Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Novel 1984, Dunia Distopia dari Kacamata George Orwell

Kompas.com - 25/02/2023, 08:41 WIB
George Orwell 1948 Sumber Gambar: Mizan Store George Orwell 1948
Rujukan artikel ini:
1984 - REPUBLISH
Pengarang: George Orwell
|
Editor Almira Rahma Natasya

Cerita tentang kehidupan di masa depan atau kerap disebut dengan distopia boleh dibilang menjadi genre bacaan favorit beberapa orang.

Genre distopia menawarkan cerita tentang kehidupan di masa depan dengan gambaran yang mengerikan.

Ternyata, sebelum hadirnya beberapa novel distopia populer saat ini seperti The Hunger Games, Divergent, hingga The Maze Runner, genre distopia ternyata sudah hadir di zaman dahulu, khususnya di tahun 1949, melalui karya masterpiece dari seorang George Orwell yang berjudul 1984.

Orwell mampu menghadirkan prediksi atau ramalannya akan masa depan melalui sebuah karya klasik yang fenomenal, dan hingga saat ini masih diburu serta disukai oleh banyak orang.

Kekacauan dunia yang digambarkan oleh Orwell dalam 1984 mampu menarik sebagian besar minat pembaca, karena meskipun diterbitkan pada tahun 1949, tapi setting ceritanya sendiri terjadi di tahun 1984 yang dianggap sebagai ramalan akan kondisi politik dunia di masa depan.

Bisa dikategorikan jika 1984 merupakan buku yang “menakutkan”, meskipun tidak menampilkan adegan yang berdarah-darah, tapi mampu membuat pembacanya depresi sepanjang menikmatinya.

Siapa bilang dalam sebuah karya klasik selalu menampilkan sesuatu yang monoton dan sederhana, sebab 1984 tidaklah demikian.

Novel klasik ini tampil cukup berani dengan mengangkat isu politik yang mungkin di eranya belum terjadi, namun faktanya kini ramalan Orwell mengenai kondisi politik dunia mulai terlihat kebenarannya.

Sinopsis Novel 1984

Bercerita tentang Winston Smith yang merupakan seorang anggota partai Sosing yang berkuasa di negara Oceania.

Winston boleh dibilang merupakan pengikut setia dari Big Brother san Penguasa.

Selain itu, Winston juga bekerja di Ministry of Truth di bagian berita dan propaganda yang bertugas untuk menanamkan visi dan misi partai pada masyarakat, agar terpengaruh dan menjadi pengikutnya.

Meskipun tampak menyenangkan bekerja untuk partai, tapi ternyata Winston dibuat tercengang dengan kondisi masyarakat yang tampaknya sudah tidak tahu lagi akan asal-usul kehidupan mereka, karena selama ini sudah berhasil dikelabui dan banyak fakta yang dibelokkan oleh partai, sehingga membuat kehidupan tampak membingungkan.

Partai mampu memutarbalikkan fakta yang ada demi kepentingan mereka.

Bahkan, kebebasan dan keadilan di kehidupan 1984 tampak diatur dan dibatasi oleh pihak penguasa.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Perang, kebohongan, dan kekangan seakan-akan menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat, sehingga membuat mereka tidak mampu lagi membedakan mana fakta dan hoax, serta mana yang benar dan salah.

Penguasa membuat propaganda mengenai keberhasilan mereka dalam kemenangan perang, ekonomi yang stabil, hingga taraf hidup yang semakin membaik.

Namun kenyataannya, masyarakat justru malah semakin menderita dan tertekan.

Melihat apa yang terjadi dan bagaimana kontribusi dirinya, membuat Winston ingin melakukan pemberontakan.

Namun di tengah kekuatan partai yang dipimpin oleh Big Brother tersebut, apakah Winston mampu melakukan pemberontakan tanpa terendua sama sekali?

Review Novel 1984

1984 mampu menghadirkan kondisi politik yang mungkin ketika ditulis maupun diterbitkan tidaklah demikian adanya.

Ternyata di masa depan, apa yang ditulis dan diramalkan oleh George Orwell justru malah mendekati kenyataan dengan semakin banyaknya penguasa yang secara terang-terangan menekan kebebasan, serta keadilan bagi masyarakat di berbagai penjuru dunia.

Mungkin faktor yang menyebabkan novel klasik ini tetap mampu memikat banyak pembaca di berbagai generasi, disebabkan oleh keakuratan dari ramalan George Orwell akan kondisi politik dunia di masa depan, yang akan dikuasai oleh diktator yang mencoba untuk membungkam hak masyarakat dalam beropini, dan menekan keadilan bagi beberapa golongan.

Tema ceritanya yang masih terasa relate hingga saat ini menjadikan 1984 sebagai salah satu novel distopia terbaik yang pernah ada.

Mungkin di beberapa bagian awal cerita pembaca akan merasa jenuh dan keteteran untuk mengikuti setiap seluk-beluk ceritanya, namun jangan berhenti membacanya terlebih dahulu.

Kamu justru akan disajikan sebuah cerita yang apik dan menarik dengan gaya tulisan yang khas dan memikat.

Meskipun terbilang sebagai sebuah novel klasik, tapi 1984 mampu tampil sebagai sebuah ramalan yang memperlihatkan kondisi dunia di masa depan yang semakin memburuk akibat ulah dan keegoisan manusia.

Novel 1984 bisa langsung kamu pesan, beli, dan dapatkan di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau