Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara agar Tidak Malas bagi Kamu yang Suka Menunda-nunda Pekerjaan

Kompas.com - 05/03/2022, 18:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Buku Antimalas dan Suka Menunda
Pengarang: Eya Agency
|
Editor Ratih Widiastuty

Rasa malas sebenarnya hal yang wajar untuk dialami oleh setiap orang.

Namun jika terus dibiarkan berlarut-larut, perasaan malas ini bisa menjadi sebuah kebiasaan yang tidak sehat dan mengganggu produktivitas kamu sehari-hari.

Akibatnya banyak tugas atau pekerjaan yang seharusnya bisa kamu selesaikan jadi tertunda dan justru menumpuk hingga semakin membebani kamu.

Rasa malas yang tak kunjung diatasi ini dalam jangka panjang juga bisa memberikan dampak terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental kamu.

Oleh sebab itu, jangan anggap remeh perasaan malas yang kamu alami dan segera kumpulkan tekad untuk bisa mengatasinya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melawan rasa malas agar kamu tidak lagi menunda-nunda pekerjaan.

Cara untuk Mengatasi Rasa Malas

1. Mencari Tahu Penyebabnya

Luangkan waktu sejenak untuk mengintrospeksi diri dan mencari tahu penyebab dari rasa malas yang sering kali kamu alami.

Kamu perlu jujur kepada diri kamu sendiri tanpa menutup-nutupi apa yang sebenarnya kamu rasakan untuk bisa melakukan hal ini.

Apakah kamu merasa malas karena jenuh dengan aktivitas yang sama setiap harinya?

Apakah kamu merasa malas karena takut dan kewalahan dengan tugas yang harus kamu hadapi?

Setelah mengetahui penyebab dari rasa malas yang kamu rasakan, kamu pun bisa mencari solusi untuk mengatasi rasa malas tersebut.

Jika kamu merasa bosan dengan kegiatan sehari-hari, maka kamu bisa membuat rencana liburan atau aktivitas menyenangkan yang akan kamu lakukan di akhir pekan, agar kamu menjadi lebih semangat untuk menyelesaikan pekerjaan saat ini.

Jika kamu merasa takut serta kewalahan dengan tugas yang harus kamu hadapi, maka kamu bisa menenangkan diri sejenak dan meyakinkan diri bahwa kamu pasti bisa menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kamu.

Kamu juga bisa meminta bantuan atau pertolongan dari orang lain jika kamu masih merasa kalau tugas tersebut terlalu berat untuk diselesaikan seorang diri.

2. Membuat Jadwal dan Menyusun Skala Prioritas

Agar kamu tidak terlalu merasa terbebani dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, buatlah jadwal dengan menyusun prioritas terkait tugas mana yang perlu untuk dikerjakan terlebih dahulu.

Kamu bisa menyusun skala prioritas berdasarkan deadline atau tenggang waktu pengumpulan dan juga dari tingkat kesulitan pekerjaan.

Selesaikan satu per satu pekerjaan yang memiliki tenggang waktu paling dekat atau kerjakan tugas yang kamu anggap paling sulit terlebih dahulu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dengan begitu kamu jadi memiliki jadwal yang jelas dan terhindar dari perasaan bingung serta kewalahan karena tidak tahu harus mengerjakan tugas yang mana, yang justru sering kali berujung pada rasa malas.

Jika ada pekerjaan yang dirasa terlalu berat, kamu bisa membagi pekerjaan tersebut ke dalam beberapa bagian sehingga kamu bisa menyelesaikannya secara bertahap.

Dengan cara ini, pekerjaan yang dianggap berat tersebut bisa jadi terasa lebih ringan dan membuat kamu bekerja dengan lebih efisien.

3. Hindari Distraksi yang Mengganggu Produktivitas

Jauhkan gangguan yang bisa membuat kamu jadi tidak fokus saat menyelesaikan pekerjaan, seperti handphone, suasana yang bising, dan lain-lain.

Jika informasi terkait pekerjaan yang perlu kamu selesaikan hanya bisa kamu akses melalui handphone, maka kamu bisa menggunakan aplikasi seperti AppBlock atau AppDetox.

Aplikasi-aplikasi ini memungkinkan kamu untuk memblokir beberapa aplikasi yang kamu pilih supaya kamu tidak bisa membukanya dalam kurun waktu tertentu.

Kamu bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk memblokir akses terhadap media sosial selama sementara waktu agar kamu tidak tergoda untuk membukanya saat sedang menyelesaikan pekerjaan.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa memblokir notifikasi chat yang kerap mengganggu dan mengalihkan perhatian kamu saat sedang bekerja atau belajar.

Nah, itulah ketiga tips untuk mengatasi rasa malas agar tidak berlarut-larut dan bisa mengganggu produktivitas kamu sehari-hari.

Bagi kamu yang sering menunda-nunda pekerjaan namun memiliki tekad untuk bisa mengubah kebiasaan buruk tersebut, Buku Antimalas dan Suka Menunda yang ditulis oleh Eya Agency bisa membantu kamu untuk mengatasi masalah ini.

Menurut penulis, terkadang rasa malas berlebihan yang kamu rasakan bisa disebabkan oleh adanya masalah emosi yang perlu dicari tahu akar permasalahannya untuk bisa membasmi perasaan malas tersebut.

Masalah-masalah emosi ini yaitu meliputi perasaan cemas, hilangnya hasrat, perasaan marah, terlalu sensitif, kesepian, tidak pernah merasa puas, kurangnya motivasi, dan lain-lain.

Selain bisa membantu mengulik rasa malas yang kamu alami secara lebih mendalam, kamu juga akan mendapatkan berbagai tips dan solusi untuk mengatasi rasa malas dari beragam faktor penyebabnya.

Dengan membasmi rasa malas hingga ke akarnya, kamu pun bisa jadi lebih produktif dan memiliki kesempatan lebih besar untuk menggapai impian yang ingin kamu wujudkan.

Kamu bisa mendapatkan buku Buku Antimalas dan Suka Menunda ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau