Memasuki usia balita, anak-anak akan menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.
Pada fase ini biasanya para orang tua menjadi sangat antusias, sebab anak sedang lucu-lucunya dan sedang belajar bagaimana berjalan dan berbicara dengan benar.
Misalnya ketika anak menginjak satu tahun, kata-kata yang umum diucapkan anak sebagai first word-nya adalah “mama” atau “papa”.
Anak pada usia ini juga sudah bisa diajarkan mengenal bagian-bagian tubuhnya.
Pada rentang usia 18-24 bulan, anak sedang sangat aktif disertai kemampuan bahasa yang juga berkembang.
Meskipun setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda, namun kadang ada orang tua yang sangat ingin anaknya cepat berbicara.
Karena itu, berikut ini telah terangkum enam cara mudah agar anak cepat berbicara.
Anak sangat mudah meniru apa yang orang dewasa di sekitarnya katakan.
Untuk itu, agar anak lebih cepat berbicara, kita bisa menyebutkan benda-benda yang terlihat di sekeliling si anak saat itu.
Misalnya, “Lihat, ada mobil”.
Kalimat yang kita ucapkan seperti ini sambil menunjuk pada objeknya akan membuat anak lebih cepat menyerap kata-kata dan memahami wujudnya.
Kelak ketika anak sudah bertambah besar, kita dapat mulai menambahkan kata yang lebih rinci, misalnya “Lihat, ada mobil warna biru”
Terkadang anak memang sudah mengerti kalimat tertentu dan berusaha mengucapkannya.
Namun karena keterbatasan kosa kata dan cara bicara yang belum sempurna, sehingga kalimat yang keluar dari bibir mereka terdengar salah.
Misalnya, “Mau mam”, kata “mam” disini yang dimaksud adalah makan.
Nah, seringnya kita sering mengikuti bahasa yang dipakai anak-anak karena menggemaskan.
Namun kebiasaan ini justru bisa memperlambat kemampuan anak berbicara dengan benar.
Sebaiknya, tetap tanggapi kalimat-kalimat anak dengan kata-kata yang benar, misalnya “Adik mau makan?”.
Saat anak menginginkan sesuatu, umumnya mereka hanya akan menunjuk benda tersebut atau menggumam yang kurang jelas.
Untuk membantu supaya anak lebih banyak kosa kata dan lebih cepat berbicara, maka berikan pilihan berdasarkan apa yang mungkin mereka inginkan.
Misalkan jika anak menunjuk pada tumpukan buah-buahan, tanyakan kepada mereka, “Mau apel atau pisang?” sambil menunjukan masing-masing buah tersebut.
Pada rentang usia 18 sampai 24 bulan, anak-anak telah memahami kalimat dan perintah sederhana.
Pada fase ini, kita bisa menggunakan strategi pengulangan kata agar anak semakin mengingatnya.
Misalnya untuk membuat anak mengingat buah nanas, maka kita dapat menggunakan kalimat berikut ini:
“Mau makan nanas?”
“Nanas warna apa? Kuning ya?”
“Ayo makan nanas sambil duduk”
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Lalu untuk melatih anak dengan kalimat perintah, kita bisa memakai kalimat pendek yang sederhana.
Misalnya, “Tolong ambilkan boneka” atau “Tolong tutup pintu”.
Anak-anak memang waktunya bermain sambil belajar.
Saat ini banyak sekali jenis-jenis permainan interaktif yang bisa dibuat dengan sederhana.
Misalnya board game, menyusun puzzle, atau bermain tebak-tebakan akan lebih baik daripada hanya memberikan gadget seharian kepada anak.
Kita bisa juga mengajak anak untuk menyebutkan bagian-bagian tubuh seperti mata, telinga, hidung, dan mulut.
Jika anak mudah bosan, kita dapat melakukan permainan tersebut sambil sesekali bernyanyi dan menari.
Mengajak anak belajar membaca buku sejak dini sangat penting bagi tumbuh kembang anak serta keberhasilan mereka dalam belajar membaca dan berbicara.
Buku-buku ini dapat disesuaikan berdasarkan kategori usia anak, misalnya untuk anak yang masih di bawah satu tahun, kamu bisa memberikan buku lembut yang bergambar.
Anak-anak mungkin belum tahu apa yang tertulis di sana, namun mereka akan lebih mengingat gambar dan suara kita ketika menjelaskan.
Anak-anak dapat mengingat kata-kata secara lebih cepat bila terdapat ilustrasi yang menggambarkan kata tersebut.
Seri buku baby touch and feel ini berisi gambar-gambar yang memiliki tekstur serta disusun per kategori.
Selain melatih daya ingat dan perbanyak kosakata anak, buku ini juga akan melatih motorik halus dengan lebih baik lagi.
Ada beberapa buku dalam seri ini, seperti Baby Touch And Feel: Peternakan, Baby Touch And Feel: Tidur, Baby Touch And Feel: Bermain, Baby Touch And Feel: Warna, Baby Touch And Feel: Angka, dan masih banyak lagi.
Mendidik anak adalah tugas seumur hidup bagi orang tua.
Ini merupakan tantangan yang besar, sebab pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sangat memengaruhi sampai anak tersebut dewasa.
Mendidik anak juga tidak pernah mudah, tingkah anak sangat beragam dan tidak selalu baik.
Hal ini kadang memicu emosi negatif dan membuat kita sebagai orang tua berperilaku kasar, misalnya memukul dan membentak.
Padahal, berlaku kasar pada anak tidak akan menghasilkan kebaikan, namun hanya akan menumbuhkan sifat keras kepala dan rasa takut berlebih pada diri anak.
Karena itu buku ini dibuat sebagai pedoman agar orang tua dapat mendidik anak tanpa ‘nge-gas’.
Berisi 428 halaman, buku ini sangat lengkap dan disusun berdasarkan berbagai tantangan serta konflik umum.
Para orang tua dapat menjadikan buku ini “pertolongan pertama” untuk menyusun strategi komunikasi yang baik pada anak.
Itulah enam cara mudah agar anak dapat cepat berbicara.
Jika tertarik membacanya, segera kunjungi laman Gramedia.com.
Dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Klik di sini untuk dapatkan vouchernya!
Selamat membaca!