Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Dirimu, Ini 7 Cara Menghilangkan Malas

Kompas.com - 19/02/2022, 11:00 WIB
Sumber Gambar: Pexels.com
Rujukan artikel ini:
Atomic Habits: Perubahan Kecil yang…
Pengarang: James Clear
Penulis Lika Purnama
|
Editor Novia Putri Anindhita

Pada dasarnya, setiap diri kita memang ada kalanya menginginkan rehat sejenak dari berbagai aktifitas yang melelahkan.

Kadang untuk menghindari stres, ada keinginan untuk menunda melakukan hal tertentu dan merebahkan badan, lantas tertidur.

Sebetulnya, hal ini cukup normal mengingat banyaknya kegiatan yang harus dilakukan di antara rutinitas yang padat, misalnya sekolah, kuliah, atau kerja.

Namun, apa jadinya jika ini menjadi kebiasaan dan kita jadi terus menerus menunda banyak aktifitas serta menumpuk pekerjaan?

Kita yang sebetulnya tidak malas, namun karena terbiasa menunda-nunda hingga terbawa ke alam bawah sadar akhirnya menjadi kebiasaan.

Buruknya, rasa malas ini mengikis antusiasme dan energi kita.

Menyebabkan kita bisa kehilangan banyak kesempatan dan menjadi salah satu sebab sedih dan frustasi.

Bahkan rasa malas yang begitu buruk bisa memunculkan rasa tidak percaya diri.

Karena itu, rasa malas ini harus diubah dan dihilangkan.

7 Cara Menghilangkan Malas

1. Sugesti

Apakah kamu pernah dengar istilah sugesti?

Sugesti adalah proses memengaruhi pikiran dan perasaan orang lain, sehingga orang tersebut dapat tergerak untuk melakukan atau memahami sesuatu.

Nah, ternyata sugesti ini tidak hanya dapat dilakukan oleh kita untuk orang lain, namun kita juga dapat menanamkan sugesti dalam diri kita sendiri.

Ada kemungkinan selama ini kamu menjadi malas melakukan sesuatu karena kamu sangat mempercayai bahwa kamu malas padahal itu mungkin tidak benar.

“aduh malas nih nanti aja ah”

“ya emang kan aku anaknya malas gitu”

Padahal, sudah umum diketahui bahwa pemikiran akan memengaruhi perilaku.

Jadi, salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa malas adalah dengan berpikir bahwa kita adalah orang yang rajin.

Lakukan dialog-dialog sederhana ketika bercermin, ketika akan berangkat tidur, dan ketika bangun.

Terus percayai bahwa kamu adalah orang yang tidak suka menunda pekerjaan.

Tentunya proses ini tidak akan instan, jadi teruslah berpura-pura menjadi rajin sampai kamu lupa bahwa kamu sedang berpura-pura.

2. Buat Perspektif Baru

Sesekali jika kamu mulai malas melakukan banyak hal, coba pikirkan akan seperti apa hidupmu dalam satu tahun, dua tahun, bahkan lima tahun ke depan jika terus-terusan begini?

Resapi pertanyaan ini baik-baik.

Kamu mungkin akan mulai merasa resah dan khawatir bila kamu nantinya tidak dapat mencapai tujuan.

Keresahan itulah yang akan dapat membantu kamu memperjelas perlunya perubahan serta dapat membantu menciptakan rasa urgensi untuk segera memperbaiki diri.

3. Menyusun Jadwal

Kebiasaan malas sering terjadi karena kita merasa memiliki banyak waktu dan jadi sering menunda hingga waktu hampir berakhir.

Sehingga untuk menyiasatinya, kamu dapat menyusun jadwal dengan detail apa saja yang harus dikerjakan berikut dengan batas waktunya.

Semakin cepat kamu menentukan deadline, maka kamu akan semakin tergerak untuk mengerjakan karena menyadari tak banyak waktu tersisa lagi.

4. Olahraga

Olahraga memiliki peran penting untuk mengalahkan rasa malas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Penelitian yang dilakukan oleh Markus Tilp membuktikan bahwa olahraga terutama di pagi hari, dapat meningkatkan fungsi kognitif dan otak.

Orang yang melakukan olahraga ringan di pagi hari dapat memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi.

Selain itu, dengan berolahraga juga dapat membuat kamu dapat lebih enerjik, tidak mudah merasa lesu dan mengantuk, sehingga dapat perlahan mengusir rasa malas.

5. Pilih Tempat yang Nyaman

Terkadang permasalahan tempat juga dapat menjadi pemicu munculnya rasa malas.

Karena itu, temukanlah tempat yang nyaman untukmu melakukan berbagai hal.

Misalnya, jika kamu memiliki kebiasaan prokastinasi tugas kuliah karena bosan belajar di rumah, kamu dapat mengunjungi perpustakaan kampus atau perpustakaan umum di daerah tempat kamu tinggal.

6. Libatkan Teman

Memiliki teman dalam melakukan suatu hal dapat memberikan tambahan semangat dan motivasi yang lebih banyak.

Maka dari itu, jika kamu merasa malas belajar sendirian, cobalah buat janji dengan teman untuk belajar bersama.

Atur beberapa alarm untuk memastikan agar kamu tidak melupakan janji tersebut.

Selain itu, dikelilingi dengan orang-orang yang memiliki semangat tinggi akan membuatmu memiliki kesempatan menghilangkan rasa malas.

7. Ubah Kebiasaan

Perilaku yang berulang-ulang menciptakan kebiasaan, dan kebiasaan yang kita lakukan menentukan keadaan hidup kita.

Jika kita merasa tumbuh menjadi orang yang sangat malas, mungkin saatnya kita untuk introspeksi dan melihat lagi, jangan-jangan selama ini kita melakukan kebiasaan yang mendukung rasa malas itu untuk semakin berkembang?

Nah, untuk itu inilah saatnya kamu mulai take action untuk membongkar kebiasaan-kebiasaan buruk itu dan menciptakan kebiasaan baru.

Itulah tujuh cara mengubah rasa malas dan menghilangkannya.

Buat kamu yang ingin memulai berubah dan menghilangkan rasa malas tapi bingung mulai dari mana, kamu bisa membaca buku-buku di bawah ini sebagai langkah awal.

1. Atomic Habits – James Clear

James Clear memiliki ide luar biasa mengenai bagaimana kemungkinan seseorang dapat merubah hidupnya.

Alih-alih memulai dari keputusan dan perubahan yang besar, James Clear menuliskan bahwa untuk dapat mengubah hidup, kita perlu memulai dari mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil.

Menurutnya, segala hal besar dalam hidup kita terjadi karena keputusan kecil yang kita buat.

James Clear menciptakan istilah atomic habits.

Bahasa yang digunakan cukup ringan dan mudah dimengerti.

Ada 352 halaman dengan langkah-langkah dan contoh-contoh praktis.

Jika kamu benar-benar ingin mengubah kebiasaan kebiasaan buruk dan memulai sesuatu yang baru, buku ini sangat tepat untuk kamu pilih.

2. Hello Habits – Fumio Sasaki

Buku ini ditulis untuk menjadi panduan sosok minimalis untuk kehidupan yang lebih baik.

Dalam buku ini Sasaki menjelaskan cara membentuk kebiasaan baru yang kita inginkan dan menyingkirkan berbagai kebiasaan yang tidak bermanfaat.

Sasaki juga berbagi banyak kisah yang ia ambil dari kehidupannya sendiri sehingga pengalaman-pengalaman itu dapat dipelajari oleh siapapun yang membacanya.

Ada 50 tips yang berasal dari berbagai penelitian yang siap membantu kamu merubah kebiasaan buruk menujur hidup yang lebih baik.

Jika kamu tertarik membacanya, buku Atomic Habits – James Clear dan Hello Habits – Fumio Sasaki tersedia di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau