Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Fenomena Aphelion Terjadi? Ini Beberapa Fakta yang Perlu Kamu Ketahui

Kompas.com - 28/04/2022, 13:30 WIB
Berapa lama fenomena aphelion Sumber Gambar: Freepik.com Berapa lama fenomena aphelion
Rujukan artikel ini:
Ensiklopedia Mini: Alam Semesta
Pengarang: Yusup Somadinata
Penulis Okky Olivia
|
Editor Almira Rahma Natasya

Berbicara soal fenomena astronomi, pada awal tahun 2022 lalu, Indonesia sempat dihebohkan dengan adanya sebuah pesan berantai yang membahas mengenai kedatangan fenomena Aphelion pada sepanjang bulan Februari sampai Agustus.

Fenomena aphelion ini diduga menjadi penyebab penurunan cuaca yang cukup ekstrim sehingga masyarakat Indonesia dihimbau untuk menjalankan pola hidup yang sehat, agar tidak terserang flu, batuk, dan sesak nafas.

Informasi tersebut jelas sangat meresahkan masyarakat, sehingga pihak BMKG segera menanggapinya dengan sanggahan yang akan membuat masyarakat sedikit lebih tenang.

Plt Deputi BMKG, Urip Haryoko, menyebut bahwa fenomena aphelion biasanya hanya terjadi setahun sekali yaitu di bulan Juli, dan cuaca dingin yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia ini sebenarnya tidak ada kaitannya dengan Aphelion.

Musim penghujan di Indonesia akan mencapai puncaknya pada bulan Februari 2022, sehingga cuaca akan menjadi lebih dingin daripada biasanya, tapi tidak sampai mengalami penurunan cuaca secara ekstrem.

Sebenarnya, apa itu aphelion dan berapa lama fenomena ini terjadi?

Pengertian Fenomena Aphelion

Menurut Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Aphelion merupakan sebuah fenomena di mana posisi bumi berada pada titik terjauh dari matahari.

Terjadinya fenomena ini juga disebabkan karena orbit bumi yang mengelilingi matahari tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dan sedikit lonjong.

Perlu diketahui bahwa jarak rata-rata bumi ke matahari biasanya berkisar 150.000.000 km atau 93 juta mil.

Dengan kata lain, cahaya matahari butuh waktu sekitar 8 menit untuk bisa tiba di bumi dengan kecepatan 300.000 km/detik.

Bumi akan mencapai titik terjauh dari matahari diprediksi terjadi pada 4 Juli 2022 dengan jarak 152.098.455 km.

Dalam 200 tahun terakhir, fenomena Aphelion memang selalu berlangsung pada bulan Juli.

Pihak LAPAN, Andi Pangeran, menambahkan bahwa fenomena ini tidak akan berdampak pada kenaikan maupun penurunan suhu secara ekstrim di permukaan bumi, karena kondisi suhu hanya akan berkurang sekitar 2,4 derajat Celcius dari rata-rata kondisi suhu normal

Berapa Lama Fenomena Aphelion Terjadi?

Fenomena Aphelion merupakan fenomena astronomi yang rutin terjadi setiap satu tahun sekali, dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Satu tahun yang lalu, fenomena ini mencapai puncaknya pada hari Selasa 6 Juli 2021, pukul 05.27 WIB, atau 06.27 WITA, atau 07.27 WIT.

Berapa lamanya fenomena ini terjadi sebenarnya belum bisa dipastikan dengan jelas, tapi di belahan bumi bagian utara, Aphelion terjadi selama berlangsungnya musim panas sampai awal datangnya musim dingin.

Selain itu, fenomena Aphelion ini juga membuat musim panas di wilayah utara menjadi lebih panjang sekitar 2-3 hari.

Kedatangan Fenomena Perihelion

Kalau Aphelion adalah sebuah fenomena yang terjadi karena posisi bumi berada pada titik terjauh dari matahari, maka fenomena Perihelion ini adalah kebalikannya.

Perihelion adalah suatu keadaan dimana titik orbit bumi berada pada jarak terdekat dari matahari, yakni sekitar 3% atau 5 juta km lebih dekat.

Berbeda dengan Aphelion yang baru akan terjadi pada pertengahan tahun 2022 nanti, fenomena Perihelion ini sudah terjadi beberapa bulan lalu, yakni pada 4 Januari 2022.

Seperti yang sudah kita ketahui faktanya, bumi dan matahari merupakan benda langit yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Tapi di alam semesta yang luas ini, kita juga perlu memahami banyak benda langit dan berbagai fenomena astronomi lainnya, agar kita bisa lebih sadar dan tidak termakan hoax dari pesan berantai yang biasanya muncul di media sosial.

Untuk lebih banyak mengenal dunia astronomi, kamu bisa membaca buku Ensiklopedia Mini: Alam Semesta yang ditulis oleh Yusup Somadinata.

Buku ini akan menjelaskan jenis-jenis benda langit yang ada di ruang angkasa, mulai dari matahari, bumi, planet di tata surya, asteroid, galaksi, supernova, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, buku ini juga membahas mengenai berbagai fenomena yang biasanya terjadi di langit, dan tentunya berhubungan langsung dengan bumi tempat kita tinggal.

Pembahasan yang seru, tulisan yang singkat namun padat, dan ilustrasi yang menarik adalah beberapa poin utama yang akan menarik minat para pembaca, tidak hanya orang dewasa tapi juga untuk anak-anak dan remaja.

Untuk mendapatkan buku ini, kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com, atau bisa juga mengakses versi buku digitalnya melalui Gramedia Digital.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau