angkasa 

buku
Tetap Semangat, Berikut 5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Mental

Tetap Semangat, Berikut 5 Cara Bangkit dari Keterpurukan Mental

buku
Aura Kharismatik adalah Kepercayaan Diri dan Kecerdasan Emosional, Kenali Tanda-Tandanya Berikut Ini

Aura Kharismatik adalah Kepercayaan Diri dan Kecerdasan Emosional, Kenali Tanda-Tandanya Berikut Ini

buku
7 Arti Bunga Lavender, Ciri-Ciri, dan Manfaatnya untuk Kehidupan

7 Arti Bunga Lavender, Ciri-Ciri, dan Manfaatnya untuk Kehidupan

buku
7 Camilan Khas Bali Paling Enak, Wajib Coba saat Berkunjung ke Pulau Dewata

7 Camilan Khas Bali Paling Enak, Wajib Coba saat Berkunjung ke Pulau Dewata

buku
4 Bahan Pengganti Tepung Maizena dalam Masakan

4 Bahan Pengganti Tepung Maizena dalam Masakan

buku
Apa Perbedaan Antara Etika dan Etiket? Simak Jawabannya di Sini

Apa Perbedaan Antara Etika dan Etiket? Simak Jawabannya di Sini

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau