Berkembangnya produk E-book dalam 20 tahun terakhir di Indonesia telah membantu banyak pembaca dalam berbagai kebutuhan dan kegiatan membaca.
Kini produk E-book telah diakomodir secara resmi guna mempermudah konsumen dalam mencari E-book yang dibutuhkan.
E-book sebagai sebuah produk juga tidak lepas dari polemik dan berbagai tantangan.
Maraknya pembajakan E-book misalnya, sudah tentu merupakan tantangan utama bagi para seniman dan pelaku industri penerbitan Indonesia.
Kemajuan teknologi di era digital membuat pembajakan semakin sulit dibendung.
Dengan banyaknya data digital yang beredar di dunia maya, memberantas pembajakan akan menjadi suatu proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak seperti penulis, penerbit, marketplace online, dan tentunya semua pembaca setia.
Penulis telah menyuarakan kepada para pembacanya untuk membeli produk asli/orginal.
Penerbit dan marketplace online terus bekerja sama untuk meningkatkan keamanan produk E-book yang mereka jual hari demi hari.
Lalu bagaimana dengan pembaca?
Untuk bersama-sama menghentikan pembajakan, pembaca perlu mengenal perbedaan antara E-book original dan E-book bajakan
Perbedaan Antara E-book Original dan E-book Bajakan
1. Pembelian & Akses
E-book original hanya dapat dibeli melalui marketplace online dari toko buku atau penerbit resmi dan hanya dapat diakses melalui aplikasi tertentu yang dijamin keamanannya, seperti Gramedia.com yang mempunyai aplikasi e-book reader, yaitu Gramedia Digital, Google dengan aplikasi Google Play Book, atau perpustakaan digital yang bekerja sama dengan penerbit dan toko buku resmi.
E-book bajakan biasanya disebarkan melalui sosial media seperti Whatsapp, Instagram, Email, Telegram, dan aplikasi tidak resmi lainnya sehingga menyalahi ketentuan perlindungan karya cipta penulis.
2. Keamanan
E-book original disertai dengan sistem keamanan yang disebut DRM (Digital Right Management), yang bertujuan untuk mengatur distribusi dan melindungi hak-hak dari pemilik karya cipta.
Dengan DRM, E-book yang dijual pada platform resmi tidak akan dapat diduplikasi, ditangkap layar, ataupun diunduh sehingga keamanan data dapat dijaga.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
E-book bajakan biasanya tidak memiliki DRM sehingga memberikan kebebasan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menduplikasi, mengunduh, dan mengirimkan E-book kepada siapa saja.
3. Harga
E-book original dibandrol dengan harga yang telah diperhitungkan, guna memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang telah berupaya keras dalam kegiatan produksinya, seperti penulis, penerbit, marketplace online, dan pihak terlibat lainnya.
E-book original pastinya dijual dengan harga yang lebih murah dari versi cetak sehingga lebih bersahabat dengan kantong pembeli/pembaca.
E-book bajakan biasanya dijual secara ilegal dengan harga murah atau bahkan gratis.
Hal tersebut memang menggiurkan.
Akan tetapi, penjualan buku secara ilegal merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tentunya dapat memberikan sanksi hukum bagi siapa saja yang terlibat di dalamnya baik penjual maupun pembeli.
4. Kualitas dan Fitur Pelengkap
E-book original memiliki kualitas file dengan resolusi tinggi, yang mana akan memberikan kenyamanan lebih kepada para pembaca.
Melalui platform resmi, pembaca juga dapat menggunakan fitur-fitur, seperti zoom in & zoom out, bookmark, reading light, orientation pages, search/textbox, dan fitur-fitur lainnya.
E-book bajakan memiliki kualitas file dengan resolusi rendah karena berasal dari hasil scan per halaman.
Hal ini menyebabkan E-book bajakan tidak memiliki fitur-fitur yang dimiliki E-book original dan tentunya tidak memberikan kenyamanan dalam membaca.
Membeli E-book original memiliki banyak keuntungan bagi pembaca karena akses, keamanan, harga, dan kualitasnya yang disesuaikan untuk kenyamanan pembaca.
Tidak hanya itu, dengan membeli E-book original artinya pembaca telah turut mengambil peran dalam memberantas pembajakan, dengan mendukung dan mengapresiasi kerja keras para seniman dan pelaku industri penerbitan Indonesia di dalam prosesnya.
Meskipun merupakan tantangan besar, tapi bukan tidak mungkin untuk dihadang bila kita semua turut bekerjasama.
Mari kita stop pembajakan dengan terus mengapresiasi karya para seniman dan pelaku industri penerbitan Indonesia!