Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Tips Jitu Menghadapi Pasangan yang Posesif

Kompas.com - 03/03/2022, 09:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Book of Toxic Relationship
Pengarang: TONY IBRAHIM
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Keinginan untuk memiliki memang menjadi hal yang lumrah dalam sebuah hubungan, tapi rasa memiliki yang dibarengi dengan rasa cemburu berlebihan juga akan membuat hubunganmu tidak berjalan dengan baik.

Ada banyak orang yang bilang bahwa cemburu adalah tanda dari rasa sayang, bahkan sering dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan rasa sayangnya kepada pasangan.

Tapi kamu juga harus menyadari bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, orang yang cemburuan ini bisa saja berubah menjadi orang yang mudah mengekang dan membuat kamu tidak bisa menikmati waktu untuk diri sendiri.

Kamu harus ingat bahwa pasangan kamu tidak berhak untuk mengatur, melarang, dan membatasi kegiatan kamu selama 24 jam hanya karena ia merasa cemburu.

Perasaan cemburu ini nantinya juga bisa membuat pasangan kamu jadi orang yang posesif dan terlalu banyak aturan, padahal sebuah hubungan harusnya dilandasi dengan rasa percaya satu sama lain.

Sebenarnya apa itu posesif dan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi orang yang posesif? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Posesif

Secara umum, posesif ini berkaitan erat dengan rasa kecemburuan seseorang yang bisa berujung pada kerusakan hubungan, karena orang yang posesif cenderung lebih mendominasi dan selalu ingin mengontrol kehidupan pasangannya secara berlebihan.

Sikap yang posesif ini mengarah pada hal yang negatif, contohnya seperti melarang kamu pergi dengan siapapun kecuali dia, mengikuti secara diam-diam, menyuruhmu untuk memblokir orang-orang tertentu di media sosial, bahkan ia juga bisa mengancam jika kamu tidak mengikuti keinginannya.

Intinya, ia ingin menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan dalam hidupmu, dan membuat ruang gerak kamu hanya terpaku padanya.

Beberapa ahli berpendapat bahwa sikap posesif ini bersumber dari individu egois yang selalu memikirkan diri sendiri dan tidak mudah percaya pada siapapun.

Ciri-Ciri Orang yang Posesif

1. Cemburu Berlebihan

Cemburu yang berlebihan memang menjadi salah satu ciri orang yang posesif, bisa ditunjukkan dengan cara menguji, mengintrogasi, mengecek ponsel dan media sosial, atau bahkan menguntit pasangan.

Selain itu, ada juga orang yang menunjukkan rasa cemburunya dengan selalu menanyakan posisi pasangannya dimanapun dan kapanpun, jadi saat ia merasa curiga, ia bisa langsung menghampiri dan mendatangimu.

2. Selalu Mengontrol

Orang yang posesif cenderung ingin mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasangannya, dan ia biasanya akan mengatur dengan siapa kamu boleh berteman, pakaian apa yang boleh kamu pakai, dan aturan lain yang sebenarnya tidak masuk akal.

Walaupun ini dilakukan karena didasari oleh rasa sayang dan takut kehilangan, tapi mengontrol kehidupan pasangan adalah hal yang salah, karena setiap orang bebas melakukan apapun yang menurutnya benar tanpa harus diatur oleh siapapun.

3. Suka Merendahkan

Pada beberapa kasus, sikap posesif juga bisa ditunjukkan dengan ucapan yang kasar, sarkasme, atau panggilan yang tidak sopan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk merendahkan dan membuatmu kehilangan kepercayaan diri.

Selain itu, orang yang posesif biasanya suka memanfaatkan keadaan, jadi saat kamu sedang beradu pendapat dengannya, ia akan membuatmu merasa bersalah dan akhirnya membuatmu mengikuti kehendaknya.

Tips Jitu Menghadapi Pasangan yang Posesif

1. Pahami Akar Permasalahannya

Kebanyakan sifat posesif sebenarnya tidak muncul secara tiba-tiba, ada banyak faktor yang membuat seseorang akhirnya bersikap posesif dan cemburuan, bisa dari kisah masa lalunya atau bahkan faktor lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Untuk itu, kamu bisa coba untuk mengajaknya bicara saat suasana sudah mulai tenang, yakinkan pasangan kamu untuk saling percaya satu sama lain sehingga kejadian yang buruk tidak akan terulang lagi.

2. Bersikap Terbuka Satu Sama Lain

Saling terbuka antar pasangan memang sangat penting untuk bisa mengetahui perasaan yang sebenarnya, jangan menutupi sesuatu karena akan berujung saling menyalahkan satu sama lain.

Tunjukan kejujuran hati dan ceritakan hal-hal yang dirasa mengganggu dan membuat tidak nyaman, sehingga sikap posesif dari pasangan kamu bisa sedikit berkurang atau bahkan hilang.

3. Libatkan Pasanganmu

Agar pasangan kamu tidak mudah cemburu, kamu bisa coba untuk mengajaknya pergi bersama teman-temanmu, libatkan ia dalam berbagai rencana yang akan kamu kerjakan selanjutnya.

Semakin sering kamu melibatkannya, ia akan semakin percaya bahwa kamu tidak akan melakukan hal-hal yang aneh di belakangnya, dan hubunganmu dengan dia akan selalu dilandasi oleh rasa saling percaya.

4. Mendiskusikan Komitmen dalam Hubungan

Sikap posesif juga bisa terjadi karena pasanganmu merasa rendah diri yang membuatnya selalu merasa tidak aman karena takut ditinggal secara tiba-tiba.

Jadi untuk menghadapinya, kamu bisa coba mengajaknya bicara dan diskusi mengenai komitmen agar kalian bisa saling mengetahui keseriusan masing-masing dan mengurangi sikap tidak percaya satu sama lain.

5. Cari Bantuan Profesional

Dalam beberapa kasus, sikap posesif sebenarnya bisa sangat membahayakan dan membuat hubungan kamu menjadi semakin buruk.

Saat berbagai cara dan upaya yang kamu lakukan belum berhasil, kamu bisa coba untuk mencari bantuan profesional untuk melakukan konseling, sehingga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus saling menyudutkan salah satu pihak.

Posesif yang berlebihan sering menjadi alasan renggangnya hubungan seseorang karena sikap ini dianggap sangat mengganggu dan membuat pasangan merasa tidak nyaman.

Nah, untuk kamu yang masih jomblo dan ingin terhindar dari pasangan yang posesif, kamu bisa coba untuk membaca buku Book of Toxic Relationship yang ditulis oleh Tony Ibrahim.

Buku ini akan membuka mata dan pikiranmu untuk melihat dan menilai setiap hubungan yang kamu jalani dengan orang lain, baik di masa lalu ataupun masa depan

Buku ini akan membuat mata dan pikiranmu terbuka terhadap hubungan yang kamu jalani dengan orang lain, di masa lalu atau di masa depan nanti, jadi wawasan kamu mengenai hubungan yang beracun (toxic relationship) bisa semakin bertambah.

Untuk kamu yang sedang terjebak dalam hubungan yang posesif, buku ini juga akan menjelaskan berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menangani orang yang suka negative thinking dan cemburu berlebihan.

Membekali diri kamu dengan berbagai wawasan ini akan membantu kamu menangani dan memahami sikap orang lain yang akan kamu temui nantinya.

Untuk mendapatkan buku ini, kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com atau membaca versi e-booknya di Aplikasi Gramedia Digital.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau