Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berhenti dari Kebiasaan Buruk untuk Hidup yang Lebih Sehat

Kompas.com - 25/01/2022, 14:00 WIB
Sumber Foto: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Terapi Praktis Mengubah Kebiasaan Buruk:…
Pengarang: Asti Musman
Penulis Okky Olivia
|
Editor Novia Putri Anindhita

Suatu kebiasaan bisa terbentuk saat kita melakukan sebuah tindakan berulang kali dari waktu ke waktu, yang tanpa kita sadari tindakan tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan.

Menurut sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Psychology Today, memori di dalam otak manusia memang sangat terkoneksi dengan memori alam bawah sadar, sehingga membuat kita bisa terus mengulangi satu kebiasaan secara berulang-ulang bahkan tanpa kita sadari.

Tidak hanya kebiasaan baik saja, memori dan pikiran juga bisa merekam kebiasaan buruk yang biasa kita lakukan, yang akhirnya bisa merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Sebenarnya ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, tapi sayangnya ada banyak faktor juga yang membuat kita sulit untuk melakukan perubahan.

Menurut seorang Psikolog bernama Scott Bea, PsyD, manusia pada dasarnya adalah makhluk yang mencintai dan mendambakan kenyamanan, sehingga tidak jarang mereka melakukan banyak kebiasaan yang tanpa disadari malah bisa berdampak buruk pada dirinya dan orang-orang di sekelilingnya.

Padahal, menghilangkan kebiasaan buruk ini bisa dilakukan dengn mudah jika kita memiliki niat dan tekad yang kuat untuk merubahnya.

Untuk itu, yuk simak beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk berhenti dari kebiasaan buruk dan membuat hidup kita menjadi lebih sehat.

5 Cara Berhenti dari Kebiasaan Buruk

1. Mencari Tahu Pemicunya

Salah satu cara efektif untuk bisa berhenti dari kebiasaan buruk adalah mencari tahu penyebab atau pemicu adanya kebiasaan buruk tersebut.

Kamu harus bisa meluangkan waktu untuk mengamati kebiasaan kamu dan melihat pola tertentu.

Kamu bisa menanyakan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri seperti “dimana kebiasaan buruk itu dilakukan?”, “pada jam berapa?”, dan “apa yang kamu rasakan saat melakukan kebiasaan buruk tersebut?”.

Walaupun cara ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi saat kita sudah mengetahui pemicunya, kita tinggal menghindari segala hal yang bisa memicu terjadinya kebiasaan buruk tersebut.

Sehingga pelan-pelan, kebiasaan buruk yang kamu miliki ini bisa hilang dan bahkan berganti dengan kebiasaan yang lebih baik.

2. Mengubah Pola Pikir

Mengubah gaya hidup dan kebiasaan memang agak sulit untuk dilakukan karena kamu sudah nyaman dengan kebiasaan tersebut.

Untuk itu, kamu harus mulai mengubah cara pandang atau pola pikir kamu ke arah yang lebih positif.

Misalnya, kamu adalah seorang perokok aktif yang ingin mencoba berhenti dari kebiasaan buruk ini.

Saat sedang berusaha melakukan perubahan, kamu pasti mengatakan “saya seorang perokok yang sedang berusaha untuk tidak lagi merokok”, padahal kalimat ini kurang tepat untuk kamu sampaikan pada diri kamu sendiri.

Cobalah kamu ganti kalimatnya menjadi “saya bukan seorang perokok dan saya akan selalu sehat dan bugar”.

Kalimat pengganti yang sederhana ini terasa berbeda karena kamu sudah menanam mindset bahwa kamu memang ‘bukan seorang perokok’.

Kamu bisa terus melakukan cara yang satu ini supaya kamu bisa mengubah diri ke arah yang lebih baik lagi.

3. Menentukan Tujuan Hidup

Salah satu cara yang paling mudah dan efektif untuk berhenti dari kebiasaan buruk adalah menentukan dan mengingat tujuan hidup kamu di dunia.

Misalnya, kamu memiliki tujuan dan mimpi untuk bisa pergi keliling dunia dan kamu yakin untuk bisa mewujudkannya.

Tapi di sisi lain, kamu masih memiliki banyak kebiasaan buruk yang ternyata bisa berdampak pada kesehatan, salah satunya adalah merokok.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Nah, dengan adanya mimpi dan tujuan yang besar ini, kamu tentunya akan selalu berusaha untuk berhenti merokok demi menjaga kesehatan, dan kamu juga pastinya tidak mau menghabiskan uang untuk mengobati sakit paru-paru kamu di masa depan nanti.

Supaya kamu bisa terus mengingat mimpi dan tujuan ini, kamu bisa mencoba menulisnya di berbagai tempat yang sering kamu lewati, sehingga kamu bisa terus mendapat motivasi setiap melihat tulisan tersebut.

4. Mengganti Satu Kebiasaan Buruk dengan Kebiasaan Baik

Menghilangkan semua kebiasaan buruk sekaligus pasti menjadi tantangan yang sulit untuk dilakukan.

Daripada menyiksa diri sendiri, kamu bisa coba mengganti kebiasaan buruk tersebut satu persatu.

Misalnya, saat kamu merasa harus diet tapi masih susah untuk menahan godaan makanan, kamu bisa coba mengganti menu makanan kamu dengan menu yang lebih sehat, atau mengganti kebiasaan ngemil kue dengan makan buah potong.

Seiring berjalannya waktu, kebiasaan yang kamu lakukan berulang-ulang ini akan menjadi kebiasaan baru dan kamu bisa melupakan kebiasaan buruk tersebut.

5. Memiliki Niat dan Komitmen yang Kuat

Sebagai manusia, kita seringkali merasa tidak sabaran atau bahkan kehilangan fokus di tengah-tengah proses, sehingga niat untuk berhenti dari kebiasaan buruk ini menjadi runtuh.

Oleh karena itu, memiliki niat, tekad, dan komitmen yang kuat memang menjadi hal yang penting saat kamu ingin melakukan sesuatu.

Jangan lupa juga untuk tidak mudah terkecoh supaya kamu tidak lagi jatuh ke lubang yang sama.

Selain kelima cara diatas, kamu masih punya beragam cara lain yang bisa kamu terapkan untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang kamu punya.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa membaca buku Terapi Praktis Mengubah Kebiasaan Buruk: Berubahlah Sekarang yang ditulis oleh Asti Musman.

Tanpa kita sadari, sebenarnya kebiasaan buruk ini bisa terjadi karena adanya respon akibat stress dan kebosanan yang ada dalam diri kita.

Tapi sayangnya, kebiasaan buruk ini memang sangat mengganggu kehidupan dan bisa menghalangi kita untuk meraih cita-cita.

Penulis dalam buku ini berpendapat bahwa, mengubah total sebuah kebiasaan yang sudah lama melekat dalam diri ini pastinya tidak akan semudah membalikkan telapak tangan, maka untuk memberantasnya kita perlu mencoba untuk “mengingat kembali” kebiasaan-kebiasaan baik yang dulu sering kita lakukan.

Buku ini akan menyajikan berbagai informasi dan langkah-langkah yang bisa kamu terapkan untuk bisa mengikis kebiasaan buruk yang kamu punya.

Tidak lupa, buku ini juga mengingatkan bahwa niat dan konsisten adalah kunci utama untuk bisa melewati tantangan ini.

Nah, untuk menemani kamu mengubah kebiasaan buruk ini, kamu bisa membaca buku 30 Mengubah Kebiasaan Buruk yang ditulis oleh Zachira Indah.

Buku ini akan menemani kamu mengubah kebiasaan buruk mulai dari minggu pertama sampai minggu keempat dengan metode yang berbeda-beda.

Tidak hanya itu, kamu juga akan dibimbing untuk bisa menerapkan berbagai tips dalam mengenali diri sendiri dan menerapkan gaya hidup yang sehat demi masa depan yang lebih baik.

Kedua buku yang menarik ini sudah bisa kamu pesan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau