Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Dampak Positif Negatif Kuliah Daring bagi Mahasiswa

Kompas.com - 08/03/2022, 13:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Seni Mengelola Waktu
Pengarang: BRIAN ADAM
|
Editor Almira Rahma Natasya

Pembatasan sosial yang ditetapkan oleh pemerintah menyebabkan banyak aktivitas sehari-hari kini dilakukan secara daring atau online, termasuk kegiatan belajar mengajar.

Perkuliahan yang biasanya berlangsung secara tatap muka di kampus terpaksa dialihkan melalui Zoom atau Google Meet atau menggunakan hybrid learning untuk bisa mencegah semakin menyebarnya pandemi akibat virus Covid-19.

Perubahan yang mendadak ini tentunya memberikan dampak yang dirasakan oleh para mahasiswa, baik itu positif maupun negatif.

Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari kuliah daring atau belajar daring yang mungkin kamu alami sebagai seorang mahasiswa di era pandemi seperti saat ini.

Dampak Positif dari Kuliah Daring

1. Menghemat Waktu dan Biaya Transportasi

Perkuliahan yang dilakukan secara daring membuat kamu tidak perlu lagi pergi ke kampus karena bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan di rumah saja.

Hal ini menyebabkan kamu jadi bisa menghemat waktu serta biaya yang biasa dikeluarkan untuk menempuh perjalanan ke kampus.

Dengan koneksi internet yang baik, kamu bisa dengan cepat masuk ke dalam "ruang kelas" melalui aplikasi daring hanya dalam hitungan detik.

2. Mendapatkan Materi Pembelajaran

Untuk bisa membantu menyampaikan materi dari mata kuliah yang diajarkan secara daring, para dosen saat ini dituntut untuk membuat modul, powerpoint, atau bahkan video, yang selanjutnya bisa kamu unduh dan simpan dengan mudah.

Kamu bahkan bisa merekam kegiatan perkuliahan yang berlangsung untuk diputar dan didengarkan kembali ketika kamu membutuhkannya.

Kamu jadi tidak perlu lagi banyak mencatat di buku seperti saat perkuliahan di kelas, karena kini kamu bisa mendapatkan materi pembelajaran dengan lebih mudah.

3. Bisa Berkumpul Bersama Keluarga

Bagi kamu yang berkuliah jauh dari rumah dan sering kali merasa homesick, pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring memungkinkan kamu untuk bisa pulang ke rumah dan tidak perlu tinggal di indekos lagi.

Kamu jadi bisa kembali menikmati masakan ibu yang selalu kamu rindukan saat berada jauh dari rumah.

Kamu pun jadi memiliki kesempatan untuk bisa menghabiskan waktu bersama dengan keluarga di sela-sela kegiatan kuliah daring yang dilakukan di rumah.

Dampak Negatif dari Kuliah Daring

1. Sulit Berkonsentrasi

Meskipun perkuliahan secara daring cenderung lebih efisien, namun tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan rumah terkadang kurang kondusif untuk mendukung kegiatan belajar.

Suara yang gaduh, tuntutan untuk membantu mengurus rumah atau menjaga adik, dan lain-lain, sering kali menjadi faktor yang menyebabkan kamu jadi sulit berkonsentrasi untuk belajar atau mengikuti perkuliahan.

Suasana nyaman di kamar pun bisa menjadi bumerang yang membuat kamu jadi merasa malas dan mengalami kantuk saat mengikuti pembelajaran.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Banyaknya Tugas yang Diberikan

Tidak jarang mahasiswa mengeluh karena merasa tugas atau pekerjaan rumah yang dibebankan selama perkuliahan daring jauh lebih banyak dibandingkan saat kuliah secara offline.

Hal ini bisa membuat kamu jadi merasa kewalahan untuk mengatur waktu menyelesaikan masing-masing tugas yang seakan tidak ada habisnya.

Tidak bisa berkoordinasi secara langsung bersama teman juga sering kali menjadi penghambat saat mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen.

3. Akses Internet yang Belum Merata

Sebagai negara berkembang, akses internet yang belum merata di seluruh wilayah di Indonesia bisa menjadi kerugian bagi mahasiswa yang tidak tinggal di kota-kota besar.

Padahal kebutuhan akan akses internet ini merupakan hal paling penting untuk bisa mengikuti kegiatan belajar secara daring.

Sulitnya mencari sinyal di beberapa daerah terkadang menyebabkan mahasiswa jadi terlambat mengumpulkan tugas, yang kemudian berdampak terhadap nilai atau indeks prestasi yang mereka peroleh.

Nah, itulah beberapa dampak yang ditimbulkan dari perkuliahan secara daring atau online yang dirasakan oleh mahasiswa.

Salah satu dampak negatif yang mungkin kamu alami saat mengikuti perkuliahan secara daring adalah sulitnya mengatur waktu antara kegiatan kuliah dan kehidupan pribadi kamu.

Buku Seni Mengelola Waktu yang ditulis oleh Brian Adam bisa membantu kamu untuk mengatasi permasalahan ini.

Menurut penulis, waktu bisa menjadi suatu hal yang baik ataupun jahat bergantung pada bagaimana kamu bisa menyikapi serta mengelolanya.

Banyak metode dan langkah-langkah yang dibagikan di dalam buku ini akan membantu kamu untuk bisa menyelesaikan berbagai kegiatan sesuai dengan target.

Kamu akan diarahkan untuk bisa membuat skala prioritas, sehingga kamu tidak lagi menyia-nyiakan waktu untuk mengerjakan hal-hal yang kurang esensial.

Kamu tidak perlu lagi merasa kewalahan karena banyaknya tugas perkuliahan dan bisa menyisihkan waktu untuk beristirahat serta melakukan kegiatan menyenangkan bersama keluarga di rumah.

Kamu bisa mendapatkan buku Seni Mengelola Waktu ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya!

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau