Salah satu kunci dari sebuah pernikahan yang langgeng adalah di mana suami dan istri menyadari perannya masing-masing, menghargai pasangannya, dan mampu bekerja sama seperti layaknya sebuah tim.
Namun, pada praktiknya ini adalah tiga hal yang bisa dibilang sulit dan membutuhkan usaha keras yang terus menerus.
Apalagi jika kita mengingat kalau di dalam hubungan kita mungkin mendapatkan pasangan yang mempunyai karakter dan pola pikir yang sangat berbeda jauh dengan kita.
Di antara perbedaan yang terbentang di antara pria dan wanita di dalam mahligai perkawinan, keduanya tetap menginginkan agar satu sama lain dapat menghargai pasangannya.
Sebagai pemimpin keluarga, pria ingin memiliki seorang istri yang nurut dengannya.
Selain karena kewajiban seorang istri untuk nurut kepada suami, kecuali suami menyuruh untuk melakukan yang tidak baik baik secara norma sosial dan aturan agama.
Begitu pula seorang istri menginginkan agar suami juga bisa menghargai dan memaknai kehadiran istri.
Lalu cara apa saja yang bisa dilakukan agar istri nurut sama suami?
Kunci dasar yang berlaku di semua hubungan, tidak terkecuali hubungan perkawinan adalah menghargai, menghormati, dan memuliakan istri.
Kamu tidak memandang istri sebagai orang yang merawat anak-anak dan rumah, tetapi seseorang yang berperan besar dalam menciptakan generasi berikutnya yang baik dan berbudi pekerti.
Kamu akan memegang kata-kata dan menepati janji jika berjanji kepada istri, walaupun itu hal yang kecil seperti janji tidak akan lembur dan menghabiskan waktu terlalu banyak di kantor.
Ketika suami memperlakukan istri dengan baik, istri akan segan jika tidak menaruh hormat kepada suami.
Istri harus menyadari bahwa tugas suami di dalam keluarga bukanlah tugas yang mudah.
Kedudukan istri adalah membantu agar apa yang kalian usahakan bersama bisa tercapai dan salah satunya adalah dengan menciptakan kondisi rumah yang kondusif untuk kalian tinggali bersama.
Jika istri tidak patuh kepada suami padahal suami meminta untuk mengerjakan sebuah kebaikan, ini dapat berpotensi memicu munculnya pertengkaran.
Tetapi yang perlu diingat adalah istri nurut kepada suami bukan karena untuk menghindari pertengkaran, tetapi karena menghargai suami sebagai pemimpin dalam keluarga.
Hal lain yang bisa suami lakukan adalah dengan membuat istri senang.
Beberapa hal yang bisa suami lakukan seperti misalnya memberikan perhatian, membelikan barang yang disukai istri, memberikan kejutan, mengingat hari spesial seperti hari pernikahan, hari ulang tahun istri, dan melakukan hal-hal kecil lainnya.
Hadiah atau hal-hal kecil tidak identik dengan benda mahal.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Perhatian seperti membawakan makanan ketika habis bepergian saja bisa membuat istri menjadi senang.
Memberi kabar kepada istri adalah salah satu cara untuk menjaga komunikasi tetap berjalan di antara kalian.
Seperti yang disebutkan dalam buku Men are from Mars, Women are from Venus, kaum pria biasanya mempunyai kebiasaan berada di dalam guanya ketika mempunyai masalah.
Cobalah untuk terbuka dan melibatkan istri dengan mencurahkan pikiran yang mengganjal.
Siapa tahu kalian berdua bisa menemukan solusi, kalaupun tidak kamu mungkin akan merasa lebih lega karena telah berbagi kepada orang lain.
Pada akhirnya, hakikat sebuah perkawinan adalah kedua belah pihak harus menyadari bahwa merawat perkawinan adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan kemauan dan konsistensi untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
Lalu, bagaimana jika kamu sedang galau karena perkawinan sedang menghadapi badai?
Buku Merawat Perkawinan Menyikapi Badai Rumah Tangga yang ditulis oleh Prof. Sawitri Supardi Sadarjoen menyajikan tips bagaimana menghadapi berbagai masalah perkawinan agar biduk rumah tangga kamu dapat tetap berjalan.
Dalam buku ini, Prof. Sawitri secara khusus membahas dinamika psikologis berbagai masalah perkawinan yang ditanyakan oleh klien-klien yang dilayaninya.
Pertanyaan para klien ini merupakan representasi permasalahan perkawinan yang sering kita jumpai dalam masyarakat.
Prof. Sawitri membahas dengan singkat, namun sangat kaya dan langsung ke akar masalah, disertai dengan sejumlah rekomendasi praktis yang mudah dipahami pembaca.
Seperti misalnya pada permasalahan seorang suami yang mengeluhkan bahwa istrinya sering mengomel, kurang bergaul, dingin secara emosional, kurang memperhatikan penampilan, dan kurang menghargai usaha, serta kurang mendukung suami untuk maju dalam karier.
Sementara sang istri mengeluhkan bahwa di balik parasnya yang tampan, sang suami adalah seorang diktator yang tidak menerima saran dan hanya mengambil keputusan sendiri.
Sang suami pun sering pergi keluar rumah untuk satu atau dua hari jika tidak setuju terhadap kondisi di rumah, padahal masalah yang dihadapi terkadang hanya masalah yang relatif ringan.
Menurut sang istri, dia hilang perasaan kepada suami oleh karena sikap kerasnya saat mendisiplinkan istri dan cara suami mengkomunikasikan tuntutannya akan peran istri pada dirinya.
Menurut kamu, kira-kira bagaimana solusi berdasarkan pandangan psikolog Prof. Sawitri?
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa memesan buku Merawat Perkawinan Menyikapi Badai Rumah Tangga di toko buku Gramedia di kotamu atau bisa dengan mudah memesannya di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.