Keinginan untuk memiliki memang menjadi hal yang lumrah dalam sebuah hubungan, tapi rasa memiliki yang dibarengi dengan rasa cemburu berlebihan juga akan membuat hubunganmu tidak berjalan dengan baik.
Ada banyak orang yang bilang bahwa cemburu adalah tanda dari rasa sayang, bahkan sering dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan rasa sayangnya kepada pasangan.
Tapi kamu juga harus menyadari bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, orang yang cemburuan ini bisa saja berubah menjadi orang yang mudah mengekang dan membuat kamu tidak bisa menikmati waktu untuk diri sendiri.
Kamu harus ingat bahwa pasangan kamu tidak berhak untuk mengatur, melarang, dan membatasi kegiatan kamu selama 24 jam hanya karena ia merasa cemburu.
Perasaan cemburu ini nantinya juga bisa membuat pasangan kamu jadi orang yang posesif dan terlalu banyak aturan, padahal sebuah hubungan harusnya dilandasi dengan rasa percaya satu sama lain.
Sebenarnya apa itu posesif dan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi orang yang posesif? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Secara umum, posesif ini berkaitan erat dengan rasa kecemburuan seseorang yang bisa berujung pada kerusakan hubungan, karena orang yang posesif cenderung lebih mendominasi dan selalu ingin mengontrol kehidupan pasangannya secara berlebihan.
Sikap yang posesif ini mengarah pada hal yang negatif, contohnya seperti melarang kamu pergi dengan siapapun kecuali dia, mengikuti secara diam-diam, menyuruhmu untuk memblokir orang-orang tertentu di media sosial, bahkan ia juga bisa mengancam jika kamu tidak mengikuti keinginannya.
Intinya, ia ingin menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan dalam hidupmu, dan membuat ruang gerak kamu hanya terpaku padanya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa sikap posesif ini bersumber dari individu egois yang selalu memikirkan diri sendiri dan tidak mudah percaya pada siapapun.
Cemburu yang berlebihan memang menjadi salah satu ciri orang yang posesif, bisa ditunjukkan dengan cara menguji, mengintrogasi, mengecek ponsel dan media sosial, atau bahkan menguntit pasangan.
Selain itu, ada juga orang yang menunjukkan rasa cemburunya dengan selalu menanyakan posisi pasangannya dimanapun dan kapanpun, jadi saat ia merasa curiga, ia bisa langsung menghampiri dan mendatangimu.
Orang yang posesif cenderung ingin mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasangannya, dan ia biasanya akan mengatur dengan siapa kamu boleh berteman, pakaian apa yang boleh kamu pakai, dan aturan lain yang sebenarnya tidak masuk akal.
Walaupun ini dilakukan karena didasari oleh rasa sayang dan takut kehilangan, tapi mengontrol kehidupan pasangan adalah hal yang salah, karena setiap orang bebas melakukan apapun yang menurutnya benar tanpa harus diatur oleh siapapun.
Pada beberapa kasus, sikap posesif juga bisa ditunjukkan dengan ucapan yang kasar, sarkasme, atau panggilan yang tidak sopan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk merendahkan dan membuatmu kehilangan kepercayaan diri.
Selain itu, orang yang posesif biasanya suka memanfaatkan keadaan, jadi saat kamu sedang beradu pendapat dengannya, ia akan membuatmu merasa bersalah dan akhirnya membuatmu mengikuti kehendaknya.
Kebanyakan sifat posesif sebenarnya tidak muncul secara tiba-tiba, ada banyak faktor yang membuat seseorang akhirnya bersikap posesif dan cemburuan, bisa dari kisah masa lalunya atau bahkan faktor lain.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Untuk itu, kamu bisa coba untuk mengajaknya bicara saat suasana sudah mulai tenang, yakinkan pasangan kamu untuk saling percaya satu sama lain sehingga kejadian yang buruk tidak akan terulang lagi.
Saling terbuka antar pasangan memang sangat penting untuk bisa mengetahui perasaan yang sebenarnya, jangan menutupi sesuatu karena akan berujung saling menyalahkan satu sama lain.
Tunjukan kejujuran hati dan ceritakan hal-hal yang dirasa mengganggu dan membuat tidak nyaman, sehingga sikap posesif dari pasangan kamu bisa sedikit berkurang atau bahkan hilang.
Agar pasangan kamu tidak mudah cemburu, kamu bisa coba untuk mengajaknya pergi bersama teman-temanmu, libatkan ia dalam berbagai rencana yang akan kamu kerjakan selanjutnya.
Semakin sering kamu melibatkannya, ia akan semakin percaya bahwa kamu tidak akan melakukan hal-hal yang aneh di belakangnya, dan hubunganmu dengan dia akan selalu dilandasi oleh rasa saling percaya.
Sikap posesif juga bisa terjadi karena pasanganmu merasa rendah diri yang membuatnya selalu merasa tidak aman karena takut ditinggal secara tiba-tiba.
Jadi untuk menghadapinya, kamu bisa coba mengajaknya bicara dan diskusi mengenai komitmen agar kalian bisa saling mengetahui keseriusan masing-masing dan mengurangi sikap tidak percaya satu sama lain.
Dalam beberapa kasus, sikap posesif sebenarnya bisa sangat membahayakan dan membuat hubungan kamu menjadi semakin buruk.
Saat berbagai cara dan upaya yang kamu lakukan belum berhasil, kamu bisa coba untuk mencari bantuan profesional untuk melakukan konseling, sehingga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus saling menyudutkan salah satu pihak.
Posesif yang berlebihan sering menjadi alasan renggangnya hubungan seseorang karena sikap ini dianggap sangat mengganggu dan membuat pasangan merasa tidak nyaman.
Nah, untuk kamu yang masih jomblo dan ingin terhindar dari pasangan yang posesif, kamu bisa coba untuk membaca buku Book of Toxic Relationship yang ditulis oleh Tony Ibrahim.
Buku ini akan membuka mata dan pikiranmu untuk melihat dan menilai setiap hubungan yang kamu jalani dengan orang lain, baik di masa lalu ataupun masa depan
Buku ini akan membuat mata dan pikiranmu terbuka terhadap hubungan yang kamu jalani dengan orang lain, di masa lalu atau di masa depan nanti, jadi wawasan kamu mengenai hubungan yang beracun (toxic relationship) bisa semakin bertambah.
Untuk kamu yang sedang terjebak dalam hubungan yang posesif, buku ini juga akan menjelaskan berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menangani orang yang suka negative thinking dan cemburu berlebihan.
Membekali diri kamu dengan berbagai wawasan ini akan membantu kamu menangani dan memahami sikap orang lain yang akan kamu temui nantinya.
Untuk mendapatkan buku ini, kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com atau membaca versi e-booknya di Aplikasi Gramedia Digital.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.